Oktober 01, 2012
0

Salakanagara
0001 – 0285 Caka = 284 tahun candra, 0122 – 0398 Masehi = 276 tahun surya
K a l a  0001 Caka (0122 Masehi). 

Catatan 

Aji Saka dianggap telah menetapkan penanggalan Kala Candra Caka Sunda yang dipakai dalam penanggalan sejarah kita. Tetapi mengenai sejarah Aji Sakanya sendiri belum jelas, selain dari ceritera yang berhubungan dengan tulisan hanacaraka.

Konon dalam suatu perjalanan dikabarkan, bahwa Aji Saka menitipkan pusakanya kepada yang dipercayainya, seorang yang setia bernama Ki Dora. Aji Saka mengamanatkan kepada Ki Dora, bahwa pusaka itu tak boleh diserahkan kepada siapapun selain kepada diri Aji Saka sendiri. Ki Dora menyanggupinya dan menunggu di tempat itu, karena Sang Aji akan melanjutkan perjalannya. Sesampainya di suatu tempat yang dianggap baik oleh Sang Aji, ia dan rombongan menetap disana.Pada suatu hari Aji Saka teringat pada pusakanya yang dititipkan pada Ki Dora. Lalu ia mengutus Ki Sambada untuk mengambil pusaka tersebut. Berangkatlah Ki Sambada menemui Ki Dora. Setelah dijumpainya lalu Ki Sambada menyampaikan maksud kedatangnya. Tapi Ki Dora tak mau menyerahkan pusaka yang diminta oleh Ki Sambada karena telah berjanji tak akan menyerahkan pusaka itu kepada siapapun selain dari Aji Saka pribadi. Kedua orang ini setia kepada Sang Aji. Keduanya berusaha untuk melaksanakan tugasnya, sampai akhirnya mereka berkelahi.

Aji Saka merasa cemas, karena utusannya tak kembali setelah sekian lamanya. Ketika didatangi oleh Sang Aji, barulah ia sadar, bahwa ia telah berbuat salah. Lalu ia membuat peringatan dengan menulis (penulis sertakan arti tulisan) :
  • hana caraka = ada utusan yang setia
  • da ta sawala = yang menolak sawala/rundingan
  • pada jayanya = kedua-duanya sama jayanya
  • maga batanga = telah gugur demi kebenaran
Kemudian aksara ini menjadi abjad aksara Sunda-kuno, yang dipakai dalam tulisan-tulisan sejarah berikutnya dari tulisan pada lontar, batu, tembaga, daluwang sampai tulisan dalam buku dengan kertas yang kita kenal sekarang.

Seorang Belanda yang mempelajari bentuk aksara ini bernama Holle. Khusus aksara Sunda bernomor 77 sampai dengan 109 dalam catatannya. Jadi ia telah menemukan 32 bentuk aksara Sunda.

Perkembangan aksara ini terutama dalam berkomunikasi surat-menyurat dalam bidang niaga yang banyak terjadi di bagian utara pulau Jawa atau biasa disebut pesisir utara. Dengan demikian aksara itu berkembang pada bentuk-bentuk yang baku agar mudah dan lancar dalam berkomunikasi. Kemudian aksara yang sudah baku ini dipopulerkan sebagai aksara Jawa. Selanjutnya orang beranggapan bahwa aksara itu adalah aksara Jawa. 

Penjelasan 

Mengenai penanggalan Sunda. 

Kala Surya Saka Sunda telah dimulai lebih dahulu. Tahun 0001 Caka bersamaan dengan tahun 0037 Saka. Penanggalan Saka ini digunakan dalam urusan pertanian dan pelayaran. Kala Surya Saka erat hubungannya dengan perhitungan musim yang berpedoman pada matahari melalui media lingga. Tarikh sejarah memakai Kala Candra Caka, sebab jaman dulu tidak ada kalender yang bergantung di dinding seperti sekarang. Jadi terpaksa harus memperhatikan dan melihat pada keadaan bulan yang melayang di langit.Aji Saka itu tidak membuat penanggalan. Aji Saka hanya menetapkan tahun awal pada satu almanak yang sedang berjalan, seperti halnya pada Kala Masehi dan Kala Hijrah. Atau mungkin nama “SAKA” itu dari singkatan “SAnghyang-KAla”. Dalam buku ini namanya menjadi Saka dan Caka. Yang jelas, almanak Saka dan Caka ini adalah almanak pribumi, bukan impor, sebab di India almanaknya tidak sama dengan almanak Sunda. Almanak Cina juga tak sama dengan almanak Sunda.Demikianlah sedikit ulasan mengenai awal Caka. 

Kala 0001 – 0052 Caka (0122 – 0172 M) : 52 tahun. 

Catatan 

Ki Tirem atau Ki Kolot Mulya, adalah penguasa di bagian barat pulau Jawa, yang tercatat sebagai awal sejarah masa kini di pulau Jawa. Ki Tirem ini ada juga yang mengaitkan dengan nama Aji Saka. 

Kala 0010 Caka (0132 Masehi). 

Catatan 

Ada berita dari Cina bahwa dalam tahun 132 M, raja “Ye-tiao” (=Pulau-Jawa) bernama “Tiao-pien” (=Ti-rem ?) mengirim utusan ke Cina, dan Maharaja Cina memberi hadiah kehormatan kepadanya. 

Kala 0039 Caka (0160 Masehi). 

Catatan 

Ahli Ilmu Bumi Iskandariyah, keturunan Yunani bernama Claudius Ptolemeus menulis sebuah karangan (160 M) yang bersumber dari pelaut Arab, bahwa Iabadiou adalahsebuah negeri yang subur, menghasilkan banyak emas dan mempunyai kota dagang Argyre yang terletak di ujung barat negri itu. Juga disebutkan beberapa tempat seperti : Sabara, Nusa Sabai dan Paladu.
Next
This is the most recent post.
Posting Lama

0 comments: