tag:blogger.com,1999:blog-18289740167735213262024-03-12T18:07:04.317-07:00CATATAN HARIAN DENMPUHgarut,sejarah garut,sejarah kepurbakalaan den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.comBlogger63125tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-76609594708818360022012-10-01T20:28:00.003-07:002012-10-01T20:28:33.997-07:00Salakanagara<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-nygYtfMzR9s/UGpfLOE_RcI/AAAAAAAAB_8/6RPke4gxUn0/s1600/IMG0849A.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Salakanagara" border="0" height="160" src="http://1.bp.blogspot.com/-nygYtfMzR9s/UGpfLOE_RcI/AAAAAAAAB_8/6RPke4gxUn0/s200/IMG0849A.jpg" title="Salakanagara" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>0001 – 0285 Caka = 284 tahun candra, 0122 – 0398 Masehi = 276 tahun surya</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>K a l a 0001 Caka (0122 Masehi). </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aji Saka dianggap telah menetapkan penanggalan Kala Candra Caka Sunda yang dipakai dalam penanggalan sejarah kita. Tetapi mengenai sejarah Aji Sakanya sendiri belum jelas, selain dari ceritera yang berhubungan dengan tulisan hanacaraka.<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Konon dalam suatu perjalanan dikabarkan, bahwa Aji Saka menitipkan pusakanya kepada yang dipercayainya, seorang yang setia bernama Ki Dora. Aji Saka mengamanatkan kepada Ki Dora, bahwa pusaka itu tak boleh diserahkan kepada siapapun selain kepada diri Aji Saka sendiri. Ki Dora menyanggupinya dan menunggu di tempat itu, karena Sang Aji akan melanjutkan perjalannya. Sesampainya di suatu tempat yang dianggap baik oleh Sang Aji, ia dan rombongan menetap disana.Pada suatu hari Aji Saka teringat pada pusakanya yang dititipkan pada Ki Dora. Lalu ia mengutus Ki Sambada untuk mengambil pusaka tersebut. Berangkatlah Ki Sambada menemui Ki Dora. Setelah dijumpainya lalu Ki Sambada menyampaikan maksud kedatangnya. Tapi Ki Dora tak mau menyerahkan pusaka yang diminta oleh Ki Sambada karena telah berjanji tak akan menyerahkan pusaka itu kepada siapapun selain dari Aji Saka pribadi. Kedua orang ini setia kepada Sang Aji. Keduanya berusaha untuk melaksanakan tugasnya, sampai akhirnya mereka berkelahi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aji Saka merasa cemas, karena utusannya tak kembali setelah sekian lamanya. Ketika didatangi oleh Sang Aji, barulah ia sadar, bahwa ia telah berbuat salah. Lalu ia membuat peringatan dengan menulis (penulis sertakan arti tulisan) :</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li>hana caraka = ada utusan yang setia</li>
<li>da ta sawala = yang menolak sawala/rundingan</li>
<li>pada jayanya = kedua-duanya sama jayanya</li>
<li>maga batanga = telah gugur demi kebenaran</li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian aksara ini menjadi abjad aksara Sunda-kuno, yang dipakai dalam tulisan-tulisan sejarah berikutnya dari tulisan pada lontar, batu, tembaga, daluwang sampai tulisan dalam buku dengan kertas yang kita kenal sekarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang Belanda yang mempelajari bentuk aksara ini bernama Holle. Khusus aksara Sunda bernomor 77 sampai dengan 109 dalam catatannya. Jadi ia telah menemukan 32 bentuk aksara Sunda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan aksara ini terutama dalam berkomunikasi surat-menyurat dalam bidang niaga yang banyak terjadi di bagian utara pulau Jawa atau biasa disebut pesisir utara. Dengan demikian aksara itu berkembang pada bentuk-bentuk yang baku agar mudah dan lancar dalam berkomunikasi. Kemudian aksara yang sudah baku ini dipopulerkan sebagai aksara Jawa. Selanjutnya orang beranggapan bahwa aksara itu adalah aksara Jawa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penjelasan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mengenai penanggalan Sunda. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kala Surya Saka Sunda telah dimulai lebih dahulu. Tahun 0001 Caka bersamaan dengan tahun 0037 Saka. Penanggalan Saka ini digunakan dalam urusan pertanian dan pelayaran. Kala Surya Saka erat hubungannya dengan perhitungan musim yang berpedoman pada matahari melalui media lingga. Tarikh sejarah memakai Kala Candra Caka, sebab jaman dulu tidak ada kalender yang bergantung di dinding seperti sekarang. Jadi terpaksa harus memperhatikan dan melihat pada keadaan bulan yang melayang di langit.Aji Saka itu tidak membuat penanggalan. Aji Saka hanya menetapkan tahun awal pada satu almanak yang sedang berjalan, seperti halnya pada Kala Masehi dan Kala Hijrah. Atau mungkin nama “SAKA” itu dari singkatan “SAnghyang-KAla”. Dalam buku ini namanya menjadi Saka dan Caka. Yang jelas, almanak Saka dan Caka ini adalah almanak pribumi, bukan impor, sebab di India almanaknya tidak sama dengan almanak Sunda. Almanak Cina juga tak sama dengan almanak Sunda.Demikianlah sedikit ulasan mengenai awal Caka. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0001 – 0052 Caka (0122 – 0172 M) : 52 tahun. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ki Tirem atau Ki Kolot Mulya, adalah penguasa di bagian barat pulau Jawa, yang tercatat sebagai awal sejarah masa kini di pulau Jawa. Ki Tirem ini ada juga yang mengaitkan dengan nama Aji Saka. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0010 Caka (0132 Masehi). </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada berita dari Cina bahwa dalam tahun 132 M, raja “Ye-tiao” (=Pulau-Jawa) bernama “Tiao-pien” (=Ti-rem ?) mengirim utusan ke Cina, dan Maharaja Cina memberi hadiah kehormatan kepadanya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0039 Caka (0160 Masehi). </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ahli Ilmu Bumi Iskandariyah, keturunan Yunani bernama Claudius Ptolemeus menulis sebuah karangan (160 M) yang bersumber dari pelaut Arab, bahwa Iabadiou adalahsebuah negeri yang subur, menghasilkan banyak emas dan mempunyai kota dagang Argyre yang terletak di ujung barat negri itu. Juga disebutkan beberapa tempat seperti : Sabara, Nusa Sabai dan Paladu.</div>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-50320610788784159962012-10-01T20:14:00.001-07:002012-10-16T06:36:16.366-07:00Kerajaan Sunda<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-BwQbiTiMxiU/UGpbwhAlOgI/AAAAAAAAB_s/Uochsb_r6JE/s1600/kelas+V.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kerajaan Sunda" border="0" height="149" src="http://3.bp.blogspot.com/-BwQbiTiMxiU/UGpbwhAlOgI/AAAAAAAAB_s/Uochsb_r6JE/s200/kelas+V.jpg" title="Kerajaan Sunda" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/10/kerajaan-sunda.html"><b>Kerajaan Sunda</b></a>. Tahun 0591 – 1404 Caka (0695 – 1484 Masehi) = 813 tahun Candra (789 tahun Surya);</div>
<div style="text-align: justify;">
Jumlah Prabu 35 orang</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0591 – 0645 Caka (0695 – 0748 Masehi) = 54 tahun </b></div>
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Penobatan Ahad Pon/manis, 09s Yesta (8), 0591 Caka (31 Okt 0695 Masehi) </li>
<li><div style="text-align: justify;">
<a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/10/kerajaan-sunda.html">Kerajaan Sunda</a> 1 (setelah Tarumanagara 12 diganti nama menjadi</div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
Sunda) </div>
</li>
<li style="text-align: justify;">Nama Sang Tarusbawa </li>
<li style="text-align: justify;">Gelar Sri Maharaja Tarusbawa Darmawaskita Manunggaljaya Sunda Sembawa </li>
<li style="text-align: justify;">Istri Déwi Manasih atau Dewi Minawati; putri Linggawarman, cucu NagayawarmanDewi Manasih Rajaputri, Widari Mayang Kancana </li>
<li style="text-align: justify;">Anak Rakeyan Sunda Sembawa. Ia Meninggal muda, meninggalkan istri dan putri bernama Sekar Kancana atau Teja Kancana, ialah cucu Tarusbawa, yang bersuami Sanjaya </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Penjelasan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/10/desa-girijaya.html">Sang Tarusbawa</a> adalah prabu kerajaan Sunda Sembawa, bawahan Tarumanagara. Sang Prabu beristri Déwi Manasih atau Dewi Minawati, putri prabu Linggawarman, raja Tarumanagara. Karena tak punya anak lelaki, maka setelah meninggal, kerajaan dilanjutkan oleh menantu ialah Tarusbawa.Setelah Tarusbawa menjadi raja Tarumanagara ke 13, nama kerajaan Tarumanagara diganti dengan nama Kerajaan Sunda.Dan pusat pemerintahan, disebut Pakuwan, dipindahkan ke pedalaman (di Bogor kini sekitar situs Batu-tulis), pada lemah-duwur ialah lahan datar di atas bukit yang diapit oleh sungai berlereng curam yaitu Cisadane, Ciliwung dan Cipaku (anak sungai Disadane). Sebagai berkah, di tengan-tengah mengalir Dipakancilan yang kebagian hulunya bernama Ciawi. Pakuwan terlindung oleh lereng terjal pada ketiga sisinya. Hanya di bagian tenggara kota yang tanahnya datar. karena inilah di bagian ini didirikan benteng (kuta) selebar 7 m serta tinggi 4 m, yang di bagianatasnya diperkuat dengan batu (balay). Pada tepi luar kuta berbentuk parit (susukan), ialah galian tanah yang dipakai untuk pembuatan kuta. Selain itu juga mendirikan keraton yang diberi nama Sri Bima Punta Narayana Madura Suradipati</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peristiwa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mula-mula kerajaan Galuh ada dalam lingkungan <a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/kerajaan-sunda-kelapa-jayakarta-batavia.html">Tarumanagara</a>. Setelah diganti nama menjadi Sunda, setahun kemudian Galuh memisahkan diri dengan menetapkan batas pemisah ialah sungai Citarum. Galuh mendapat dukungan dari kerajaan Kalingga.Peristiwa itu pada hari Rabu Pon (Legi), 14 suklapaksa, Caitramasa (6), tahun 0592 Caka (26 Agustus 0696 Masehi)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>0591 – 0592 Caka (0695 – 0696 Masehi) = 1 tahun, Sunda & Galuh (ex Tarumanagara)0592 – 0645 Caka (0695 – 0748 Masehi) = 53 tahun, Sunda tanpa Galuh </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0645 – 0654 Caka (0748 – 0756 Masehi) = 9 tahun </b></div>
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Penobatan Jumat Manis/Wage, 04 suklapaksa, Caitra (6), 0645 Caka (12 Juli 0748 Masehi) </li>
<li style="text-align: justify;">Kerajaan Sunda 2 </li>
<li style="text-align: justify;">Nama Rahyang Sanjaya atau Sang Jamri (usia 40 – 49 t), lahir 605 Caka </li>
<li style="text-align: justify;">Nama gelar Maharaja Harisdarma Bimaparakrama Prabu Maheswa ra Sarwwajitasatru Yudanipurnnajaya. </li>
<li style="text-align: justify;">Istri Déwi Tejakencana atau Déwi Sekarkencana, putri Sunda Sembada, cucu Tarusbawa </li>
<li style="text-align: justify;">Anak Tamperan (usia 21 – 30 t), lahir tahun 624 Caka. </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Penjelasan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengenai Sanjaya, dapat dibaca juga dalam Sejarah Galuh (Indungpoe 6, tahun 601 – 720 Caka, atau abad 8-9 Masehi, tahun 700 – 899 Masehi)Sanjaya, lahir tahun 0605 Caka (0708 Masehi), putra Sena (Galuh) dan Sanaha (Kalingga)Dalam tahun 0623, Sanjaya yang berusia 18 tahun pergi ke Pakuan Sunda. Ia diterima dan dikawinkan dengan cucun Tarusbawa, ialah putri Sunda Sembada yang bernama Déwi Tejakencana atau Déwi Sekarkencana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menumpas bajak laut</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Prabu Tarusbawa sering menugaskan Sanjaya untuk menumpas perompak dan bajak laut yang berkeliaran di laut. Maka Sanjaya benar-benar menjadi ahli perang. Seluruh perombak dan pembajak ditaklukkan. Kerajaan-kerajaan pantai yang dikuasai oleh perompak, ditundukkan atau dibunuh bagi yang membangkang. Lalu putri raja diperistri, agar anaknya kelak menjadi penerus kerajaan. Mungkin semua kerajaan pantai laut Jawa bagian utara telah tunduk kepada Sanjaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sanjaya jadi raja lalu menyerbu Galuh</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah Prabu Tarusbawa meninggal, kerajaan dilanjutkan oleh Prabu Sanjaya. Sanjaya menaruh dendam kepada Prabu Purbasora, yang telah merebut dan mengusir Sang Sena dari tahta kerajaan Galuh. Tak lama setelah Sanjaya menjadi raja Sunda, Tamperan diangkat jadi mangkubumi Sunda, sedangkan Sanjaya melakukan penyerbuan ke Galuh, untuk membunuh Purbasora. Peristiwa ini terjadi dalam tahun 0645. Di waktu tengah malam, sergapan ke istana Galuh dilakukan serentak, untuk tidak terjadi perang besar, karena tujuannya hanya membunuh Prabu Purbasora. Sergapan ini berhasil membunuh Prabu Purbasora dan terbunuh pula para perjaga istana dan penghuni istana lainnya yang menghalangi. Maka sejak itu, kerajaan Galuh direbut oleh Sanjaya, dan pada hari Sabtu Manis, tanggal 04 kresnapaksa, Caitra 0645 Caka (27 Juli 0748 Masehi), <a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/10/kerajaan-sunda.html"><b>Sanjaya menjadi Raja Galuh.</b></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saunggalah berdiri</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi beberapa kerajaan yang tadinya menjadi bawahan Galuh, memisahkan diri dan bergabung dalam kerajaan baru yang diberi nama kerajaan Saunggalah, dipimpin oleh Resi Demunawan, adik Prabu Purbasora.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Indraprahasta hancur</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya Sanjaya menyerbu kerajaan Indraprahasta, karena pada waktu mengusir Sena, Indraprahasta membantu Purbasora. Indraptahasta yang didirikan tahun 0285 Caka (0398 M), pada jaman Salakanagara, oleh Sanjaya dirata-bumikan dalam tahun 0645 Caka (0747 Masehi)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
di Kuningan kalah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian menyerbu Kuningan. Tapi pihak Kuningan sudah mempersipkan dengan bergabungnya tiga kerajaan, Sang Wulan, Sang Tumanggal dan Sang Pandawa Wiraga di dekat sungai Kuningan. Pasukan Sanjaya menderita kekalahan, lalu kembali ke Galuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perundingan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya dalam tahun 0645 Caka (0748 Masehi) diadakan perundingan. Sanjaya menemui Sempakwaja di Galunggung. Sanjaya minta agar ratu Galuh dipegang oleh Demunawan, adik Purbasora. Tapi permintaan itu ditolak. Mungkin karena menaruh curiga. Sanjaya dalam menghadapi pihak Galunggung, mendapat tekanan dari Sena, Sang Ayah, agar Sanjaya tetap bersikap hormat kepada Sempakwaja dan Demunawan. Ahirnya diputuskan, Sanjaya mengakui hak Demunawan menjadi Prabu Saunggalah, terlepas dari kerajaan Sunda. Galuh tetap dibawah Sunda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Galuh bawahan Sunda </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya diangkat Permanadikusuma, cucu Purbasora, menjadi raja Galuh, bawahan Sunda, serta dijodohkan dengan Pangrenyep, putra Patih Sunda, Anggada. Patih Anggada diangkat menjadi pimpinan angkatan bersenjata di Galuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penundukkan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sanjaya melanjutkan menundukkan kerajaan-kerajaan di Jawa, Swarnabumi dan yang lainnya hingga ke batas negri Cina, ialah kerajaan Kmer.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perundingan baru</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah Resiguru Sempakwaja meninggal (0651 Caka = 753 M), diadakan perundingan baru di Galuh dalam tahun 0653 Caka (0746 Masehi). Perundingan dihadiri oleh : Prabu Sanjaya, Prabu Demunawan, Sang Iswara, para pembesar kerajaan, para pemuka agama, duta Prabu Sena, para duta dari Swarnabumi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keputusan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil perundingan menetapkan, bahwa pulau Jawa dibagi dalam 4 wilayah, yaitu1 Medang di Mataram, diserahkan oleh orang tuanya kepada Sanjaya2 Sunda dan Galuh diserahkan kepada Tamperan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3 Galunggung dan Saunggalah diserahkan kepada Demunawan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4 Daerah sebelah timur Paralor Progo dan Cilotiran diserahkan kepada Iswara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
0645 – 0654 Caka, (0747 – 0756 Masehi) = 9 tahun, Sunda (2)0645 – 0654 Caka, (0747 – 0756 Masehi) = 9 tahun, Sunda (2) & Galuh (5)0654 – 0676 Caka, 22 tahun, raja Medang di bumi Mataram</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Galuh 6 0645 – 0654 Caka (0747 – 0756 Masehi) = 9 tahun, Prabu Permanadikusuma</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sunda 3 0645 – 0661 Caka (0747 – 0756 Masehi) = 16 tahun, Tamperan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0645 – 0654 Caka (0748 – 0756 Masehi) = 9 tahun </b></div>
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Kerajaan Sunda 3 </li>
<li style="text-align: justify;">Nama Tamperan (usia 21 – 30 t) </li>
<li style="text-align: justify;">Nama gelar Bramawijaya </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Catatan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sang Sanjaya melakukan perang untuk menundukkan lawannya terutama perompak dan bajak laut di laut Jawa sampai laut Cina.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0654 Caka (0756 Masehi) </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peristiwa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maharaja Sanjaya menugaskan Tamperan mendampingi prabu Galuh.Kedatangan Tamperan ke Galuh ternyata tak disukai oleh warga Galuh. Malah Prabu Permanadikusuma pun memilih bertapa. Istana ditinggalkannya. Di Istana antara Tamperan dan Pangrenyep sering berduaan, karena dijauhi oleh warga Galuh. Ahirnya melahirkan bayi yang diberi nama Banga. Untuk menutupi aib ini, Tamperan menyuruh membunuh resi Permanadikusuma di pertamaan. Setelah dibunuh, sipembunuh dibunuh oleh Tamperan. Lalu Tamperan menjadi Raja Galuh. Maka sejak itu ia menjadi raja Sunda (3) dan Galuh (7)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0654 – 0661 Caka (0756 – 0763 Masehi) = 7 tahun </b></div>
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Kerajaan Sunda 3 & Galuh 7 </li>
<li style="text-align: justify;">Nama Tamperan (usia 30 – 37 t) </li>
<li style="text-align: justify;">Nama gelar Bramawijaya </li>
<li style="text-align: justify;">Istri 1 Pangrenyep (usia 28 – 35 t) </li>
<li style="text-align: justify;">Anak mBanga (usia 0-6 t), lahir tahun 0655 Caka </li>
<li style="text-align: justify;">Istri 2 Naganingrum (usia 34 – 41 t) </li>
<li style="text-align: justify;">Anak tiri Manarah (Ciung Wanara), (usia 14 – 21 t). Ia sering tinggal di baonya, Balangantrang </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peristiwa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lama-kelamaan ketahuan juga bahwa Banga adalah anak Tamperan. Maka warga Galuh makin marah dan dendam, ingin membalas kejahatan pembunuhan Permanadikusuma.Ciung Wanara dipersiapkan oleh Demunawan untuk menggantikan kerajaan Galuh. Ia dilatih dan diceritai kejadian-kejadian di Galuh. Setelah dianggap cukup waktunya, suatu saat, waktu diadakan pesta sabung ayam, suasana dijadikan kesempatan untuk menyergap kekuatan Sunda yang ada di Galuh. Semua tempat penting secara sembunyi telah dikepung. Pada saat puncak keramaian, penyergapan serentak dilakukan, ialah di istana, di pusat perayaan, dan tenpat-penting lainnya, sehingga dalam seketika, Prabu Tamperan dan Pangrenyep dapat ditangkap. Lalu dimasukkan ke dalam penjara besi.Rakyan Banga yang waktu itu dianggap masih kecil, tidak diperhatikan. Mula-mula Rakyan Banga bersembunyi di hutan, lalu bertemu dengan orang-orang Sunda lainnya di hutan yang juga melarikan diri. Banga menyuruh orang-orang untuk membawa surat ke Kerajaan Sunda, dan ke Prabu Sanjaya untuk minta bantuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demunawan telah memperhitungkan akan datangnya bantuan dari <a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/10/kerajaan-sunda.html"><b>kerajaan Sunda</b></a> dan Medang. Maka di perbatasan dipersiapkan tentara yang cukup kuat untuk menghadang bantuan itu. Ketika bantuan datang di perbatasan, tanpa diduga telah disergap oleh tentara Galuh. Datang lagi yang dari Medang. Juga disergap di perbatasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara pertempuran berlangsung, secara diam-diam Rakeyan Banga melepaskan Tamperan dan Pangrenyep dari penjara besi. Lalu berusaha lari ke hutan. Peristiwa itu tak lama ketahuan oleh Rakyan Manarah. Dengan mengerahkan tentaranya Rakyan Manarah mengejar yang lari ke hutan. Karena kemalaman, maka hutan dihujani panah. Baru keesokan harinya pengejaran dilanjutkan. Tapi yang diburu telah meninggal terkena hujan panah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertempuran di perbatasan makin seru. Tapi tanpa diduga, Sang Resiguru Demunawan langsung turun tangan menghentikan peperangan dengan bijaknya. Pertempuran berhenti. lalu disusul dengan diadakan perundingan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
0645 – 0654 Caka (0747 – 0756 Masehi) = 9 tahun, Sunda0654 – 0661 Caka (0756 – 0763 Masehi) = 7 tahun, Sunda & Galuh</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meninggal </div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tamperan dan Pangrenyep meninggal terbunuh dalam pemburuan di hutan Galuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0661 Caka (0763 Masehi) </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perundingan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesepakatan dalam perundingan itu ialah bahwa bekas wilayah Tamperan dibagi dua. Kerajaan Sunda diserahkan kepada Rakeyan Banga, Kerajaan Galuh diserahkan kepada Rakeyan Manarah. Selain itu untuk mempererat persaudaraan, Manarah dan Banga dikawinkan kepada putri bersaudara keturunan Demunawan. Kakaknya bernama Dewi Kencanawangi dijodohkan dengan Rakeyan Manarah, adiknya yang bernama Dewi Kencanasari dijodohkan (kawin gantung, karena masih kecil) dengan Rakeyan Banga. </div>
</div>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-69331423276506191472012-09-18T06:20:00.001-07:002012-10-01T09:18:55.521-07:00Kerajaan Sunda Kelapa-Jayakarta-Batavia-Jakarta<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-bD66IMAUYUY/UGnAm9z0BdI/AAAAAAAAB84/ZoRyndJforU/s1600/Foto-0181.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kerajaan Sunda Kelapa-Jayakarta-Batavia-Jakarta" border="0" height="149" src="http://3.bp.blogspot.com/-bD66IMAUYUY/UGnAm9z0BdI/AAAAAAAAB84/ZoRyndJforU/s200/Foto-0181.jpg" title="Kerajaan Sunda Kelapa-Jayakarta-Batavia-Jakarta" width="200" /></a></div>
<b>Kala 1431 Caka (1511 Mashi</b><br /><b>Malaka diduduki oleh Portugis </b> <br />Wilayah Kabupaten Sunda Kelapa <br />Nama Tumenggung Jayamanggala, adipati Pakwan di Sunda Kelapa. <br />Gelar <br />Istri <a name='more'></a><ul style="text-align: left;">
</ul>
<b>Kala 0000 – 1434 Caka (0000 – 1513 Masehi) = Tahun </b><br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Wilayah Sunda Kelapa atau Kalapa Pasisir </li>
<li>Nama Dipati Krandha, yaitu bupati Sunda Kelapa, atau dipati Kalapa Pasisir </li>
<li>Gelar Adhipati Surakerta </li>
<li>Istri </li>
<li>Anak 1Sariyah namanya, diperisteri oleh Kyai Aryya Baroh2Adipati Surakerta, suami Déwi Surawati, adik perempuan Prabhu Surawisesa </li>
<li>Wafat Adhipati Krandha meninggal, 1434 Caka (1513 Masehi) </li>
</ul>
<b>Kala </b><br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Wilayah Sunda Kelapa </li>
<li>Nama Sariyah, putri Dipati Krandha, bupati Sunda Kelapa </li>
<li>Suami Kyai Aryya Baroh </li>
<li>Anak </li>
<li>Peristiwa Kyai Aryya Baroh, yaitu seorang pedagang yang kaya dari Parlak Baroh di Sumatera sebelah utara. Ki Baroh datang di Sunda bersama dengan rakyat pengikutnya dan membawa kekayaan, permata, emas, perhiasan, intan, berjenis‑jenis barang dan yang lainnya lagi, juga guru‑guru agama Islam dari Malaka, Pasai, Perlak dan juga dari negara seberang.Karena pada waktu itu, banyak orang dari Malaka dan Sumatera sebelah utara datang menyingkir ke Pulau Jawa, termasuk Jawa Barat, terutama para pedagang dan guru-guru agama Islam, karena Malaka ditundukkan dan di kuasai oleh kesatuan bersenjata Portugis. </li>
</ul>
<b>Kala 1434 – 1443 Caka (1513 – 1521 Masehi) = 9 tahun.Setelah Adhipati Krandha meninggal </b><br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Wilayah Sunda Kelapa atau Kalapa Pasisir </li>
<li>Nama Rajamuda Surawisesa </li>
<li>Jabatan Adhipati Sunda Kalapa, </li>
<li>Nama nobat Ratu Sanghyang Surawisesa Jayengrana </li>
<li>Istri </li>
<li>Anak </li>
</ul>
<br />
Oleh : Ali Sastramidjaja</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-51501469644378077522012-09-18T06:09:00.000-07:002012-10-01T19:57:09.655-07:00Kerajaan Saunggalah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-IvIWJmEgtrQ/UGpXo6pFj9I/AAAAAAAAB_c/C6g2jg80XGM/s1600/IMG0844A.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kerajaan Saunggalah" border="0" height="160" src="http://2.bp.blogspot.com/-IvIWJmEgtrQ/UGpXo6pFj9I/AAAAAAAAB_c/C6g2jg80XGM/s200/IMG0844A.jpg" title="Kerajaan Saunggalah" width="200" /></a></div>
<b>0645 – 1262 Caka = 617 tahun candra, 0748 – 1346 Masehi = 598 tahun surya</b><br />
<b>Kala 0645 – 0696 Caka (0748 – 0797 Masehi) = 51 tahun. </b><br />
Penobatan di Saunggalah 1<br />Nama Demunawan (77-128th)<br /><ul style="text-align: left;">
</ul>
Gelar Seuweukarma, Rahyangtang Kuku, Sang Resiguru Demunawan<br />Istri Dewi Sangkari, putri Sang Pandawa alias Wiragati, raja Kuningan.<a name='more'></a><br />Anak 1. Tambakwesi (0-51th).2. Tambakbaya, kelak menjadi ahli menulis pada lontar, diantarnya hal sejarah<br />Peristiwa<br />Dalam tahun 645 C (748 M), Sang Pandawa alias Sang Wiragati, raja Kuningan, turun tahta dan menjadi resiguru di Layuwatang, mandala bekas pertapaan Rajaresi Dewaraja Sura Liman Sakti raja Kendan II.<br /><ul style="text-align: left;">
</ul>
Catatan <br />
<br />
Setelah Pandawa turun tahta, Sempakwaja mendirikan kerajaan Saunggalah, mendirikan istana di Saunggalah dan mengangkat putranya, Demunawan sebagai Prabunya di bekas kerajaan Kuningan. <br />
<br />
Penjelasan <br />
<br />
Demunawan ialah putra ke 2 Rababu dan Sempakwaja <br />
Wafat 0696 Caka (0797 Masehi) Demunawan wafat dalam usia 128 th; jadi lahir 0568 Caka <br />
<br />
<b>Kala 0696 – 0747 Caka (0797 – 0847 Masehi) = 51 tahun. </b><br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Penobatan di Saunggalah 2 </li>
<li>Nama Tambakwesi (51-102th). </li>
<li>Istri </li>
<li>Anak Sang Kretamanggala </li>
</ul>
<b>Kala 0747 – 0000 Caka (0847 – 0000 Masehi) = tahun. </b><br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Penobatan di Saunggalah 3 </li>
<li>Nama Sang Kretamanggala </li>
<li>Istri </li>
<li>Anak 1 Déwi Kencanawangi, bersuami Sang Manarah2 Déwi Kencanasari, bersuami Sang Banga </li>
</ul>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-91031777113013001662012-09-14T07:27:00.000-07:002012-10-01T19:52:47.905-07:00Kerajaan Indraprahasta<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-TcbSTkBHnC4/UGpWkciUL_I/AAAAAAAAB_U/i2ce2bzs1_E/s1600/IMG0839A.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kerajaan Indraprahasta" border="0" height="160" src="http://2.bp.blogspot.com/-TcbSTkBHnC4/UGpWkciUL_I/AAAAAAAAB_U/i2ce2bzs1_E/s200/IMG0839A.jpg" title="Kerajaan Indraprahasta" width="200" /></a></div>
0285 – 0645 Caka = 360 tahun candra; 0398 – 0747 Masehi = 349 tahun surya<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0285 – 0320 Caka (0398 – 0432 Masehi) : 15 tahun.</b></div>
Penobatan di Indraprahasta ke 1 [bawahan Salakanagara]<br />Nama Maharesi Santanu.<br /><ul style="text-align: left;">
</ul>
Gelar Prabursi Indraswara Salakakretabuwana<br />Permesuri Indari, putri Dewawarman VIII.<br />Anak Jayasatyanagara. <a name='more'></a><br />Lokasi di lereng gunung Cereme (gunung Indrakila)<br />Penjelasan Tiba dari daerah Gangga India, dan ada pertalian keluarga dengan Dewawarman VIII<br /><ul>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0320 – 0343 Caka (0432 – 0454 Masehi) : 23 tahun.</b></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Indraprahasta ke 2. [bawahan Tarumanagara] </li>
<li style="text-align: justify;">Nama Jayasatyanagara. </li>
<li style="text-align: justify;">Permesuri Ratna Manik, putri Wisnubumi, raja Malabar. </li>
<li style="text-align: justify;">Anak Wiryabanyu </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0343 – 0366 Caka (0454 – 0476 M) : 23 tahun.</b></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Indraprahasta ke 3 </li>
<li style="text-align: justify;">Nama Wiryabanyu. </li>
<li style="text-align: justify;">Permesuri Nilem Sari, putri kerajaan Manukrawa </li>
<li style="text-align: justify;">Anak 1. Suklawati, diperistri oleh Wisnuwarman, putra Purnawarman.2. Warna Dewaji </li>
</ul>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Catatan Indraprahasta menjadi bawahan Tarumanagara. </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0366 – 0393 Caka (0476 – 0503 Masehi) : 27 tahun.</b></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Indraprahasta ke 4 </li>
<li style="text-align: justify;">Nama Warna Dewaji. </li>
<li style="text-align: justify;">Anak Raksahariwangsa. </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0393 – 0429 Caka (0503 – 0538 Masehi) : 36 tahun. </b></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Indraprahasta ke 5 </li>
<li style="text-align: justify;">Nama asal Raksahariwangsa. </li>
<li style="text-align: justify;">Nama nobat Prabu Raksahariwangsa Jayabhuwana. </li>
<li style="text-align: justify;">Permesuri putri raja Sanggarung. </li>
<li style="text-align: justify;">Anak Dewi Rasmi, bersuami Tirtamanggala, putra kedua raja Agrabinta. </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0429 – 0448 Caka (0538 – 0556 Masehi) : 19 tahun</b>.</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Indraprahasta ke 6 </li>
<li style="text-align: justify;">Nama Dewi Rasmi </li>
<li style="text-align: justify;">Suami Tirtamanggala, putra kedua raja Agrabinta. </li>
<li style="text-align: justify;">Gelar Prabu Tirtamanggala Darmagiriswara. </li>
<li style="text-align: justify;">Anak 1.Astadewa2.Jayagranagara </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0448 – 0462 Caka (0556 – 0570 Masehi) : 14 tahun.</b></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Indraprahasta ke 7</li>
<li style="text-align: justify;">Nama Astadewa.</li>
<li style="text-align: justify;">Anak Rajaresi Padmayasa (penerus pamannya)</li>
<li style="text-align: justify;">Catatan Jayagranagara adalah adik Astadewa, penerus raja.</li>
</ul>
<b></b><br />
<b><div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0462 – 0468 Caka (0570 – 0575 Masehi) : 6 tahun.</b></div>
</b><br />
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Indraprahasta ke 8</li>
<li style="text-align: justify;">Nama Jayagranagara.</li>
<li style="text-align: justify;">Catatan</li>
<li style="text-align: justify;">Ia adalah adik Astadewa, raja Indraprahasta 7.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0468 – 0512 Caka (0575 – 0618 Masehi) : 44 tahun.</b></div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Indraprahasta ke 9</li>
<li style="text-align: justify;">NamaRajaresi Padmayasa.</li>
<li style="text-align: justify;">Anak Andabuwana</li>
<li style="text-align: justify;">Catatan</li>
<li style="text-align: justify;">Raja adalah putra Astadewa, raja Indraprahasta ke 7. Ia menggan-tikan kedudukan pamannya.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0512 – 0558 Caka (0618 – 0663 Masehi) : 46 tahun.</b></div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Indraprahasta ke 10</li>
<li style="text-align: justify;">Nama Andabuana.</li>
<li style="text-align: justify;">Anak Wisnumurti.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0558 – 0583 Caka (0663 – 0688 Masehi) : 25 tahun.</b></div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Indraprahasta ke 11</li>
<li style="text-align: justify;">Nama Wisnumurti.</li>
<li style="text-align: justify;">Anak</li>
<li style="text-align: justify;">1 Dewi Ganggasari, diperistri oleh Linggawarman, yang kelak men-jadi raja Tarumanagara ke 12.2 Tunggulnagara, melanjutkan warisan ayahnya.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0583 – 0629 Caka (0688 – 0732 Masehi) : 46 tahun.</b></div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Indraprahasta ke 12</li>
<li style="text-align: justify;">Nama Tunggalnagara, ialah adiknya Ganggasari.</li>
<li style="text-align: justify;">Anak Padmahariwangsa</li>
<li style="text-align: justify;">Penjelasan</li>
<li style="text-align: justify;">Gangasari ialah putri sulung Prabu Indraprahasta ke 11 yang di-peristri oleh Prabu Tarumanagara 12.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0629 – 0641 Caka (0732 – 0744 Masehi) : 12 tahun.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Indraprahasta ke 13</li>
<li style="text-align: justify;">Nama nobat Resiguru Padmahariwangsa</li>
<li style="text-align: justify;">Anak</li>
<li style="text-align: justify;">1 Citrakirana, yang diperistri oleh Purbasora.2 Wiratara, yang menjadi penerus ayahnya.3 Ganggakirana, yang menjadi Adipati Kusala dari kerajaan Wana-giri, bawahan Indraprahasta.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0641 – 0645 Caka (0743 – 0747 Masehi) : 4 tahun.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Indraprahasta ke 14</li>
<li style="text-align: justify;">Nama nobat Prabu Wiratara.</li>
<li style="text-align: justify;">Anak Raksadewa</li>
<li style="text-align: justify;">Peristiwa</li>
<li style="text-align: justify;">Prabu Wiratara yang membantu Purbasora merebut kekuasaan Galuh dari Prabu Sena, lalu kakak Wiratara, yang bernama Citrakirana, diperistri oleh Purbasora.</li>
<li style="text-align: justify;"><br /></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0645 Caka (0748 Masehi).</b></div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Peristiwa Sunda menyerbu Indraprahasta.</li>
<li style="text-align: justify;">Catatan</li>
<li style="text-align: justify;">Setelah Galuh ditaklukkan, Sanjaya menumpas pendukung Purbasora. Terutama kerajaan Indraprahasta, yang turut membantu Purbasora waktu merebut kekuasaan Galuh dari Sena.Indraprahasta yang didirikan sejak jaman Tarumanagara, ahirnya diratakan dengan tanah oleh Sanjaya, seolah tidak pernah ada kerajaan disitu.”Indraprahasta sirna ing bhumi”.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0645 – 0649 Caka (0748 – 0751 Masehi) : 4 tahun</b></div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Indraprahasta digabungkan dengan Wanagiri</li>
<li style="text-align: justify;">Nama nobat Adipati Kulasa</li>
<li style="text-align: justify;">Anak Raksadewa.</li>
<li style="text-align: justify;">Peristiwa</li>
<li style="text-align: justify;">Bekas kawasan Indraprahasta digabungkan dengan Wanagiri oleh Adipati Kulasa sebagai negara baru bawahan Galuh. Kulasa menjadi ratunya</li>
</ul>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-26889362343877064452012-09-13T09:44:00.001-07:002012-10-01T19:54:28.492-07:00Banten lama<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://teambulls.files.wordpress.com/2010/12/lumbung-padi.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img alt="Banten lama" height="155" src="http://teambulls.files.wordpress.com/2010/12/lumbung-padi.jpg?w=300&h=234" title="Banten lama" width="200" /></a><b><a href="http://aktualsdn2.blogspot.com/2012/09/8-goa-bersejarah-dunia.html">Banten lama.</a> </b>Kerajaan Pajajaran adalah sebuah kerajaan Hindu yang diperkirakan beribukotanya di Pakuan (Bogor) di Jawa Barat. Dalam naskah-naskah kuno nusantara, kerajaan ini sering pula disebut dengan nama Negeri Sunda, Pasundan, atau berdasarkan nama ibukotanya yaitu Pakuan Pajajaran. Beberapa catatan menyebutkan bahwa kerajaan ini didirikan tahun 923 oleh Sri Jayabhupati, seperti yang disebutkan dalam prasasti Sanghyang Tapak.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejarah kerajaan ini tidak dapat terlepas dari kerajaan-kerajaan pendahulunya di daerah Jawa Barat, yaitu Kerajaan Tarumanagara, Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh, dan Kawali. Hal ini karena pemerintahan Kerajaan Pajajaran merupakan kelanjutan dari kerajaan-kerajaan tersebut. Dari catatan-catatan sejarah yang ada, dapatlah ditelusuri jejak kerajaan ini; antara lain mengenai ibukota Pajajaran yaitu Pakuan. Mengenai raja-raja Kerajaan Pajajaran, terdapat perbedaan urutan antara naskah-naskah Babad Pajajaran, Carita Parahiangan, dan Carita Waruga Guru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain naskah-naskah babad, Kerajaan Pajajaran juga meninggalkan sejumlah jejak peninggalan dari masa lalu, seperti:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Prasasti Batu Tulis, Bogor</div>
<div style="text-align: justify;">
Prasasti Sanghyang Tapak, Sukabumi</div>
<div style="text-align: justify;">
Prasasti Kawali, Ciamis</div>
<div style="text-align: justify;">
Tugu Perjanjian Portugis (padraõ), Kampung Tugu, Jakarta</div>
<div style="text-align: justify;">
Taman perburuan, yang sekarang menjadi Kebun Raya Bogor.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Raja Raja Pajajaran :</div>
<div style="text-align: justify;">
Sri Baduga Maharaja (1482 - 1521) AD/M</div>
<div style="text-align: justify;">
Surawisesa (1521 - 1535) AD/M</div>
<div style="text-align: justify;">
Ratu Dewata (1535 – 1543) AD/M</div>
<div style="text-align: justify;">
Ratu Sakti (1543 - 1551) AD/M</div>
<div style="text-align: justify;">
Raga Mulya (1567 - 1579) AD/M</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kerajaan Pajajaran runtuh pada tahun 1579 AD/M Akibat serangan kerajaan sunda lainnya, yaitu Kesultanan Banten.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berakhirnya jaman Pajajaran (1482 – 1579 AD/M), ditandai dengan diboyongnya PALANGKA SRIMAN SRIWACANA (Tempat duduk tempat penobatan tahta) dari ISTANA PAKUAN ke ISTANA SURASOWAN di Banten oleh pasukan MAULANA YUSUF.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batu berukuran 200 x 160 x 20 cm itu terpaksa di boyong ke Banten karena tradisi politik waktu itu “mengharuskan” demikian. Pertama, dengan dirampasnya Palangka tersebut, di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru. Kedua, dengan memiliki Palangka itu, Maulana Yusuf merupakan penerus kekuasaan Pajajaran yang “sah” karena buyut perempuannya adalah puteri Sri Baduga Maharaja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Palangka Sriman Sriwacana sendiri saat ini bisa ditemukan di depan bekas Keraton Surasowan di Banten. Karena mengkilap, orang Banten menyebutnya <b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/p/nama-nama-karuhun-sesepuh-garut.html">WATU GIGILANG.</a></b> Kata Gigilang berarti mengkilap atau berseri, sama artinya dengan kata Sriman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat itu diperkirakan terdapat sejumlah punggawa istana yang meninggalkan kraton lalu menetap di daerah Lebak. Mereka menerapkan tata cara kehidupan lama yang ketat, dan sekarang mereka dikenal sebagai orang Baduy (Banten LAMA).</div>
</div>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-89287377680496139702012-09-13T07:31:00.001-07:002012-09-14T06:31:32.706-07:00Syekh Siti Jenar <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Syekh Siti Jenar</b> mempunyai banyak nama Antara lain, Sitibrit,Lemah abang, Lemahbang,beliau adalah seorang sufi. Tidak ada yg mengetahui sejara jelas asal-usulnya. Ada yg menganggap beliau adalah seorang intelek muslim yg telah mendapatkan esensi Islam,tetapi ada jg yg menganggap ajaran beliau adalah sesat. Meski demikian ajaran beliau yg sangat mulia adalah tentang budi pekerti. Syekh Siti Jenar mengembangkan mengajarkan pada murid2 dan masyarakat pada waktu itu dengan ajaran Sufi yg bertentangan dengan ajaran para wali songgo yang lebih menekankan Syariah.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>KONSEP DAN AJARAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ajaran beliau yang paling kontroversial adalah tentang Hidup, Mati, Tuhan dan kebebasan. Menurut ajaran beliau kehidupan dunia adalah kematian sedangkan kehidupan yang Hakiki dan Abadi dimulai ketika manusia telah meninggalkan dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Syekh Siti Jenar membagi tentang ketauhidan dengan 4 tahap:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.SYARIAT dengan menjalankan hukum-hukum Agama yaitu Sholat, Puasa, Zakat dll dan menjauhi larangan AllahSWT.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. TAREKAT dengan amalan seperti wirid, zikir alam waktu dan hitungan tertentu dan awasi oleh seorang guru yg mursyid.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. HAKEKAT, Dimana hakekat dari manusia dan kesejatian akan di temukan apabila mejalan dengan sungguh2 kedua amalan di atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4.MA'RIFAT, Kenal dan Cinta kepada Allah SWTdengan makna yang seluas-luasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila seseorang telah masuk pada tahap diatasnya tahap yang dibawahnya tidaklah boleh ditingalkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ajaran Tasawuf ini oleh ulama pada masa itu tidaklah dimenggerti, ilmu yang baru difahami setelah ratusan tahun setelah beliau wafat. Para ulama (wali songgo) khawatir adanya kesalahan pahaman pada masyarakat dimana pada saat itu Islam diampaikan dan diajarkan pada tinggkatan Syariat, sedangkan Beliau telah sampai tahap hakekat bahkan ma'rifat sehingga untuk membendung ajaran yang mulai berkembang pada saat itu hanya ada satu kata yaitu SESAT. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau jg mengajarkan dalam beribadah seseorang harus ikhlas dan bukan mengharapkan masuk syurga atau karena takut neraka tetapi karena kecintaan kepada Allah SWT. Apabila seseorang beribadah karena hanya karena pahala maka menurut beliau belum dapat dikatakan seseorang itu beribadah dengan Ikhlas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>MANUGGALING KAWULA GUSTI</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Para muridnya berpendapat bahwa beliau tidak pernah mengatakan dirinya tuhan atau bercampurnya tuhan dengan makhluknya, melainkan Tuhan adalah tempat kembalinya makhluk dengan demikian apabila manusia telah kembali dan bersatu dengan tuhannya. Dalam ajaran manunggaling kawula gusti adalah didalam diri manusia terdapat tuh tuhan sesuai dengan ayat " sesungguhnya aku menciptakan manusia dari tanah. maka apabila telah kusempurnakan kejadiannya dan ku tiupkan ruh ku, maka hendaklah kamu( Malaikat dan iblis) tersungkur dan bersujud kepadanya ( manusia)" shaad ;72-72 </div>
<div style="text-align: justify;">
dengan demikian manusia akan menyatu dengan ruh tuhan ketika penyembahan terhadap tuhan terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PENGERTIAN ZANDHAB</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Zandhab atau kegilaan berlebihan terhadap ila atau Allah. Mereka belajar tenetang bagaimana Allah bekerja, sehingga ketika keinginannya sudah lebur terhaap kehendak Allah yg ada dalam pikirannya hanyalah Allah......... Allah........Allah ......... dan Allah semata dan segala sesuatu atas kehendak Allah. Setipa kejadian terhadap hamba inilah adalah karena kehendak Allah dan ini yang dibahayakan karena apabila tiak ada guru yang mursyid yang berpedoman pada Al-Qur'an dan Hadist maka hamba ini akan keluar dari aturan yang telah ditetapkan Allah untuk manusia, karena hamba ini akan terpengaruh setan karena makn tinggi ilmu seseprang maka makin tinggi pula seten yang menggodanya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>HAMAMAYU HAYUNING BAWANA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip ini berarti memakmurkan bumi sesuai dengan pesan Islam yaitu Rahmatan lil Alamin. Seseorang dianggap belumlah muslim apabila belum memberikan manfaat pada lingkungannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>KONTROVERSI SEPUTAR SYEKH SITI JENAR</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ajarannya telah membuat gelisah pejabat kerajaan Demak Bintoro. Dari sisi kekuasaan kerajaan khawatir ajaran ini menimbulkan pemberontakan karena salah satu muridnya yaitu Ki Ageng Pengging/Ki Kebo Kenanga keturunan elit kerajaan Majapahit. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sisi agama wali songo yang menopang kerajaan Demak khawatir ajaran ini terus berkembang sehingga dianggap menybarkan kesesatan dikalangaan masyarakat awam. Para Wali Songo dan pihak kerajaan menjatuhkan hukuman mati dengan tuduhan telah membakang kepada kerajaam Demak yang dipimpin oleh Sri Nerendra maka berangkatlah lima wali kedesa krendrasaw yaitu, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Gesang, Pangeran Modang. setelah terjadi adu ilmu agama islam dan Kesaktian maka tidak ada yang kalah atau menang sehingga Syekh Siti Jenar mengatakan bahwa mereka tidak perlu repot-repot membunuhnya karena beliau dapat meminum air kehidupan(tirta marta) sendiri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ia dapat menjelang kehidupan yang hakiki jika ia memang ada budinya, tak lama terbujurlah jenazah beliu dihadapan kelima wali .Sedangkan menurut versi yang lain setelah melepaskan seluruh ilmunya beliaupun mati dipanjung oleh Sunan Kalijaga dan versi yang lain mengatakan Beliau meninggal ketika kelemahannya yaitu pada siku tertusuk ketika bertarung dengan kelima utusan kerajaaan demak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
terdapat kisah yang menyebutkan ketika jenazah beliau disemayamkan dimesjid demak menjelang sholat isya semerbak beribu bunga dan cahaya yang memancar dari jenazah beliau.</div>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-4861815047086300742012-09-13T07:24:00.001-07:002012-10-02T07:15:43.014-07:00ABDUL MUHYI PAMIJAHAN: Wali Penyebar ‘Martabat Tujuh” di Tatar Sunda<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-PBo0wWtjwD0/UGr2UPDUC-I/AAAAAAAACBU/w8Rjyn_1s68/s1600/IMG1253A.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="ABDUL MUHYI PAMIJAHAN" border="0" height="200" src="http://4.bp.blogspot.com/-PBo0wWtjwD0/UGr2UPDUC-I/AAAAAAAACBU/w8Rjyn_1s68/s200/IMG1253A.jpg" title="ABDUL MUHYI PAMIJAHAN" width="200" /></a></div>
<b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/amanat-galunggung-prabu-guru-dharmasiksa.html">ABDUL MUHYI PAMIJAHAN: Wali Penyebar ‘Martabat Tujuh” di Tatar Sunda</a>.</b> Wali Allah yang amat terkenal, khususnya di wilayah Jawa Barat, salah satu ulama yang berjasa besar menyebarluaskan Tarekat Syattariyyah di pulau Jawa. Beliau juga menyebarkan ajaran doktrin “martabat tujuh” yang kelak mempengaruhi pemikiran Tasawuf di Pulau Jawa. Makamnya yang berada di Pamijahan, Tasikmalaya, Jawa Barat, menjadi salah satu pusat ziarah utama. Banyak yang berziarah kesanaterutama pada bukan maulid (Rabiul Awwal) untuk mengharapkan berkah dan tujuan-tujuan keduniawian.<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak diketahui pasti kapan Syekh Abdul Muhyi dilahirkan – setidaknya ada dua versi, yakni tahun 1640 dan atau 1650. Salah satu riwayat menyatakan beliau lahir di Kartasura. Ibundanya, Nyi R. Ajeng Tangenjiah, masih keturunan Rasulullah, sedangkan ayahandanya, Sembah Lebe Wartakusumah adalah keturunan Raja Galuh. Syekh Abdul Muhyi menghabiskan masa remajanya di Gresik, Jawa Timur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian, pada usia 19 tahun, beliau pergi ke Aceh untuk berguru kepada Syekh ABDUR RAUF SINGKEL selama kurang lebih 8 tahun (1669-1677). Kemudian, dalam usia 27 tahun, beliau diajak gurunya menziarahi makam Sulthan al-Awliya Syekh Abdul Qadir al-Jilani. Beliau sempat bermukim diBaghdadselama 2 tahun untuk mendalami Islam, terutama Tasawuf. Kemudian bersama gurunya pula beliau menunaikan ibadah haji. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Mekah inilah Syekh Abdur Rauf menerima ilhami rabbani yang menyatakan bahwa salah satu muridnya akan menjadi wali besar. Menurut ilham ini, jika nanti Syekh Abdur Rauf sudah mengetahuinya, maka si murid harus segera disuruh pulang ke Jawa untuk menyebarluaskan ajaran yang diperolehnya di suatu tempat tertentu. Tempat yang dimaksud bercirikan sebuah gua yang konon bekas tempat Syekh Abdul Qadir al-Jilani menjalani tawajjuh dalam menerima ilmu dari gurunya, Syekh Imam Sanusi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum mencari tempat dimaksud, Syekh Abdul Muhyi pulang terlebih dahulu untuk mohon doa restu orang tuanya. Tetapi orang tuanya menyarankan agar beliau menikah terlebih dahulu. Beliau kemudian menikah dengan Ayu Bakta. Tak lama setelah menikah Syekh Abdul Muhyi berangkat menuju sebuah tempat yang kini disebut Darma di Kuningan Jawa Barat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di sini beliau menetap selama 7 tahun dan mendakwahkan ajaran Islam. Sembari mengajar dan berdakwah beliau selalu mencari-cari gua yang diisyaratkan oleh ilham gurunya itu. Salah satu tanda lokasinya adalah jika beliau menanam padi satu, maka hasilnya juga satu, artinya tidak menambah penghasilan. Tetapi selama beberapa tahun menanam padi, hasilnya selalu melimpah-ruah. Setelah 7 tahun mencari tidak ketemu, beliau kemudian mengembara lagi, kali ini ke daerah Pameungpeuk, Garut Selatan. Kepergiannya ditemani sanak-keluarganya, termasuk kedua orang tuanya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di sini beliau harus menghadapi lawan berat – para dukun ilmu hitam dan penjahat. Di sini pula ayahandanya meninggal dunia, dan dimakamkan di Kampung Dukuh. Setelah setahun, beliau lalu melanjutkan perjalanan ke Batuwangi, dan Lebaksiuh. Dalam berdakwah di daerah-daerah ini beliau harus menghadapi tantangan dari penganut Hindu yang memusuhinya dan menyerangnya baik itu dengan ilmu gaib (sihir) maupun secara fisik. Tetapi karena selama menanam padi di sini hasilnya juga melimpah, beliau melanjutkan perjalanan ke lembah di gunung Cilumbu, sebuah lembah yang indah. Gunung ini kelak dinamakannya “Gunung Mujarod,” tempat menenangkan diri atau dalam bahasa Sunda “nyirnakeun manah.” Di kawasan inilah padi yang ditanam Syekh Abdul Muhyi hanya berbuah satu. Dan pada 1690 M beliau, yang sudah berumur 40 tahun, menemukan gua yang kelak dikenal sebagai Gua Pamijahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gua inilah yang kemudian menjadi pusat dakwahnya, dan merupakan tempat yang keramat, karena sering dipakai oleh Syekh Abdul Muhyi untuk melakukan riyadhah spiritual. Konon Syekh Abdul Muhyi bisa langsung ke Mekah melalui salah satu lorong sempit di di sekitar gua itu. Saat itu tempat itu masih dinamakan Gua Safar Wadi. Nama Pamijahan adalah sebagai perlambang – karena banyak orang berdatangan berduyun-duyun ke gua, laksana ikan yang akan bertelur (mijah), maka ia kemudian disebut “Pamijahan.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Kharisma dan keilmuannya menyebabkan nama Syekh Abdul Muhyi terkenal di mana-mana. Bahkan banyak ulama yang datang untuk berguru kepadanya. Yang terkenal adalah Syekh Maulana Mansur (putra Sultan Abdul Fatah Tirtayasa Banten) dan Syekh Ja’far Shadiq dari Garut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Konon mereka bertiga sering pergi ke Mekah lewat sebuah lorong sempit di gua. Bahkan Sultan Mataram saat itu (Paku Buwana I) secara khusus meminta Syekh Abdul Muhyi untuk mengajari putra-putrinya, dengan imbalan daerah Pamijahan akan dibebaskan dari pajak, atau dijadikan tanah perdikan yang otonom. Syekh Abdul Muhyi meninggal pada tahun 1715 atau menurut riwayat lain tahun tanggal 8 Jumadil Awwal 1151 H atau 1730 M.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ajaran dan karamah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1828974016773521326" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAHQAAABXCAIAAABawPboAAAgAElEQVR4nGy6VXAsWnammffeA6JMJTMzSJlKMTOzlEpmJaeSlCRmZmZmxiPpHB0+F8pFnnKVPfbY0d2G6bbdHkd7XIbpbsdUzYOqex5mIv7YsZ6/+GPtf629AXgylMJAgSAhJCqGTCXAEGAmm0ahEYkULBIDTkoVTM72bR/MVIszzY7ahExKYhY1OhmbWSzILo3NLIrlxJIkmqoGn7Gpy6Mw1MLw4al5/IfPx10jLhIHlFrEoQtRSluV3lUbk0GJSsEJMvB0QWRhLb9CnlAuiy0W8XLKqTkl5IJKWkktq6yWXVsnsNuLe7stKkXBcH/z5urUzur027vjnfWR0QF3q1/T0aTtbbP6HApJZU5GSjQvllqrLk/IFqQWxPOTmJlFicVVWdlFSQh8BFtAiktip2XFpGcLmVwcN4pYIy4USUuMDUpBIj23NE5nKy+s5ueWc9ixwKhESFwGNqeME52IYQlQLT2O/+3Pf/8f/uU//8Gf/ME//Ms/NTb5vM3+H376/dr2Sn5J7usPN4kpfH4sPTGZy2Rj+UIygRzJjcZyo7EEChSFi4AgXoCg3wCoTDQKG4kjImBIYHQMB46EcKNYJAqewaakZsTHJfLqzdLGYH2wzZhTFB2VgE7IpMRmkIRpZJYQHZvGzCyKzytPo/KwuaVpjoAxsyj+J7/68O3P7/74L35IyWdmlUaRoyEJ+azYLBqU9A2BGyHMJKcVMo3uinJZvEibUqNMzK9i5ZSQCysZRVXMvFKKXJno99X5vfLlhd7t9emDnUWnWdUetI8PBns7bH0dlqmRxoWpluEed6NFqZKV01jo4ppsKC6MysM2+A3+tgYSEwl4BhAkMmOSWAwOlsZCxyWxs/LileqqobH2/dN1b4utUpzHTyRxYhEpeZTYdIwwDRmXgWbGAPHMZwRmaGouNzqB/Cf/4ed//+u//rff/tvg+HBpdXluSW5iWsLo1HBRRd7q9vxXzwFkOjIphUdnovEkEAobisSEvAgF4EhgJDYcDH8BhHwNgCHDEWigMJ4XHcMSxkeTaXgMDonFo9KzkrEEqNYgJtNh5gZpeU1qajYTggXEpZNyKwSF1QkpeVx6NDo+g8tPoqMpoITM6KLqDG4cubnXXlSTHOgyCtOJ0clYuhBG4YM5iWh2Aiohl55WzE0tYEjrs82eSktjpcZaUC4R5pez8stZeWX0jDxSvbnA7RZlZ3GN9SKTXtLT4Q+6LfOTvU0eXYtX299umRvzr811Lk62TfT4+joaU9KiJarKGmmJMIlDYqDik7lcPjkhhSdMYAniGBQGikCBCRNY+cWpYnmZzaktqynIyEtQ6KsqJVm0KAgnFpaSR8koovOTYSgKgJcAK66Jzy6OKapKnVke/Pmvvn/z6XWD1377eKM1a6Qq8b/82z/+4n/9ma/FyeDgElJ4AiGNRIEBI79C48JQ2FAY8jmGEInAhINhIUDINwA6C49AAyOhoQnJgoRkoUavIFKwKCzM5jAUl2XL1VVnV5txyfTBMX9uUUxRRVxOaXRRbbxEV6A0lbJjsVQeksJFZBXH5ZWnJOdEpeULknI4LCEyKgkTm0Gi8cGMWDiS9jwqBZdVzs8q50en4kncsMQcSlO3vrFV6W1XtPTpmzrVBntJpTi+oJRbWBIVCCidDoXfa2pvagw2NvS2BZo85snBlqkh/+xoYHmiaXWqbW2yY3W8a3G8e7C/yWiWK9XVSSlR3ChSeWVOfCIHjQcxODgun8ziERgcXEw8MyVDkJDCixbS5lcnmzs9cans6AQikRWBZ7yokicl5RAzixlRibDUfGpmEZfCgdSpCgx22drubFFVLo6GJjIx3lanql4yvzrpa3H2j7bXm2VZeQlg6DMY4uXzlwAI7Dkw8isiGYrEgGBIIBgWBoKEAEhUFAobCYaFcaPpVAZeqqiJieNm5iSnZyXC0WHCBKbLq6dzEMkZzPgUKoMHKRcnp+TSiqrj5PVFCRkMQRIZTwem5vJScqIKKhJzS+OUhrKyupQaRUZKLiM5j5ZUQCdGhXOSkPG5lNgMAlMI4SWiJfo8T4vK6Kxu6zGdXM29etwamQrojGUiaabVXtvb7/L6TE673uu0+d2OjYW5zaWZq6PV66PFq/3p083h/aX+nZmejYnO5dGuzmbH1Fj3YG9TcX5KdmZsQhwLAnkexaewOHgOj8jk4kk0BImBEiZxUrKEcSm82OQomaY6NUdYVJVaJkqLSyeJVBlibQYvAZaQReAnoenRYGEqiciMrJHnZxbEEVlIXjwNigt7CQbkFCcnZwkk6gqVQSRTVcQnc0DgbwgkKBwZisJEvAwFQOGhMGQkDBkJgQMjoeEAGDIcjopg86h4EpLFpXCiaIJYTlwiLylVkFeUIkygF5YlFZYlFJUnFlckJmfSE7OosWn4SmlqYVUsPwmflMUiMIBkNpgXh49Pp7MEqLxyYU5pdKU0NS2fUVIbl1sRzUtBM+NhjDhodDI6OhmbnMdwNqkCnQalocxkF00vdG7tT3b2OetN1XpjVYNT5vUZfD7b+tri4uzM7Pjk3OjY1tL8wdrM7eHi+6v1x4ul273p4+XhrYmupcH2lamBudGeif42lbgsJzWGSUXRqUihkEGhIAgkKJEKR+NBEFQog0dIy4lLzY7NL81MyhAQGQg0ObyoKqlOnctPQsemY6lRYdSosKgEZFo+KyWXJUgiYShhKFIYW4jnxhHBmGe0KBQ9ClVWmx0dTy2uyuLySUwuDoMDYXAgGCIEhQGBoS9BkS+h8EgYAgxDQCEwECBKwMQREQg0MCLyWUq6MC6Rl52XTKYjo2Ko5dU5UTGkmARKdCw+JZMdHYujsIAULjAmBV/fUJmUTSOxgdGJOCoPTOWB2TFopgAel05Jy+dkl0SV1CbUqbPLxYmpBYy4TDw7DkaNBqYWsNIK2fwkvEiZ1zvUaG4QK7RlNpci2GL1BSyBJltPX2BhaWRkrHN3b+Pi/PRge39+Yn5hfOZgY+1gbfbTq4M/+r2HX313/eV6+3pr6mC2f2OsZ3msryfoWZ8Zmx/rV4nKWWR0UhwXgwSiUEAILARHhBHIiEhEKIoAYQmoVC4hNTs+Npkbl8rlxZITMpi5pbGpecyiamFuWVR0Iiohk5JZxCUww6tl2d+EA5Ky2LHpNBjhGScO9zwSgKNFCFPoSZlRmQVxDA4WgQmLAH311TeAl6GAZ88BQNCLSHAYBAaGIaBwJAIKhwDINGxqRjw3mkplYOGoCAoDVW+WdfR4K2vz6mRFMnWJ0SZmR6NSMtnCRBKdA2UK4GwhXGEoZsUgcPRQVgyCKYBHJWBpURAKN5IeDU3NY8PwX1VIUozOWqWxqFKeUilPSS1gxGaQVJYSnb0quzhGoilq63Z4gyaHR+/xm7p7A9OzQ1s7i0cnmyNj3W3t/sfH183NrROjM50t3bdntz+8//S//PD57/7ij37767/69V/96g8+3zzsL54sje3Njm5Nj6yMDw61BwfbAn2tvgQ+k0PFImFhZAIcAgshkOBUBhaKjkDiwfQoEpGJSctJSEgT4CiwlOyYxExOfDpDYylPzqHzk7DZJVG5Zfyc0ui8cmFKLoseBcdSw1hCZEIWPSqRAMF9HQIGEBggtoAQHU+trivAEsHhwK+BoBd0BiE07BkYEo7FISEwKByJQCDRcCQCwOZRY+K4EZHPqAxsTDwTDH9RJcp//HB+crGekMq0OuUtndb0HF5sEoXKAtPYEAYXJkjA0TlQHOUlHAugsICJ6VQaJzI6DsOPx8ankrkxSGESIb80pnfIozKV5lYInM0Kna28rC4lu4TvbzcWlScqdeUdPd7WTk97p294tGt9ff7i4uDu1eXd/VVHZ3BzZ3V2dtbt8s3PrN5fvXt1fvezb3/vj3/+01//7Z//43/603/9z3/6Zz//9HCw9uF8/+5gc3lsYGG4d6y79Qmux6bPSOSHPAeg4OFobCSFhsYSoEDYSwQukszG4WhIbgwzLiU6OTNGrCrHUiJZAmxsKk2kzEvMovPiUVEJaEEyjhWDYPBh9GgonhHGEMDZcQgMLQSC+5odgwmHARD4MAIdGhPPgCJDEKgIwFcAHB4Jg0fCEWAMBoXG4EJCwyPBcCaLAzi92CeQUSJJWUq6kMbCJKVFCRPozR221a2xuGQqKwopTCQL4onxKTQaG8KLwcDQX7OjUbwYbEIqLT6FyhEg+PFYOheclsOqrEtNyqDFJpHV9WV5xbF18jxHo6K+obptwC7RFBZWJuaWxvnajCp9hdtXPz0/ODU7NDM7urq2cHS4c3N9/nB/8/rhdn5hand/a3JyenZm6fTo9vH+u/cPn//w53/4/fu3f/Mf/vSf//4vf/uvf/c3f/bLtxcHV7vrG9Ojh2sLG7Pjk30d/W3+wY5gd0ujRlGTkhj98iWAySbAUREvQgFYMjwC+gLwDADBRICREWQmns2n5hSl0Hk4QSI9Kp6UnM3hJxI5sSh+Ej4mBU+PhpI5IAo3EkcP5cShKTwwkvwSx4hIyGCiyeFIQvgLIIBAgWEJUCQqMiqahULDwiNecrnsiIgICBQeF59cWSX66usXgF//y39Jz0o0WdVzi2OVtfmZuXH8OBKHj66qy8zI5QniCWnZnOKKxOhYHAr/givAkGngpFQWi4ti85BJaXRBHJ4dBSPRwqJiUJxoOJMLS0qjSxUFlTWZDS5lV7/H22roGWmslGTVqQp0ppqRifaRic7F1fHt3aXdvbWjw53zs6Pbm4uH+1ePbx7ePr5+fHt/eXXa1zdwdflwtHezsXK0uXZ4fnT5+f2H3//x9z//8ac//MX3v/jx5/f3V2+uL053ty72t/bXFufHBoe6W0f7OkYHutqaG00mNYtFQmMgaByUxiTQuWQqm0hlEykswkvgN0g8FEuGcwQUQQIrPo3HFhA4QjxHiGUJUIJkgiCZQOECiawwCheIZ4RkFgsoPCgIDYhAAAgMMAwbEh1Pp3FwgG8ASo2Yw6XXiiqTkuNAoAgEAgGDwb559mJqel6u0ISEAgH/9K//MDkz3NTaaLaryHRElSiXw8eSGaC0bE61ODMpnRGbRI6OxSGw38QkkMSKQrGsqMGlzi9KjE+iV1SnlVUlJ6RQCZSQ7HxeejYnKY2enMYsKk1SaiqCzfb2bndHr2tsrrPeJu0c8E3O9u0cLJ5ebl9cH2zvrBwe7Vxdnt7fXb9+uHvz+v7d49uPH97dvbra29/y+4MfP/xwdnR/vP/q/ubT3c3brY3tw4O9y4vjL18e/+AXP/3pT354/ep2bWlxd2t1b3N5Y3l2dmJoZLBrqL+jq6sp2ORWqcUkMhqBjmTzqCQGjhVNi0sREOlYOBaMJsKhaBASD46KZdI4ODwNxoslM/kYKhfG5CNpURAM9Tme8YLCDcdQn+MYQAj2OYEJY/BxdB4Ohg2LT43iCRmVNcULyzMlpQUKpSQk5EVYWEh6erpOp+vrH6w3WGBwtFZnBPzmt//9H//5/yivKswrStHUi2ISKOk5vJgEYlQsOjmTzhEgUrIY8SlUVhQivyQuI5dvd2g6urwmi8JkkbsaNcVliewoBJkOTMtiKzRFKeksHh+n0lRbbEqZomJorGNhZXT3ZGVsqufobOP0YvfodOvy6uj4ZG9ne+3keP/25uLN6/t3rx/evX748Pj244d3794+nJ0eBgJNJ8fXfT2T3Z3jQwNzHk/r6tr2ydnpzcP19sHWzOLsysb6ze3dj3/6k+WV+d29tcOjrbX1+dGxvp7e1t6+toHhrrHJAamiBkuAQ+DhLC6FRMUAwS+RGDCegkURYCB4GBQdQaChwsBfh0G+4gpJ3FgCmQ3B0cKRpGcwPIDEDmUKwDj6S04sCUUCIwggEPJlaOQ3z8IAWQVppVXFiSmxp+dHuXmZOBwGBAJBodDw8PCNjY3bV/dQGCI9I8tosgD+5M/+8H//6z//xa9+IpaXaQ11aEIoAvuss98uVmblFkexomFRsWgKM5IXg5Friqvr8hp9Zn+wwek29vQFHG4Ni4uiMSHl1Sk5BfycfEFmDr9OWtjoM3f3NvmDDdu7S0enWydXe/tH6zd3Z5c3xyfne5dXJ6dnB0eHu5cXJ68f7t69ffPx7eOHxzcfHt9+fPv45vWr+7vrxcXlu1ePaytHR4cPV5fvF5b2Fpa3BsfHR6bGplfmLx5eff7xTzcOjruGRpbWF/dOtk6vD3eONqYXx0fG+6bnRtc2F8anBqtFpWwelUzDYvAwJAaMwcPgKBCBisMQURAUkEDDoAgwMDIMggrlJzAS0rnsGAyRCUJTXmBpL6ITUYnZRE4sAoYPh2BAOBqawiGy+XQEFhafEhuXHBsODCkszktJSWIwaBAIBI/HR0ZGBoPBhMRkGp0plsjKyisB//Gv//Kf/vUf/vCPf1+hqY5NZGTkRtVbqlOzmbnFUXkl0dmF3IIyYUYuLz2HK5LlytXlE1P9/QMdLW2erh6/WlsTm0AVy/JGJ5o7exxqXZkvaJia7Wnr8GzvLm3vrOzurZ1dHuwerF9cH51dHp1dHt2/ubm7v767v744P36y7Yf3b798eP/lw/vP7999fv/4ox8+//D95/dvP7x7+/n0+OHi/P3x0eullYPRqYW5tY2j28uJ5fn24eHRhaWJ1e39q1fzG8tbh5sn18fHV0ebBxuLa/PLG4ube+s6k4YfF5WTn1FUmhcOehkGfMGLYkLgQCINT6ThoSgwjUOCY8HxqfykDEFmQUJcKpsXR6RHIQjMcCIrLDYNn1nMjE0jUjhYCpuMwMNDwSFoAhKBhVeKKjyBRhqDmpicwGazw8LCaDQamUzG4XA+nw8EjqQx6C9DQ2QKOeA3v/2//+Kv/v1vfvtff/Pbf07NFPBi8EpdSYUopbA8Jj2XSWVHoAjfRMfi8oqFWmPl8Hjb+MTA2Phgc0ujxaYpr8wpr8xu7XBMznS3djiGRlv6BpqaWho6uwO3dyfrGwtHx9u3ry42d1bvH66Pz/bPL44+fX57d399++ry/Ozo+urs4f7V+3eP3316/8OXjz98+fjtlw/v3t6/f/f6pz/+yXff/t733/3sRz/61adPP3v/6cfvPn9/cHqxc3oyOj83t7F5fHs3Mr/aMTg2uTS/sr1yeHF4eX95fnO2fbC1uLYwuzQtVYiMFl2wxWttMMYnxUARIAQSTKHiyTQ8mUEEgkOxJHQY+EWNtEymqS2ryaPzcBQ2ksyGoMkhSNIzTiwiKZvCT8JDMaGMaCqJgQPCQrFkJJaENtmN+yd7KWnJYRGhaDQaDAZDofDnz1/S6cyYmNhofgwai6EzWCgMGrCwsODxuC4uj51uY42osKI6i8VFVNellVTEFpTwE1MpgjhsWha7SpTualTNzPft7KzMzkz09XZ0dbYMDnRPTw/PzY3NzY1MTQ10dvq7ugK9vc19fS1razMXF3vb24tnZ3s7u6vb28unZwcP99ePb+4e3zy8f/d4eLD36vb6/bvX79+9/vTx8YfvP33//fsPH+5/9MPnH3705Ycfvvv++2+//fbbL1+++/Llu89fvvvy7fe7ewdbO9tv3r979+nzxs7+7OLK7uHJzu7+2sb6ytryzavrm1fX+4d7h8cHi8tznsYGi7U+2OTu6283GFVx8VEYLBQKC4cjIsOAL4CgEBQWxuJScvJTKmsK84tTCXQ4mgSMRD9nxeD4yWQyFxKdREzIYGQWCqMTyHQ2CoEJCY8EUJlobjQVBAmDwiMxOHRsfByFSg+PAFOorMTEzMysfAyWiMMTA8FWCBQOYDAYKSlJTc2+5BRhcWkGmQaVyPN3DiYLSmKKymLSs1kx8bjEVFp5dUpLu+XkfG1hYWJ+bmp+bmppcXZ5aW56aqynu83vc7lc5rq6coNBubw8fXd3enNzdHa2c36+e3NztLo6vbo6+/r11Q/ff3r9cHtxfnp7c/X64e7k+PDy4uSH7z/97Gffffhw//797c9+9uXT57dv391fXp1ubq1OTY8NDvUODvUODw8ODPRtbGwcHR0dHBy8fv36l7/85fff/2h7e/fk5Ozg4GhnZ+fh4eHNmzfX15c3N1dr60sdnc1OlzUQdPUPdASb3FJZdXpmHJtLojNIKDQUjoiEwoAgSAgaB2ZyiEwunsREklmoCMTX4fCvwJhnGCowNp0en8lMSKXT2FAMMSQSDggDAUg0eFQMFUdEECnY0PAQYVzsV18/y8svKSuvWVjYiIqOFcTEBpubfu8nP87KyQbIZJLi4kIanQRHAK12NV9ITk5jC+LwOQVRhaXC1EwWJxrJ5MDjk6ja+qrp2f6VlZmJ8eH2tianw1qvV6mUErlMJJXUqFR15eX5Ekn5yEjX+fnu+vrs2FjPwsLY8vL4+vrs4uLk1NTQ6sr8q9vLjx/ePb55uLo8v3t18+b1q7ePd58+vf7y5fHdu5vb2+PZ2dHV1dnDg+2ry5P7u6vHN68+fnjz5fP7z5/e/fD9t49vHtbXVqanJg72d7/78u0f/eoPHx8fHx4ezs/PHx4eHh7uHh7u3r173N3bnJ2baGsPBoKuzq6mjs6gp9FWJymLS+Cy2FQkCgKDgxBIcATwOTDyGZYApTLRIZEAHBWKp0HiUtkiVZHaXJNfmRgCBQgTySQ6GIF9EQn7OgwEwBBAPAElOoZVWVMaEvYyJCy0oLDY0+h79/7zP/76/8rKzoXAQGqd/N3H1yfnBwAwGCSI4WFxiOQUYXZuAgoTzhcSc/IFNBY4KY1eVBZfI86sk+aWlCflFcZV1eTJZNVyWZ1cVieTisR1VXWiSlFthai2org4W6Wq0+kkDQ366enB/f3Vw8P1m5uj29vD7757/fbt9crKzMT40N7uxv3d9f3d7f7ezuObu8+f3t7fXd3dnb97d3Nzc7C2NvX67uzh1en97cmr66Pri8PTo+2dzaXVpenXd1cPry4/vXvz3af358cH0+MjKwuz93e3nz9//Pbbbx8eHu7ubi8vz29vrz9/eX96dri+sTQ03Nva5mtp9ba0elvbfFa7tqQ0NyqaBYaEh4R+g0RBsDgYgQRnsAnsKGJqjjA2hQPFvEQRIzIKhRpLrcpcKUihMHkoHAmExIYiMGEQxAsMITIukVdWWWBtMObmZ6WkJf/05z/p7e9zedwqtVYsrbM59FJleUlFpkhaDCBT8DB4JBwRGSPkoLGRIPDXBHIknhSBxDwjUiKYHHhaJkcsK5DIC0sr0kvLM2tqSuTiWp1aZjZo7JZ6p93kcZp9HpvTbpgY7Zsc6x0b7jo5Wvvy6dW7x4uHu+ODvaWNtamj/bV3b24eXl1uri2uLy9cnR1fn59cnh7d3158/vDm/ePtxenO6fH67fX+j759fXW2PT3e0xpscDfU20wqvbpOKa1UiKt8LuvEcP/22tKry9N3D7eHOxtDfd3XVxdv37558+bh8fH19fXl9c35p8/vLi5P1tYXp6ZHh4a7u7qbW1q9Pb2tPb2tjV57dVUpmYR99g0AGPESjYGQKEgSFYXCAcHw5xQGksJG8hNo8eksfiIlKpGIpkTAUC/g6FAEJgyNB6HxIAIZkZoRq9HLpmZHfvjxl43tlf7BnrfvH//27/5mZ2/b7bUlpLALSuOS0hkZuTwACg0DfAWITxDExvGIZEQ4EMBkYxHol3hSBBLzIhIKIJCBGdnRlTXZteJ8tbrGZtY6rCaP0xr0udpb/P097eMjvTOTQ3vbK8cH65dnu+/eXH37+e70eL2vJ+B26u1Wlckg9XksS/NjV+cHV+dHJwe7Jwe7FyeHdzfnr++u7m/P7m6OX9+fvHk4fXN33N/pDbj1JnWtTlFpr5f6nPqgy+Bz1JtUIodJbdFItbLqJpdlZ3X+4eL48uRgZXn+6Hjv5ubq0+d3j2/vX91dffj4eH5xtLu3sba+uLQ8PTbe39bub+8I9PW3d3QGgwFPbk46FgMHR4aBIaEoDAiDA0fCnoPhzzEEEBwXSuWgaDwklgpkCFBMPgaBCcORIGgcGIkBYfAQNA7M4lIKS7InZ4Z7+tv6hzp7Bzp/8auf/ea3//0v/+O/b+/2sqKQyZlUYRIuKhYJYDEpBDwqKVEYHx8VHU1DocKJROhXXwNweJAghpybF1cnLtDX1yqUFXXiIrW6RqOsc9pNA70d6yvzp0fbZ8c7B7trm2vz2xvzywvjp0ebnz7cnByttbU4teoaqbjEZlEE/ZaAz+JxGgf72i9O997cXx8fbB/sbnx4e//5w5uL073Ls92P76+vLnYmRjq8drXHJneb5B6r0m/X+Bo0LqPMqhP3NDmbXCavVes2q+06qcukGe9pOz/Y2Fpf2t5a3d/bevt49/bx7u7V5aePjzfXZ5cXx3t7a9vby8vL0wMDHe3t/rY2XyDg7OxoNho0pSX5whgeGg2GIcLQ2EgEKgxDABEoUCQ2lB2FEyRRubEEfiKJykWQaAg6C4/EgMGwMCwB/lQQKWgmh2i2aR4eL3/0k48Gs7K1w9s32JaSwY9LplBY4XQuiCOAAcLDnnPYtPCw5yQSCgIJJRBgNBqGTIYLBLTi4nSZrFwqK62uySspTVcoK9ra3FfnB+cn+6dHuyeHO2fHO+cnu2fHOyeHG4d7q3vbS6/vT26v99tanHW1hUp5hdWskIqL9dpai0luMcm9buvkWP/F6cHnD29uLk+uL47vb88+vX/16f2rk6O1vh6/2VDnd6qDTlXQqfE3qLw2hdemCDp0rR6jyyiz6yRuk7LZZWxyGjxmtd+u7wo6X12f7O2trSzPXZwfvbq9uL46/fTx8fXDzdXV0dbW0tbW0u7u6sLCxPBwd09PS1OTO+B3tzT7An53naiSSsUCgd9AYCFQ+MtIyDfsKAI/lhKXxGTH4NDkcAwlLBwKwBFhT6NzaMQ3JCqGTMNGQkMjoS/5QmZWbhKFjsnKS8jKS0DjQfxYemIqJzoWT2ZGxCYTycwIAJmAxGOgRBycTLgm9KQAACAASURBVECiESAI6CUBCxPyWblZyXU1xRJRaXVlbm11fl1toUxSajJIu1r9y3MTlyd712cHpwdbJ/ubp4cbp4cbm6szZ0frr18dry2Ne131PrehvdlhNcrsZoXdrLAa5S67NuCxN3kdsxMjH97cnR7svH/96v769P2bq9//yee+Lr/XVe9zav1OZcCpCDiU/gaFzy732eU+u9JrU/gbVH67xmdTP8lr1Xitmkar1uMwHB+sX18cri3PnBxuvX19/fhw9fHd3eXZ/tnxztH+xu7W8vrK7OzU8GBfe2ebv6u9yeu2+xsdA70dXq89NpYNAj3DEcBobAQKEw5BPMMQIiIgADoHQWGCE1M5CDQQjgIj0BAIHIjGQWPiuPFJUUQKEoWNhCBeMjg4BgfLiSayeHgo8iVPQKSyYDhyBI4cQecgACQ8Ag4Ji4x4joCG4zFwBpWQmhRbU1lSUVogE1eKa8tqKgtk4nKFrFwqLlHJq2WiigazrrejaWF69GB79fJ05+xoc3dz4fJ06/Zy7/Zyb356wOuqb/JZuts9Lrsm6DX7PUaXXetu0PncZr/bNj7U93Bzsbe5+ubVxcPN2bvXl7eXe81+q8eh+3/hOhV+xxNZ+ZN/fXalz678H2RVXquq0aL2WNUuu3ZksGNve2l/Z3lve+n+9uzT+/v727OHV+dnxzvbG4uba/O7W8tb6wtz0yND/R1Nfnd/T/vs1Ojm2uLc3Fh9vYzLJcNgL6HwFxDY84hIAAj6FRT1DYOLxFPCMYQIEORFOOg5CBIGhoUh0JEsLonHp2HwEDIdicRGMDhYIhVGY6GFCUw6G8WOwhEoUDQeiCVG0tkYAAkPg0a+AIU/wyAjeWxaamJceXGBUlpXU1Eqqa2qKiuuKC1Qymq0KpFEVFpXU6yUVCvEVdLacpmowmJQdLf7FmaGt9amj/aWj/aWt9am+rv9Tpu62W/t6XT7PPr2Fntrk7XRqXfZtS673mXX93e1nB5sba8t3F+fvnl18e715dRYd6NT73XVB9zagEsVdCn/v3B/p99hVTZalB6zym1ROW0au1U1NdFzery+uz1/fbH/7aeH26vDy7P985Pd85Pdy7P9y7PDw73NpfmpseG+7ram+amxqfGh7o7m3q7mtmZ3TU0Rj0dCocOQ6DAkJiQS+hWOHEGig4k0IBAKQOGAQPDzSGgoHBWBQAOxBCieBIciQ2Co0JfhABQuAoEJQ2LDhQlMLp8ERb5k88g0JoHKwDPYJAAo/GtQ+NcYZCSfx8xOTynOzysrKqwsLSkvLqkuLyspyC8pyJWJq9UKUV1NaXVFfmVJnrS2XCWtkYkqRFWFCkmFy67tavNMjXUvzAzOTPS0Nzs8Dl2z39rZ5gj6jD6P3ufRO23qBovSadM4bbquVv/W6vzB9urtxdHj/fmbu5Og1+x11bcELc3e+qBbHXApA06FzyH32eWNdlmjVe6xyX93WpRui8JjVrjMcrdJ6TIrHVaVXitqa3FubcwcHaxcnG09Plw8Plwc7W+cn+w+JeXNtcX5mfGZyZHZqdHpsaH1pbnujmaFtFavkbYEnW63SSYr50URmSwMjYlA48LoHAQc85zDR9M5CDIdAYa/gCLC8GQolgDFEsFkOpJEQ5BoCDD8BZOLi0/mCOLo2fkJGTmxOBJEGM+LErCZHCqFTgC8+BqAgITwObSi3ExxdYW4qqqmrKK6tLyyuFxcVVNVUlZWUCCpqZCJKmorimrKC+sqCpR15XpFrVZW/VQEXMbhnqaxgZaVuaHl2cGBLl9bwNLiMzU1GnxOrVlX7TDLGkxyp0Xpc9T7nabetsDG4vT5wdbp3sb95eHN6bbbpm7xWTqb7U2N+oBHHfCoAy6V16nwNig9doXHJndZZW6LwmmRu8xKp0XpNCkcZoXTpGgwyW0mud2scFhVg73Bk4OV08PV08O1bz++urnYPzlYX1+amRzpG+zpGO7rmh4bWp6bmhkf3lxZGBvstZv0douuJehsCTob3YbSsowYIe3pVxI3GgtHPUtMoadl8sh0BBj+HIYKJdHgJBqCwkBGC6nxyRwSDREB/hpPhsYnc9lRRAYHxxNQ4OgwbjSdySGTaVg0DgqIiaJkpcWIKot1SqlBo9Qr1Vq5WitXK8XyepVOKZbXlpdLa6skNRXVZQWiymKLTqYSV9RVFIgrC7Wyao9N39/hm5/oW5jq29uYWZ0f7m33NDUanBa5QV1l1FRr5SU2g6jBJHXb1EG3qbnR0tfuX5kdP93bWF+YuDhc312b8Tn1rX5zW8AUcGuDjZqAR+13q3wuZWOD0m2Tu6wyl1XmMD9J0WCSP8lulNmNMlO9yO1QG7Qij0O3vjx+sLOwv73w+f3N9fne9vrc5EjfSH/n1Ojg/NTYzPjw6EDPxHD/xvL8/NRYW9DrcZrdDoPHaQz6rRarIjcvISISgEC/5EZjiRRQWiYnMYXJ5GIwhAgcCUxlonAkMJ4MYUcRooXUtCzh04+e1MyYaCGNTEfGxDPZPDKdhaez8EQKGoEGAlSyCoO2zmbU2Iw6s15j0uotepNVb7XqrQ6zXafQiKtqFHV1CnFNXVWJuLpUXFkoqSrSyqpdFm2Tx9zkMbd4rR1Bx9bKxP7m7EhfoMEktehFemWFXFSgU5Qb1BUOs+SJi89R73caOoKu6ZGe/Y2F6ZGe072VpenBzmZHs9cY9OiaGvX+Rp2/Ued1axpdardD6bTLHTZFg1VuM/1OVqPMapRbjXKLQWYxSM2GOrtFZjbUOe3K4f7m/e3528u9N3cnJwfrGyvTU6P9I/2dI/3dY4O9w31d/V1tE8P9mysLC9PjrYFGh0XvsGp9HktPl6+j09PoNcYIKYIYMpuHZrARyWlMBhvG4CJJdDCNhaSxkGh8OAoXRqTCCBQok4tn8QhwVASeBMcRYVBEGJWBxRFhGDyEREOQqCg0HgRQy6u1KpFeJdEoJTqlzKjT2gwmu8nWYLI1mO1qqVxUVa2SSDQKqUxUJRNVyMXlanm1uV5uN6vN9VKrUd4RdMxP9B1szm+vTjZ7zbLaQrW0TK+s0ikqHWaFzSD22FUOs8xaL3GYlE6zxu80DXY1ba/MjfW3nx9szI33DvcGg556v0vXHjQHvPr/f7hmqdUksRplVqPMZpBaDNKns8GiNOhqXHaN32Nsa2o42lv64cvD7eXe2dHmzsb8+HCX225Uy2rr1dKOZu/C9PjkyOD+9tbW2nJvT0cw4GlpaezpaZoc754Y6TjYnbMbJdKaHB4bxWZAkxKpFHIECv0CjQujMRF0FhJLjCRQoHQ2hkRDQJEh7CgiBB4KR0WQqCgiBcnmUdE46PMQAAQeiiVAMXgIID8nPT8vs7Qot6y0sLayTCYVGbQai9loMdQrFTKNQl5eVqKSiSXiGpupvsFq0KnrtOqap6HWYpKbjTKjTtrbGVhZGF+eH7MYFHp1naymRCOt0sqqDapak1akFJfUq6pdFrXLom3y2CeHeraWZ1dnp7ZX5k73NnZWZ3vbGv2u+mavuanR4HVrGj0at0vldCicdrnDJmuwSu0WicMsaTCJ7UaJzSBuMEgaTFKXWe62Kf2u+s5mR6vP5m3Q93f4Joc6fvh4d3u2c32ytTQ96LFp3VadUS1utNc7zRq/u2FmfPrk+GJhcbm7v6+rv7N/pHd+cWx6sufxZj9oVVolxfKiFHVFZhqfIKBDo+mwGC6RTkWCIgAUCgKNBaLxoEjYc46AhiZCYRggHAvCU5EkKgqNAyPRQAwWCkdEIlEQDBaOwyMBqSkJ6WlJGenJGenJ6WlJaamJGenJWZmpZaWFhQU5lRUlhQU5MqlIXFdtNunNJl19vUynq7NaVfX1EpNBajbKjHpZX3fTxcn25uqMTimWiSrElcU6uUgjrVFLKg3qGpNW5LQoW7zWjqCr1efsbGoc6W1fmZncXpk72Fyenxho89uDHmNbwBb0GQNevbdR63Iq7TapzSy2mupsZrHNLHaYJQ6zxGWRuq2yRrvC51AFXJomd32Lz9Lmt3e3uLtb3L1tjWP9rfeX++/vz27PdmZGu+0GeaNdZ9VLG+26BqOiyevo6xk8PDhbXt/q6Ovxtnhbe5sWVybXlsbmhlpMooJ0BqoqgS3PjY/ChPEJQC4+siI/LSstlknFoFBAMPgFngTHEqBQdASKAIFjQUg8GEdB4IgwCDw0HPh1WPg3z54Dnr/46mXIN6FhzwHVVWW1NRV1oqramorKipKS4vzCgpyC/Own1qUlBUWFuUqFRCYVmU16o0FTXy/TakUWi9JgkNrMaqdd77TrJ0Z7Xl0dri1N1lUXVZfnSapKLDqFSSMzqOpa/dbuVoffpXNZVc2NlkZ7fYNR1eprWJwa2V2bW1+Y6Gn1eOyapkZDe9Dq82gDXr3HrXY0yK0WsdlQazGKrKY6u0ViM4gaTGKPTe53qpsb9e0BU2eTpavJPtjt72xyjvQ2Twy2t/ntI73Na/Ojb26OLg7Xx/pbTZo6t1Vj1ortBnm9ssZtN06Ojt1c3R6fnozNTHQNdo7NDOzuL63MDWxO9/U3Gvio0NIYWk1KNBf+MpGOzBBQy/NSo9gkMh4GAj1DIMJZXFJyWgyVjcdRECgCBIkHI/FgOCoiIvJZaDggNOxrUGQoKDIMCAoFgkIBotpKibhGIRcrFZKnLa1UUiuTisrLikpLCmRSkai20mjQqlUyq8VgMmp1OolWK7LbNXa7JuC1tTW7W5tcK4sTp4cbS3OjCkmFWl5t1sqbPPY2v6ur2TU53Lq2MDDU42vxmUb7m/vavUG3ZbCraX5i4HBrYWV2OOA2NJikzd76Fp/BaZc3utRul8rlVD61BVeDwtWgcDuULqussUHZ5NG1B0zdLba+dkd/h3OgwzPcG2zxWnvbGnvbGu0G+Uhvc0+rZ21+dGl6cKg76DApvQ16q17qc9Q7zaqAyzwzPnJ4sLe2vjQ41t/Z3zo63Ts51WWtr10ea1vsCxQKKHWp0dJ0YQ6PmMrGFqcKjMraKDaJz6VwueSYGCYnipJflB6XEk2ko7FkOBIPhqDCwbAQMCwEjgxHYyBUGoFCJRBJWDwB/TvniuuqpZJaqaRWLqtTKaVajUKnVSoVEqNBq5CLrRaDTqtssJutlnqzWWM2qwKBhuZmV39P8/BAe19308bqzMHO8tbabKPT2BJwtPoa+tr9wz0t8xN9fR3u3Y3RnbWxzeXR2/Pto52Fsf7W8YG2ldnhm9PtzaWJgNvgsavag+Zmb/0TXF9jfdBvammytrfY25ptLUFLc8Dc4jO1+s0dAWtn0NYZtHUErO1+S5vPHHAbbPUyh0lp1Us10orJoY7uFvdAp7+3rXG4p6nFa23xWl0WdV+7t7vF3dvmO9ldv7s5PzzcnJkf6RpoGplon5psN6hKy9KiDBVZlXHsmkSeOFUozoiLQgPjGNg4LiXkGQAFC0OhgFgsGAIP5fFpOAoCTYRiyfAnvgg0EIEGYnBgHB5OJGEIRDQOj8TiEAC5rE4hF6uUUpVSqlRIVEqpRi3X61RGg1ajlhsN2qeGoNep3C67y2kNBJyBQENvb/PAQNvUeN/kWG9/T/Pa8tTR3ur+9lJr0NnbGWgPONv8jo6ga7S/eXt19LuPZ7/8+eOvfv7+3/3xj3/5s0+359v7m7M7q9Pv7k/2N2fbApYWn6G7zdri1we82uaAsa3F3t3p7uvx9vd4ezrdHa0NLUFL0FMfcOv9Dm2jTeU0yWz6OrOmxqiqMmvFekV1vbJGI60wqkUzo93zE32jfS197d7RvpZWn63JY7boJC1e61MQnB3rW5obHhtpd3nqSyrSK2syrRZRdUkiDfZNAgmSSUOnEmG5LGKpkMuAhLAwYAI8HIsEchh4IhFOIiEEsazsvGRWNCUSEYohwchMLImBwZPgaBwYjgwHQ1/CEUA4IhKBBKPQUEBNdXmdqEomFf3Px5unWq9TKRUSvU4lldRaLQaTURcMNDYFG3t7W7u6mkZHe0dHe+emR2Ymhwb7WtdXps+Pt7bWZp02TdBrCbiMAZfR26Bv9VvPDud+9fuP//Rf/uw3/+2vf/Nf//Zf/8+/+rM/+tHHN6d7GzPvH473NqZa/ca2oKGzxdTs03Z32ro7HN2d7t7uxp4uT2ebozlgbnRpnXal3Six1tdZtLVGVVW9okInK9NISjSSEqNa9CSDqrbBqGjymJemB6eGO0d6m1u8Vr2i2m6QP3FXS8qteunq7NDseGdPp9NsEaeks1LTmWplYWWhMCuGkESB8WEhscjwLDpOiIXGkTE8PIJLQccJ6FFsApEIRSBCmVw8jYWBYyMiES+xZCiVjSUxUDgSBI0HIdHhEFgIHAF8IovFIQBlpYU11eVyWZ1Wo9DrVDqt8klPcA31GqVC4nRYG+zm9ramjvbmwYHu3t7WsbG+J7hz0yOjQ507mwtPF5pOVeO0aYJuU3ugIeg2tfrNGnnB/FTLn/zq43/757/4t3/5T7/++3/3Bz99v785vb06/uZ2f2NpKNioafbpmn3agEcx0Ofq7/H0dHk6253NQYvXrbOZpfXaao2y3KStMWqqTepqk7rarKmx6esaDBKnSWHWis1asUlTZ1SLTJq66pKs/g7fU1vQSCty04Q6eZVeUW1Q1erkVS0+y/7q5Fi/1+dR6w0V6Zns5FR6TVVyShyhOoefzkQzwgA5TIIoNY4ZGZor4LAx0Gg6jsfCo+GhVCqSSIRyokkkGoIfz0TiQUQ6ksxEowiRcHQYGg8ikmFEMgwGj0AgwUgUBIWGAoqL8p7gKuRihVysUcu1GoVaJdNqFE+9Qq9TORoswUBje1tTZ0fLQH/X2OjA6Ej/+Njg/Mzo9MTgzOTA1vrcwc7y4uyI32Ny2bVOi9KiFwfcBp9Tq5TkykQZVaWJRm2Zx66wGUQVRSk9bc6dtYlXF1sbS0MNZpHfrepus+hVhZ3tFrdD7XHpbRaFTlNjrpc0OvVOm1qrrLLoxQ6zwmGUmzUinaxCLS6VVRfUlmaV5qWUF6QV5yQVZiV4G/SSqgKHSXl+sLY6N5IoYDBJiKQYZlYyX1Seq6wrdZgVrY31S9OdrU3G1HRmdm5UFB+ZkEBIjSdm8okc5MskEkwAD5dkJPKxsFQOlYoA0rAQMh5MxIJweBCVhuDySdFCKltAItDhOCoUR4ViKRAo8mVIBCAcCIAjQ+EIIAIJQqHBGCwUUFtTIZOK1CrZE9An8yoVEnFd9VOKqNerHQ2WpqC3q7O1t6djaLBnYnxofGxwcmJ4cW5ydmp4bnrkybkzE72yupK8rLj0RG48n5qRxEuModZVpVeXJWUk09OT6HHRBAEHx2djO5psr28ODrZmdtcnW3yGenVpZ4upNaC3mUVtzTazUSqTlKgUFSa92KAVqWTlUlGRXlll1NQalNVKUbGoLLuyMK0oKz47OTotnsujYwnICB4d6zSrdPIqW71saXpweqQrLopKRAEpWDAa8pKAjCChQXw2vqY0dWW2u63ZxObCkdhvktNp2dnsRCGuJJ3HRoYkkOBCNKQ0Lroons/GwPHQUAYeRifD6WQ4kQQhkiA4EhiGCnl6h4egQ4DwZ3BcOIECxRBAcGQIGPochQFhsFA8AUEkoQBKheTJrVqNol6vNhq0Wo1CIq6pKC+uralQKiQmo87jbmhtCfT1do4M948M909Njk5Njk5PjS4vTM/PjC7Mju1tL+1vLw30BEVV+aWFqdWlmWUFSVUlaTlp0clx5OK8mJryFKOmUiUpLs5NjIumNDWaLg7XH673F6b6pDV5BnVFs09nN9XazCKfR5+fm8BioIUCamoil88lsunoWD5VKS7Ryit0sgqlqFhalS+uyK0uzijJSSzNS6ksyqgsyhCV5zbadWpJuc9Rf3O6PTvWU5qXkihgJMUwoxi4KAYulkfJTuWrxcWvLjYW5ntz8vhowkuZulCtLZHWZqbyiUVJbBYsJD+GlcmjC4goARWPBD6jE2AcBkbAI/EFlGg+mR1FIFCgkcgXJCYSjguPRL5AEoA0FprFwzPZWDoTg8ZGYnBgHAFKIMEBT1jVKplGLTfUa8wmvUYtr62pqCgvFtdV63WqBrvZ53W1tzUN9HePjQ6OjgxMT41NTY7OTI+vLM4szE4szo3v7yxfne2uLo75PUZ3g9ZtUxrUVXplRW15el5GdEo8hUuHZyRxCrPjc9NjYnkUv9NwuLXw8fXFcE9TYgxdUp1rra8166r9jbqOFmdZSTqbieGycXwukUaC0cnwOAFNJSl9gquqK1GKipWiYkllXmVhWnVJVmleSlYyv7wgzWlW2epljXbd8szQ5tKEy6LWyavsBnmDUeGxaTuCjpHe5omB1ofr/eXFofyiRCj2OT+OwGTDWHRIHBdDR71M5xJjyUgBEVmQHIODhrPISCT4GQEDZFKRbA6OF0Xk8kl0NgZLgVDYaBITiafBsBQIngyhMlExsfTUdD4SHY5EA5FoIAIVAajXq3Va5ZN5zSa9zWrU61R1oqrqqjKZVGQ0aJ0Oq9/nbm0J9PZ0DA/1jQwPTk9NTE2Oz0yPLy9ML8xOLMyO7e8sX57u7GzM9nZ6WwI2j12llhZp5SWS6myvQ1WaH48Efw2NAGDhIVQchEFEBlzmNzcnF4fr4wNtGUk8IY9QXpjY2+7wN+pcdo2opiAjTZCcyE2O58THMBKEzIwUvl5RrVdUayUVsqrCurLcmuKskuykrMToZCErLz02Lz1WXJnvNKva/Pb+Dt/2ytTO6vRAp9/vNHS3uJ/mt+WZobX50a3l6a212bm5oZyCJLaAxBYQKHQIHhdKw0fEsTC4MAAXE5kaTeeSUVnJMWh4KA4RSsID6RQolQajMxBMLobFw1LYSDILQWYhiAwYlhKJJ0dSmQhuNF4gpKGxQBQG9Du4RoPWaNDW69WGeo3NanQ0WJ6ybU11uUwqenKu3+duaw329nQMDvSMjgzNTE9OT03MTE+uLMz+T+fubi5srEwO9zcPDwR72x1um9xpkdarytsCJkVdIY+BohOhJDQIjwBSsNDmRtv95fGbm5PRvjYhlxzDJSbGUBsb1E1+U5PPEvBZfI2mRrfB49C77NoGi8pqlJs0dWat2Kis1UoqtJIKjbhcUpFfnpeamRRt1Uuf1p6Ndl1H0NHT6pkZ7X4KZK0+29M2Z3ygbXFqYHasb2d1fn1ldmd3taQqL6souVycX1SWGhdPFfJwfAayKieRgYogwMIYRDgSGkoiQIhYEJ0CZdERVBqMRoezeFiegMiJIdK4aCIDhiGDCHQoT0CMiaexuBg0NoJIhhFIcDwRhifCACajzmzSm4w6k1FntRjsNlO9Xv009UoltVqNosFubm7y9fd1jY0OTk6MjI+NzM3Mzs5Mzc/NrC3NLy9MLy9MHu2vvX51urk65XMbHDaFyyozairN+kpZba61vq4kL4mMBRFRQCwsHAONoOIQnU2NBxur371/GOhsZlMwBZnxAg5BUVfcGrS77FqXQ9foNvi9Zr/H5HHoHVZ1g0XlMCmdZpXLpHKZVF6bLuAweCwai0ZcU5rtNKvsBrnLonaYlN0t7rqKPDYF1dfunRru7Gp2Dfc0zY71TAy2r82PLs+M7G2ubq0tb22vFlXkYRmoqCQWhgwGQQBxMRRRWWaGkJHIJWLAL9HwUBoFgUCEwsHPcOhQMgGEJwBx+Ag8OZJIhWApkU9w0SQgjgrm8gmxiQw2D4vChJOpCBIFSSQjCCQ4wGjQPsE11GuMBq3JqFOrZHWiqqeBWKtROB3Wrs7WyYmRxYWZ5aW5yYmxhfnZ+bmZxYWZjZXF1aXZ1aXpk8ON28u9loCNzUDCwF8xSJEZSSylJE8lKTTr6iqLMhIFjJLc1OqSvKLs1GQhr7vFd3m0c7q3MdbfWZSdnJ8RJ+SSA856j13T0eJqdNY7rGqPQ+9x6G0mhd2s9LoMfqfB7zR4G/SNdp3faQi6TR6b1qwV56YJg27T027BbdV0tzRWl+QQkCC3VTfa19YRdA11ByeHOoZ7mtbmR1fnxnY3VtaW5pdX5pR6KYIA5gipkcgXVDqyMD8hPZENDQPQcCAKAaJSVPAFFAQqlEaB8jhYQQyZF4Wns5BEKgRFjICgX2DIIBwVjCYBIegXCEwImQ5jcjEMNopIhhFIUCwegkSHA+r1apvV+P80cd5Pie7ZvnbO7Ond0ZwDmLOomHMARTFjxIBKxgCoJMWccwAFQUFBFAUx59Ta5tjaasfd3TvvOXNm5oQ5c+tW3bp17w9OTZ2q5y94atXnXe9aq75EAuahVSgswGMxuQ9NGCoHic7PKSDhqqvKB/ncSfmYYmpcPiGdn1MqpmRSqXBONbG8MDUpGxoe7NpYUWLzUixN1Z1s9MwMvjU3fupiq5sQ7ZeXnRQdEehgY0qjkBJjIlDI5PREeA2LuqAcW19QdDZUutkBPJ0sXe1MizHIShqJRcGzSgjlpURWCYFOxtKKMXQylkHBlVGwzDIii0Z6KGdqUX4xCUXCZYYEuLKZRTQqrpiU11jLTEuKQaYkBvl6igUDtWxmJbOkvbmqtZHd0VIpGGgf4ncOD/aMjQp6OptIpFxbezNLawNrW0NHZ4C3j52NrT4Q8BzsYaGn/01QqIuhyWMbR30bR31XT3N3b8uHlYSZjaY+4MlTbTVd02+NLJ4bmj/TMvrmhZ6auv7vtIy+0TX8Vt/wqa7+Yx29x7r6j9UeopZIwGDQKBw2r4CEw6BRD01udlY6Bo0qLMBXlNM72ps5fV29PR0T46OrK/MrKzMzMxNL85NL85NT40KpmLu6OJmVHqP5Qg1g8tzC5IWDlY6l6XNnW8PQIE93kJ2dpWlNBQ2ZEp+WFBMbEVJXUTqvkC6pxhrZpU6WRl5Olp6O5sUYZAUVzyTjWBR8OZXAouDpZOzDQIBBwZWSMdSi/KICVHFhLr2MwC4vppcRCkk5gb7OzDJCMQlFoxJweZmQrCcafgAAIABJREFUYF9oSICfpzubUdbeVNdcx26oZnF7mgf6mns6agb6mkaGOLJRfndHPQmfY2NlYGaiYWT83NRMA+xlbedoZGmjbWGtpaGrZmb5XNvgd/omf7B01HPxMnfztbJxMQTYagHttE2s1LWN/6Bl9I2e2WN9wBMdk0c6Jo+MLJ6b2WgCrbQtrfWBFjqmAE0TMw01DBpFJGAepgcEPPohc9NSk1JTEnOyMwh4NIVcwGKWVVeVV7KZDHqJeIi3vKDc3lhcW55ZW55enJMr5OLJCeHaioJSnO/iBHBxApgZvbAAaBgbPLY013GwBZoDjZ0drOuqy9NTEoIDPJ1szQsJqNnJ0dnJ0Up6sQ1A19PJ0tPJsgiTySjGMoqxD36ZZBy9CEMrRD8UL7Uon1FKqGAUVjAKmXRSKRVLwCGzkHHJCZC6qhJGKaGpjpUUG+nl5ujt7uLv5U5Ao/ic7s6WOhqF1N1ex+e2drVViYXdnO6mgb7WhhoGAZPpaG9qY2UANNe2sNR1AQHAHlYubmYAC3Uz82faemqWdlrGwCfWDnqunuZgHysHkLGFrbalnY6lnQ7ASkPX6A8Gpo8fMLV4YeOob+9iZOdkbOdgYmVjCDDXMQVoqaHzc/C4fCIB82C2sACPQaMeRroPY0Y6jVpRTmdXMOg0KpVS0NPZJJcNLc0rlhem1panF2YnpiZEUxMihVxMJqM9PR1dXCx0dR8bGj7X1n5kZKRhYW5iaWHq7uZUQibFwSN8PF3NTQzQOenTcsns5Gg1k2ILNHB3tHS3BxbkZ9CLMPQizIPf/ymXQcFVV1D43NbpSdHUuJDb11RbXcqkk2ileDQK8XDRQy/BhwV6WwEMHazNXeytCWhUX2drb0dTVTm1o6Wa29PY21krEnSJBN1iYV9naw2zjBgaDPb3dXZ3tQS5Wljb6AUEOts5GhiaPDYyffJCU83WSc8I8NjaQc8FDHD3tnyQa26jZWGrbWGr/XCzZAR4agR4CrTWtHM2dAAZ2zgY2jmYWFobmAK0DI1fqOXlZmLQOXhcHomIKSrEF5CwebmZaamJyIzkvNzMwgIcg06tZDMq2Qx2Bb2ynNbTUS8RcZRy8bxK9iBXKh0cHeVNTAwXkTG+fu4hob7efm7+QZ4W1ibaeuqmZoaWVgCQq2NiQkxIsD8kPMjDzamUUqCcHFtQyRuqWfbWJi4O5s42ZoS8DBYFTy/CMIsx5RQci4ylF6PpxWg6BcMswdWUFw9ymlVTohmFWCrmCAbaBPz2IUEnn9vS1VbV21nX3sxmM6iZqQkkbB4+P6exht3Z0jDM75OKBwQDnTxOi5DXPtjfKuR18DgtDTW0Mgo2NNDd29PO1trAHKCVlg4rKUWHhYPt7PX1jR4Zmz21dzK0sNaytjdwBJk5uwFtHY2AVtpmFpoPmJprmJprGJk9NzR9ZmahaeNgaOtoZGGja2tvbGGlb2KmaWD0XC0vNzM/LwuLQREJaBIRg0HnpKclxcdFITOSc7LTCfh8WhmZXUGvqmTW1bLbmmuEvC75KE8pE84qR9eXp+dUMpGIKxD0TCmk9U2VWAKKSienZ6dCY6DmduZa+ppmQFMg0Mzaxhzk6ugKcoSEB3uBXeilxdNTssU5ZXMd29EG6OJgbm9tQsjLYJWQ6EUYFhlbTsGVU3BMCpZBxrCouPIyQkNVSUsdva2pvKutisdploj6xsd4Y5L+jRXF9OTwvEo6NtK/ODshGuQoxiXT8rFX2+vjo0K5dHhuekwi4oiF3YoJ4dS4YF4lVU2Jx0b6xyW8xlpaUx2dxSCVUjG8/ibl9DC1JN/P3xFgoW7naGDnaGDvZGhpq2dtb2DjYGhlpw+00v6nUH3jJw+bdn3jJ8aAF5a2ejYOhpa2BgBzHWNTDX3DZzp6j9XQ+dn5eVno/Gw8Lg+DzslIR8CjoSHBfpnIlP8pt7qK1dRY09fdIhNxpyeEKvnQ3PTo6uKkSiEZHuYMDXHHZOK2zqbyamZDe0Nqdqqzl9sT7RdPNJ7Z2FmbmhqbmwMsLc3tHay9vN2tLAHkYtL0lGxONVlXzbS1MnV1tHa2syCgs5lUIqMYW07BsUsIFVR8OQXHouIqSgmVNBKvt7Gvo6ajqbyzuYLPbZGN9svH+GMj3P6+en5/U29nbX11WVdbbVtTZUt9pXCg5+3N+cbyrGSYNzLEkY0OiARdfG7LsKCd21XX11HT01Y1Kuzuaqvic1t6OmraW9kVLFI/p6GqmuzoZGJhqW1uoWVo8tQUqA601AJYaAIttSxtdK1s9cyttI3Nnj88Z2No8tTI9JmB8RNDk6dASy0rWz0rGwMjE3UDI3Vd/Wc6ek/VMOic/Lys/LwsDDoHlZORmAAPCfbz9ADlZKfnopAkIobJKKmuYtVUl7c01/X3tY8Nc6ZlgpmJoXnlyMrsuFI+PDLMHR0dXFyaae9qJpcV17XWoQjowIhQXaCJuoGuvaOdoaG+hQXQwcEO7AHy9HIzB5ow6NTpKdn0lKyCSbUyN3J3tnVzsiFhUXQynkXGVVDx7BLCg98KKp5dRqyiF3Q0sHraqvo6anrbq3s7a3mcZiGvXcBraW9hjYq625srKllFZRRsJYtCxOR0ttTNTI3NT0/097b0ddXPKMQ8TjMBm4pDJ5cW5T1MRBlUbF52Ii4/NT0ZlhgbGh7qjsem1tRSLa10PL1sbO0MHpyaAtWNTJ8Zmz23sNaxdTC0stV7eItJ1+CRsdlzU6C6oclTfaPHxmbPgZZaFlZ6ZkBtU4COsamWiZm2GoGQm5YWX1CAzs1Nz8pKhkACdHWfh4X5ZWUlE4l5GExWdTVDIOjb2lqanZUrJ0f62qrnJofEvA65ZGB9YXJSJhiXCoTCXuW0rLuvtZRJrWutLWKQ3QM89ABGz7XVAeZmurraNrYWZgAjN1cnDzDIzhpIKymanZbLJMLGmnKwi52Jgbqbs1URLqe8lFhBxbMpGDYFU0nFVlCxlaX4qjJCFZ3Y2cgc4bcPchq7Wsp5vfUDPXV9HVWjwk6RsIPf39TXVdfbWcvjtEhE/cqJ0QWV/NPb6+NXW3fXx/MqqUTUJxH1FZEyMXkJ8VH+qLRoVimWQsqqryTTyHkkfDoc5hsB8R7gNuMwaQZ6jzW1fm9lre/pZWfvYAK00NHR+9bRGWAG1NLR+9bGzsjCSs/V3cre0dTCSk/f8KmWzh/0DJ6YmGkYm6rr6j82MHpuYKRuaKxhYKSulp2dgkDA09MTYLAQJDIJgYCbmup6ejpDIAGpqXGFhRiRaEClGt/f39zcXNzZXJiS8NZnx0b4neMizuK0dGJkYFzCGxX1K5USDrejoorW2F5bVFbo5uNqADDQ1NOwsbXQN9C2sTa3MDdxc3Vyc7G3sTSjFuNHRTy5dLimgmYJ0HOyNvVxs8XmpLJLSdUlxKoSXCUVy6ZgyikYFhn9QFsdTTTQKua1CbhNY6Ie8WD7QE/dMK9VLuNKR7qHBtsEA23Dg12y0QGlXDyrkN1encwqpS8351YXJ+emR0dF3ZSiLEYZOhMRgcmKZ5ZgSgpzGqupbDqBRcdj8xGJsaFNDQwCLsPb0w4A1NLS/sbY5IWR8XMAUMvETANooaOr/1hH71sjkxe6+o9NAZpmQC0TMw0TMw0zoNYDltb6js5Abd0n2rpPdPWf6Rk8V8vMTMzIiEehUtLSYlGoFD8/12fPfgeB+GVnI7DYzJ6eptvb06urgzdvTq6vjz6+v9hdU23MyYa4zRJB58zksEzMmZDyJieE42P8vr4WNruktp5JKMj38nV1dLMFuds72Fvp6WpYAIyszI1ATrb2VmbWQKNCAmpkiLM4LWupZRlpP3a3B4IdgdnJ8AoqnlGAYhXksoryyovzK8joSiqWXYJjl+A66xlD3GYxr22E3y6XcMdH+oYGWoYGWiTiLvFQ+7CgXSzsHpfwVFPixdmJ1UXFwe6qVDyglA/LxwbHJQPDgnYWHdtQSynEptCKczoaab1t5YOcxvpKcmkRKhsJLyJmd7SwmXQiPCoAaKalq/3IycEMBLI0MVV3dgEaGT/X1fsWaK79YNzEVF1H95GllZ6Fpa6u3rf6Bk+srPVNzTQePVLT0nmsrfPsYR+hFhERkJYWm52NSEiIiIuDAIF6v/udmre3c3p6XEoKvLu78ddfv/v8+fb+/vz6+uj927PD7YUZ2SCvu07Ma5sa44+PcCdG+6fGBZOyQcFAW3UlpYJViEIhfH2dQ0I84PBgd5CdsZ4G0FjXzsrY1dHaydoU7GRVVoSelPBXZ8aHue0uVkYga2MXKwMiKqWOTqooymcXox9ioboUX/0QC2WE3uaKwe56QV/jELdZMtQ1PtInGeoS8VuE/GYBr2losG1U1D01LpiblizPT64uKrbX5+amJTOKkf7exu6OyqHBlo5WZlcLk0pCMii5rXUlnA52V0t5SWFOBgIaDfGCR/o/3GzDowK0NH6v/lzNykLPUP8pAKAdEgo2NdPQ0X1kBtB88lTt6TO1Z8/VDAyf2tgaOrsAraz1H4wbGD7V1n6krvkHdY1vNTQfa2g+VvP1BcXFQaKign19QWFhPiCQtbb2YxcXq/T0uJiYsNpaxpcvd58/3378eP327cXnT69frqtGB7v6O+uG+9vGhrolgk4hp2looEU5zpcMdbXUlVWzCvKzYgL97MNDQHCYr7+3k525ob2FEdjJwtfdwQdkAw/zraIXKMcG5yaG12ZkmPQYX2dzT3tjZmEuuzivioL+JxXkPFYRilGQTSNmtlRTOhtoA93VIl6zRNguH+2dGOkZ5jVLxF2jonaJuGtcylVMCFVTohnFyIxi5OXm3Naaan1ZIRH18biNImGbgNckFjSLeI3igUYxv0km6hjqb+xtK2+spjZUUcjE7FIyurqCkoaAGeg+09H81sHWzNkR8Py5mo+Pk6mppo7Ot6ammurq/2Jk9AII1HFzs9bTe/L8uZqxsbqxsfqTJ2rPnqkBgToaWo80NB9raj3R1HqiZmFhYGiorq//3MbGxNxc/3e/U9PQ+EN8PHR2dry/v31wsPv4eHt7e/HgYOPycv+nH+63V6aFnBZ+TyOvu4HbUc3rrmutLatnF/a1V/S0MmoYuCoahpSXEANxi4G6R4e7hfg4u9sDwQ7mgR6OQZ5Ood7OGfFQFhk9KeYoR7gHa9PcJhY80DXYzYqAjM2AB6ESIXmICExqFD4jhpgdT8pJIGbHE7Pji7GpTHJub1u5dKhjXNytGOMqxrgCbsOYuEMi7pBJeqcmBmaVIwsz0sVZ2eKsbHN1el4lXZwd21ybWpgdFQ+1C3gNk2O9Ak6tVNA6Mtg8Lu7k99YOdFc315Y21ZQ0VpeisxPJBbkF+KwAX1cj/Re6Wo/tbUw1Nb9xc7O2tjbU1n6kpfWHFy9+p6//FADQNjB4hsdnLixMbGzMdHTUJCZCrawMnjxRMzLWNjbR+ccOzdXVBgjUs7U1DQrycHW1sbcHlJQQjo+3//rXnz99utnZWdrYmBMKe4eG+mQy4eH+6vbKtKCvWchp6Whg1TAL2uvpVTRcWUEWrTCTVoQkoWLJmARCdlRKtFdGnF9SpCfUHxTuC4L6u8WG+8KCPGJCPPJSogpQiJ4G5kBLhbi3gdtAQ0b7J4S4JYS4RXjZhoJtoN4O0QGgxHCvVJg/MiY4Mz40Mz40KcoPlRpZX14wxGkYHmiaGOlRTfCGec2jQ60jw21joz0KOW9eJVldlK8vK9aXFUtz46opsWpK9HJLtbM5LZdxR0Xt46NdY8Pta7PitVnx7uqEYoyrmuDxuus6G5mt9YxCHJLb07i9PrM8P1lbWRYa5Onn7RIfG5qaDEtBRLq7WgFMNS3Ndc1MNIBmWrz+1gnZoEzKEw/3zqokC3MyKhmtr//8hfojdY0nmlrPtHVeqD17/HtzM0MLgIHmi0cmhhr0UtJ3H67/9p+//Pzj27/95y+//PTu4/uL+dkxiXiA39+xMDO2vTo12Fcn6GusqygoKchsqiwup+ZSsSllxDQyJgEZ75+dEJgZ75sIBSHjfJIjPZIivNJjgrISwvJTYciYYGRsYEFOHC4jCo+MpmFTCOkwGg6BSgjMSwqO9rdLDANF+NrB/B3hQS5xoW4J4eD4MPfYULeYEFeIj10sBEwjZnQ2lHY30UZ4TXPyQZmoY3Ksd2KMI5dxFfLBGYV4XiWdV0nnpseW5yc3V2cWZ2XL8xMbK4q1FfninEQkbJue4O1uKNYWpBtLMpm4e2VOOintlw53jwz11LApfG7r2tLUm6v9o1er7S3V5czCigoynU5qa6sqpWILiFltLRUPf4kDfU09HTVD/M6Z6VGFXMzpaW5vqeZyO2prWbV17Lr6yrr6SjWAobGxrr4NEGgNNCkjE8+Ots+Pt77/7vrXn+7+69+///j27Kevt6uLcj63dYjfffhycXNJ2t/JlA23tdUVlRakFqPjWcXI4ry4/JQwTHpYcX5MRWEag4AgZEByEwPQycGlmERybiwS7pMR7V2YHY1LC8uM8canh2bHeSeFOWJTgogZIdF+5jAfACLcIdzT2MNOw8NOy9dZH+JjkQBxQUS6wYMcw70sg9zMPB300KnQCkpOZx1FJmgZ7q0d47dMj3NVcv6ktF85Lliekc0rpKpJ6dqiamVxZm15bmN1bmt9YWt9bnl5am5GOqUYVihFCuXQtEo0vyBdXpmYX5BNyYWj4r4BbvP4GG9+VrowN7YwI12YkU6NC4cEXUMjffVNFb2cps6uGuFg29Bg27xyaJjXPC3jz08NK8cFKwtymUQ4OT46OiJUKsZ3X24sLCg2NhZksmE1S0PzZ//yLVDfKB+ZvqCQn+1vvlxX/fT59c355g+fzj/dH//1jx9vzl8K+1tHBT1vrw9OdlWCvorh/qrykkwsEpKbElyYG52bHJQZ75sZ74tNDS1GRRdmw/KSAnNifdFJQfi0EHxaCDIajIwG49NCsmI8YwOtkiGOqHhPRLg9Kt4zOxYM9TKM9jdLibAPA+uFuOsHu+mFeRjBAy2TI5xSIp3jgu2gXoBgV0MvW41kqGtuYkAJOoHfSpcN1M/LuApJ7+zkoHKcr5ANLiglC8ox1aR0eW56Y3lhY3Vha31pZ3Npc3NxbW1mcXFqdnZsZlYyPTM6MyddXJavrStXVqfmZiSTEwLl1PDM9MiMQqyUD01PDs9Njy6qJCqlWCjitHTVNbZWdHRWNzXQhPzmGTlfKePIxT0K6cCosFsxMSQV8WdUk0rFxPyCqp/bzeG08/k9YjFPTeephua3z810DZiU4quj/bevj2/Odj/dH3+6P/z+49mn++O//Pbhtx/uhf2tQm7bzfn2wdbUYG85r5tJJSblp4XmIALxWRHZSQHE7EhsRjgpM4KSF/MPufF+6OTgtAj3zGivdJhbdqxXQSaEkB6KRvgVZoVnx4LTIp1z4jyyYtxTIuxJmUFMYkw+wguD8EQneWCTvYqygmgYGAMXTc2FFCCDyonxFBSUhoZjEf558d5VhcldbEx/E3Vc0DavEM5PDSvHBucVo6tzk8szk8tzis2Vha3Vxa31pe2Nxe2Nxc212fUV1ery1OqifGVhYnVRvrmqfLk5+3JzdnNVubIwcbi3vLmqXJqRLqoky7Njy7Njq7Oy1UX5lHJUNDrQ0lbZ0VldXJhdX0NuqiZ3NNL62iuEnCZOZ+3IUO+IsH9pcWZqUiaRiuZmFRKJQCIRKBRSNa3HL4w0dTQefVuIyT/Z3b6/Ovr16/1Pn2/++6/f//nXtx/vjr68P/vLb59Ghd0iXuf+9uzK7DC/h8XvYZHxCflpoch43+ykgFS4ZwLEBR5sHxfskAx1TQp3gflaRXhbwANsk8NBSaHOcH8rqKcZxMM0HGwC8TCG+1vkJ/nmxHkgo11jAiwivI3So5yQcJdgF40IsHYkWAvurYcINsuKtMuLcUZFO2ZG2GLi3YnJ3mUoCDHZF5vgWVOQwK3G9Fbj+Z0VSln/jJw/LupVjg0uTkvnFdJ5hWxzaWZzZW5rdX5zbXZjdWZjbXpzXbW9PrOzNr2zotxZUe6tzxztLJ7sLh+/XDrcXrg93z1+ubS/OXe6t3K+v7a3PrM+P7E6N7G2Nr28qlDNSlbXFHMq8d6mam9Dcbgz8/X9yR+/v/10f/rd+8ur0/2bq+NJubS1rWF+fqqmhsnldpSVFapZGZsZamg/UlOjFRVcnxwe7qx8fnvxxx/f/vbD7Z9+fvvDp8vP705//f5OLhlQyAYPduYWpwVDAzX8ngpsNgwB94KFOMJDnKKCHGKCnWD+dvAgx9QoLyTcBwFxSwwDpUSAM6O90iLck8NBsQF2EA/TCC8A3N8K7m+RDgMho92SIQ4RXiYQD6PEUNuYAAsPy29iPHVjPbUTfPRSg0xyoDYYuBM2xhkd7ZgWBMTGuJBTfUiJ4NwIxyKETyUaRkGGtbKJo/zmCVH3ELdZzOuQDXGkAo5EyNlYVG6sqLbX57bWZjdXZzZXp7fXZ15tzb1amz1YnX21Nnu4uXCys3zxav1yf+PqYPP+/NXl/sbl/sb7q8MP18dXh1v7G/Mv12YmZIMSycCUYnhaITo5XLk4Wru/2nlzvvnrl5t//+3jj99d//jl9vbq5M3rE9mYuK6WLZUKc3JSRaIBNDpTDaBnaGsGMNXRraKXvTk7Ptvfvjp+ub+1cLq/+uX92V9++/C3v3z9eHciHe5Vjgv2NlUPcruaqMkx3tFhzhFB9nHhIATMIzrQIdzLMtzLEh7kGBvkCPWyDHUHhHuYBzjq+zvoQcCASC+LUDcjmI95fLBdhBcgIcQWGe2GjHZLgTpmwt3waYGYZD9klDMJASYluRITQQUIt+JUD2q6b0mGX0mGXxU2or0k+YFqbHQNDs5h5TSQk2tLsge6KsQDjYLeOmFv42BvE6+rUdjXuj43tbWsfLk2t70+s7k6vbGi2F5X7W/Pv1pW7a/MHKzOHm8snG0vX+6uXe9vXh9t353tXR1uXR5s3p7tvbs6vLvcf3O+9+Z87+xka+/l4u7O/LxKcv967+xg5eZ06+po/cvb05+/vPnu/vyPP3/45cdP/+tvf/765cPrq1MutyMlJba9vT4uLkJN/4W6g7mFi7UNi0o+3N443t1YX1BIh/r2NuZOXq18/XD5//7vf95d7UqHu+US7uq8RDXB7e9mVbPQsDCnWKhrAgycFO2ZEuuTHusbG+YSFWAfE+z08H0PAQPDvSwRELfYIEcEBJQU7gLxBEb728QF2wW66McE2qTCXBBQx+gAC5gfAOptEuKuHwbWg4F1Il01wp2ehTo8CbF/HOrwNMzxWZjjM2c9NX/LR6H2z7MgdpgYd3JaIKcir6s8rxgFq2Oge5vKBtrKBzur+1rYnNZqMa9jUSFZmxvfXlJurSjWFiZW58fWF8d3Vqa2F6f2lqb3V2YONuaPthZPX65cvFq/PNi8OXl5ffry6nj7bH/98mjrzdX+u9uTd7cnZ0cbFydbe9vz26vKNxc7t5cvb863P96d/PnXj//2y4fPby9+++n91+/u//Knn376/sPPP3z8+9//8v799fX1ycKCQs0OANR+8tRIS6O8hLK/uaaQjgz2dSjGhg62l2fkou1V5f/7P/9+/3pvZlI4MylcW5Aqxnp722nMkqzwQNsEGDgBBoYG2gV5mfu6GLlYqtubPAZZqINttN2ttTxsdfxdjEPdAV62On6Oej72OiDg0yCQETzA1t9JFwR87Oeo4+uo6W71xM3ysYOJmr2xmpfd8ygfI6iHXrirVqDTi0CHZwGO6sGOGoFOGmEuupFeJlA3AyTMFRnhkhRiR8mC4NNCkqEu+KyICkpWa1VhT0NZezW1p4E5ymtXjQkWFKLVWdnqrHRRKZ5TCBemh1dmRzbn5duLipcrqlfrcwebC0fbS6e7q2f761fH22+u9q8v9o4O1o5erV5d7N7eHF5f7V0cbXx5e372avX6bOf16eb7NwdHu0sfbo9/+PT6y7vL64u9zx+u37w++vT+5v7N+ZdPd1+/vvvf//s/bm5O//73v6iZ6mobaWlYGhvSigo+3FyJedzulrr9raWVWfnc1Mirrbm//Pbp492RXMKdlHIWVSK5tLuzpSw3M9LP0xxkp+sFMvFzB3g6G4EdDUC2Ou62up4OBiArLVuTJ85AdV8nY18nQy97PQ9bHW8H/QCQSYiHWagnIMTDzMdJJxhsDPEBhnubQn0BsaG2qdGuyDiPAhSUkBWGTQvMTfbLQ/jmpQTi00PxmeHkXDgpB1aQFVmUG8skprLJWVXkrPIiZDEKlhnvnZMUUF6EbGUX1NFxjayC/tYK+VCPsK9exG1RyvqnxwdGBptHBpuVMs7yrGR9Ub61ovgHa9N72/PH+6snB2v7e0tnJ5vnFzsnR+vnFzt398dvrvdvz3fO95ZvT7cvDlavT7Y/3Z5cn768vXj1p18//fD57v3d+ds3p+/vLz68vbx/c3p9eXBzc3p7e35/f/nu3Ws19UffAPR1rU2NWVTy5KhIzOPOymUbiyqJsH9suH97Zfrffvnw9vqVZKhDOtw5M8WbkHTXV5EQcX4eIGM3B30/MDDMzzbc384fDPQHA4M9LEK9rILA5oHuQKiPbVyoa2qUTwrMMwXmmQ73yU4IzEsOzU0OQiECCVkRxGwoDhmWlxKYl+KPQ4bgM0Mx6UFpsR4IuAcC5h4f6ZoY4Z4U7ZkW45OeEBgZ4BDmZxvmbQ3xd4gJcY2FgGNCXKOCnKBegAgfs6xYL1ZRWm1ZHoOUUUXN4zSzuutpfU1Mbks5t72c310l4jWI+Y3DA/XjIz3KSYFKMbQ4J9nbmT3YW9jfnT87Xjs/WT/aXzo/3bi62D49Xru62H53d3j/eu/N6cbr/eX3F7tXB2uvDzc/3BzdnO3eXR/+6dfPP365/3B/8e727MPby4/vrt7ent1cHZ6c7J6e7p2dvTo/31fTV39Wd4z6AAAQ/0lEQVQGNNC1A5o2sFmdjfXjoqFXG2vKsVEBp1M6xD3YXvzbX374dH8sHe4cEbTJpT2ykU5GCQoa4uzmZOjubOTlZuYHNg/0svIBmQV5WoV42/i7m/u5mAW6mYd6Wod5W4eALULAFqEelhBvG5i/XXSgQ1SAPSzABhHphoh0S4Q6J0W4IOO8MOkh2Izg3NRAdCYkPysCnRmByYER8+IKsUlUYmppIbKajq2kY6pomBoWsamyuLmG0sguqmfiOqvwlNyInDhPfHooDZdYXpDeUIbpqS9lFmS2VhZ11FDqGNhmNqm/k9nbWlZBQ6kmB5bmR1VyvnJ8YGtlYnVeMinlzEwOHr2c3dtQnOzNXx6tnO0v3pxtfLjeu7/YfnO4fLO38OF853Jv+Wx35f5i/+r45c3lwZ9++frj1/cf312/uzv/9O7qu/eX7+9Ob6+PT0/3Tk52j49fHh+/VLMDmprqagV5gbubG6TCwaVpxaJySiLgi3lcxZjo4nD7//z9X3/87kom7uZzagZ6q3h91bi8uCBfm0Af65hID0Scf0ZSSH5mFJWQVlmGrmMRqmiY6lJ0UzmpuaKgloYVdLL57eW8NhavjTXYwRJ0lgu7Koa62SPcqhFu1VAPk99RNthJG+5lCbtp/e0lvO7ygS7WA7xuNr+ncrC3StBX3VFf0l5Hba+jdjaUdjcxuhrprTXUZjapt55YhoXlJniRkKEsYhIdn0RERuYlhpbkJzUwcJ015MZyXHtNIa+D3l5DKsbFD3Szx4bbhvrrRAP1q7PDm4uja6qh4y3F7qJ0c0Z0sCS72Jp+vTPz/nj1h+vdzxdb74/W7veXP53vXL5cutxdff/66Or45eXp7r/++vXHr+8/vb95f3/xIPfD/dnbN8fXlweXl4fn5/unp3tqBppP7S1MSkj4vrbm3bWVVxtrUoFQNiyUCHiKMdHJ3vr/+o+fv/94IRnqaG8qrWJhezrLs5GRYFdTd5BJiL8dJNgJHgFOR4RkpYQXYhEsCopdml9fTuxsKO1pKGutLOqqp3bUklsqCxpY+HomrrGc0FJJbK8prKAga2ioWnpuBQXJLE4pp6RVUNPLKWk1NFRVaXY5OYNekFKCTyRj4ory4wrzYhmFyH9CJyFLcKnF+UkFOXAmIQ6b7JMUah3tB4wPtsmO9SrNj2tiYKj58QxSWiUlu6Ysp5GFbmKjq2lZZaREZlFaAwNTW5bXQMvntdAkvdXTgtZd1fCuUrgp6z9QDF3Oj90sTXzamfvlcO3z3uKX4/V3Byvfne283ll6c7j1/burN+f750e7v/389fuvH7/78ObD28uPby8/vbv47u3Z+7vTB7lnZ69OTnbVHqmpJcGh4yLhYG/X/ub63vqqbGhYIZHKhoVKmfh4d+2//vz953enkuG2lnoynZpdWY6Pj/G1tdIEmDy2MX9hb6UJdjEODbCPh3llJIVgMqNJeQlUQhq9KItZmFVGSGcWZTIKkWXENAoWUYxOJGOSyogpzKIMLBJSlB9TSkii4hKo+Dh6IaKCml5ZiqThY0ux8BJMNCUfRsmHUdFRpZjYMmwcLi2MiIQWZsMoeTGlmEQaDkHDIWi4eDo2qpwIry9J7arM4zaQOPWkTjahmZ4v5dYOd1UMtJX1t5b2Nha1V2PbarDd9cSBJvJAA2WggdJfU9TLJg7WUeRdlfP9jTvinlVey7ag40DcdyTmXE8I75Uj5+ODVwuy82X53e7y8cr0+c7ypzfnV8d7B3sbv/z4+euXDw+V++H+4uPb80/3px/uz26uDq+uji4vDy8uDtRcbAHtDVWzctmicnJraWFmQjYzPiEZFCiko4vKycujnf/+64+f7o9HhC0t9WRmKSozHQoJdfF0B/h5W0WGgRLgPllpECImMT8zCpUekZ8Bw+fEEnPjcdkx2Cw4PieWkBVTgIovzIsvzIsnoWILcuOK0fFUXFIZMYVRmE4vSCFj4gryYKTcSHw2BJMeVIwKK84OLsoKKs4OpqDCaRhYOTG+sjCJgYspJ8ZXFiBqilMbSpDNtOw2Zn5HeT6/mdhTg2qipdVRU5rpWR3l+c30/KqiDCYxuQybQM6F49LC0mM8EqGOSRFOGXC3zAi3pABbQrw/KwdOS49oIaYNswt4JflrffXzLeUrreytztrtjtojTsv5QMd2d+PyQOvmOP9yfebV3MT+8vTtyavzg52j/Z2fvv/0+bt3Hz7cvL+/eH93/v7u9NP96Yf709vr45ub0wfUqKT8JdX48EDPzenR5uL8ELdvbnKC0946LZOuzSvfnO//919/vL/cHeyraawqYJTkZKZDUxFhacnhqCw4LjcBnQPPzYShs6JJ6MS8jIic1HBcZhQhG47JgOIyI8mYBFxmVGFefCkhmV6QxiCl0YmpjIIUVlFaVUlWVUkWm5JeQU6rLs2oZ2RXl2aUFybWlqRUFcUz8VGl+RAKKpyaCynNh9Ew0fjUAFyKPzrJJycWnBEJSgl3TA5zSA63D3fVSgwyS4NYxfqZBDmo+9u+CHbRgYKNg5x0orwBsf6WUA8jfyd1X4fnvg5PfWyfQp11vU0eZQY7sHPhFVkwbmnudBtjgJq30lM73cSYa2atdlRvdNbscVqPeJ3rPQ3jbVUro9ybnbmjlan95em7s72bs1e3Vyc/fHn35dPd+/fX7+7O396evbs9eX938v7u9PXF/tXV0evXx9fXJ2pCXpdslL++ML2/tbKsUozw+8X9HKVkZHVmanl6/O781X/96fNPH88HOtl15fgiHAIO9Y4M94aEukPDwInwQGQyJDM5LDU2AJUGyUEEZyb4Zcb7Zif65ib7YVIDMKkByTDX1GiP/NSQ/NSQlAhQUrhTRjQ4IxqcFumCivfKjgUjwu2TQm3TI51ToY5wf/O4EOvIAGCIp6EfSNvbScPHWTMQpBvibuDvrO3npOXnoOnnoBngpBvkoh/iahjmph8GUo/y1In20oW6aYTYPw62+zbc6VkESB3mphnpqhEBUo8APY9y14jx1I5yUw93fBxg/vsET6NUH7OMIMvMYFtaRqikiTLWUsqvJKg4NbtyrqihdHuMsz8lXB7qlPfW7yiHl6T9OzMjR2vKpUnh3dnO9cn265Odnz/ffv305uO7qwe59/fn799fffx4fXN1/MD15ZGakNc1Lhl8kLsyo5QK+aO8/ukx8fK0fGFq9M3Jy3//5cP370762hi1dAwpP97DBQh2NndzBLg7mfmDbcIDnML97IPA5kmRYHiwPcQHCPU2jQ4wjw+xjAkEwnxNAlx0oN6mGXC3rDgPuL8F1NMY7m8e42+OjALlxLohIxxjfI2jvQ2Tgs1TQ63iA8xiAoFR/mZQb6NwT4MwD/1wTyOot0mktynU0xjqaQzxMApzNwgF6Ye46oW7GUI9DKI8deJ99BL9DOK8dWM9NeO9tZP89FICDTOCTbLCANnhZtnhZigoMB9miYfbEOD2RQnu1FQfKsK7Ch3RRknhsnN51XgKMswD+G1WtEcdNTsn3o+GQ/DaGAvj/Ruq4fUp4cHS+OHa5IZKNCPt/3yz//Zi9/pk85evt99/d/Pp3dX9m3+EwM2bs7u7i3+avb48UhML++RjwvWF6d31xWWVQjYsGBPwVbKRhSnZ7ITo9eHWn398+93tQVdTKZuKwuXAfd0t/ME2/mCbAE/rMF+76GDnyACHME+LuDCHCB+zABedYJAuzNckPggY7Wsc7q4DAv6Ln4NGXJBVYph1CEjb3+EFBKwf5WWQGARMDjVPDDCNcNOCgDSiPfXivPUjwVrRXrrR3nrR3npwH/0YX4NYP6M4f+MEf5MoD904X6OUEHMk1CYX5oSJdy1O9SvLDqKjghmoQGZuECsvuDw/hI0Jq8KF1RAgXfSkbgaih45oo8TWEaBVmNBaPKSxANZDS+umpzcXxnPKswZrsX2VueWYmBAn7bgAq5w4b2puDNTLHB5gzyrM4LeXc5poE7zm41X57uKYpL9xhNv06fXem5Ot8/2V3364/+Hzmwe5r18fX10d/SMNLo9eXxw+oDYpG1JNja7MTq3NK2cmxsaGBieGhbMTkvnJMZVs6HJ/40/f33243muvpzCLMjEZkVbGT+yBmi4WOiBLbbCNrpe9nqeNJgj4OBik52373N38Gy/rx+GuWnAfA7iXPtRdK9rPMMbfNCPCLiPCBu5jEONriITa5ETb58MdiUmuhSlgEsKNlORagADh4x1zYRbFyaDiFGdyqgslDURNcy/N8KBletGzvOuJkOai6A5ybBsltrUwpqkQ3kGO76Yl9zBTO8qS2koSOmmIbkZKFz25m4HoYSY3FkU1k+EdJfG9jOQ+ZgqHlcqvyhxuRHfR0vi1+byaPHELcaiZJGwuFDYX0zExdFw8KRNSgo5LhrnHh4EYhemddZSmCmJvQ+m2SrQk5/e3MAc7q2+P1092Fi5erfz29e7H764/vj2/vT6+vjy6vDy8vDy8ujq6Oj/4J2rzKtm8SragHFdNjI6LhKODA3LR0JxcOj85NjM+fLm/8a9fb9+/3m2tLaYXZOSnhYd5W0cHOyeEuydC3BAQUEoEKAXqlBhqmwUHZcIcMiNsc6Ic8AmuxWmeVKRPSaZvSY5/UYZXSY5/WW5gUYYXJcu7HBPMyAtgoPzZmKAaQlhdQVhDQXhjIaSOGFqN9u+hQrvI4R1Foe2FIR2F4V3F0L6SKG4ZnFsGH6DHDzISeYwEbklsLxXOocb0lSUMsDO6GSmdNEQvK41TkdHDTO1hpnLZSGF93kBVFr8mZ7QVP95VKG0nStoI0naioBE30UeTdFKGWgt62Hl9tdgxDquvjlhZnEbKiaCTkok5MFigfSzUNSMxiJQf39tQujw+MC/jDvdUizn1ZztzO0uTl/urX99dfLo/vbs+vLrYPT95eX7y8vJs/+r84PLk1eXJq6vT/avTfbV5lWxWKZ0eH5GJ+CP8/tHBgUnx8P+U+8cvb95dvWypKaKR0nNTQuPDQEi4DzopCJ0UhE70xyUHEFMCCMm+hWl+pBQvEgJcgHAjp3iUZnjRs3zpOT5VuJDy/ID6Amh7aWwLFdZaEtVCjmSj/VoKIc0F4Y2k4AZiUDMppIMM7SmN7KfDBMxoPh3WXwrto4T1UcK5JVAeDTbIiJZUp0hrUmV1SHlj9lQzStGSq2xFT7VhJrsLJW0ESRthspc82UuWdRaMdxWqBsrEzVhORUZHaXIXI62zLKWGGMVEhdBygnLgznkJ7snhtnA/sxCQdjjYMDHUzs9Jy8dJx9b0974uBgi4R3yke05qaH4mrIFN5LWxZsTdc2McGb9Z0FW1MSOekw/urSrfvT64u9i7Ot4+OVg/erV+tL9xerBzfrR7cbz3wOXJK7Wp8eFJ2dC4eHBkkCMa4EiFfMWo+J+xcPFq/bfPN/cX242VpBJ8Sk5SQEa0JzYliJwdSc6GUrLCS1EQJjqCjY1ooyY1FEZXY8OqMMENhPDmAkgTKbweH1KZ51ue59NUHNbDjOkqhXWVwjpLoPUE/6FqBJ8dy2NGDzCieMwoQUWMuCZR1pg6UY8Yr0sar0uS1SbKahCyGsR4bcp4bcpoVbKQGcehwLoKwltxIXUoX0YKqDjOjhjvlB9th452JCa44WJdsiHWKJgdCQGO89aHOD8PdXgKddWMdNUMdnga5vgsykM/wFE93EM/0Fk7xF0/zMMwNtQ2J8kn0t88xMsUbK/haq0eEWQbAwFlpYbEwdzJ+CRuK22M16Aa7Rnl1rdWFk2P9ioknPlJwdurvdvz3avDrdNXa8e7a0ev1k9fbZwebp0f7T5wcbz3/wGkRA9rdsc9ZQAAAABJRU5ErkJggg==" style="cursor: move;" width="320" /></a>Selain menjadi Mursyid Tarekat Syattariyyah, Syekh Abdul Muhyi juga mengajarkan Tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah – beliau menulis risalah Tarekat ini yang berjudul Kitab Tariqah Qadriyyah wa Naqsyabandiyyah. Sebagaimana Mursyid Tarekat pada umumnya, Syekh Abdul Muhyi mementingkan penanaman zikir, agar tidak sekedar lisan, tetapi juga merasuk dan tertanam kuat dalam hati. Syekh Abdul Muhyi menyebutkan tujuh prinsip perjalanan spiritual yang didasarkan pada zikir kalimat Tauhid. Pertama adalah mendekatkan diri secara lahir dan batin. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua adalah mengisi lathaif (organ batin) dengan kalimat laa ilaha illa Allah. Ketiga adalah menyatukan penglihatan mata batin dengan “rasa” Tuhan. Selalu menyadari kekuasaan, otoritas dan kekekalan Allah. Unsur indera jasmani harus bersatu dengan indera ruhani dan hati. Keempat adalah menyatukan kalimat thayyibah dengan diri keseluruhan: indera, pikiran, perasaan, hati. Kelima adalah mengaktualkan kalimat thayyibah dalam perbuatan, yakni mempraktikkannya secara rinci. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada empat modal utama dalam hal ini, yakni yakin, iman, islam dan sabar. Keenamadalah menjauhi semua perbuatan dosa. Dan ketujuh adalah menyatukan diri dalam kodrat dan iradat Ilahi. Menurut Syekh Abdul Muhyi, orang Islam harus khusyuk mentafakuri makna kalimat laa ilaha illa Allah ini. Orang Islam tidak cukup hanya beribadah hanya karena ganjaran, hanya karena takut siksa. Yang lebih utama dari itu adalah ibadah sebagai tindak kepatuhan dan kebaktian kepada Allah, mengikuti perintah Rasulullah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengenai zikirnya, Syekh Abdul Muhyi menyebut ada tujuh tingkatan zikir. <i><b>Pertama zikir lisan dengan kalimat thayyibah atau zikir nafy-itsbat. Kedua adalah zikir ism al-dzat, menyebut kalimat Allah huwa Allah huwa, yang akan berlanjut ke zikir ism al-ghaib (hu hu). Ketiga adalah zikir al-sirr, zikir pelan dalam hati. Keempat adalah zikir syughul al-insan al-kamil, yakni zikir dengan menggambarkan rupa guru sambil “mengukir” tanda kekuasaan Allah di dalam hati. Kelima adalah zikir syughul al-ibrah, zikir dengan niat menerakan asma Allah di dalam segala yang maujud. Keenam adalah zikir syughul al-mir’ah, yakni zikir dengan niat berkaca dalam cermin Allah. Dan ketujuh adalah zikirsyughul al-isti’la, yakni semacam upaya menyaksikan dengan bashirah Allah, melihat di dalam kehendak-Nya, sehingga mampu melihat Ruh Muhammad dan seisi langit dan bumi.</b></i> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan lathaif yang mesti dikenai zikir ada tujuh macam, yakni <i><b>lathifah al-qalab, lathifah al-qalbi, lathifah al-khauf, lathifah al-akhfa, lathifah al-khafi, lathifah al-nafsi dan lathifah al-sirr.</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Syekh Abdul Muhyi juga mengajarkan “martabat alam tujuh,” sebuah ajaran tentang tajalli Tuhan, yang bersumber dari ajaran sufi besar Syekh Muhammad ibn Fadlullah Burhanpuri yang dituangkan dalam kitab al-Tuhfah al-Mursalah ila Ruh al-Nabi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ajaran ini berkembang dan diajarkan di banyak tempat di Nusantara dengan sedikit variasi versi – seperti oleh Syekh Abdurrauf, Hamzah Fansuri, Nuruddin Raniri, dalam serat Centhini karya pujangga Yasadipura II, dan serat Wirid Hidayat Jati karangan Ronggowarsito. Versi Syekh Abdul Muhyi tidak jauh berbeda. Martabat pertama adalah Ahadiyyah – tahap ketika hanya ada Allah yang tanpa deskripsi, tanpa ungkapan, tanpa arah, tanpa tempat, pendeknya keadaan yang ghaib dari yang ghaib (ghaib al-ghuyub). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini adalah ketersembunyian mutlak yang tak terjangkau bahkan oleh para Nabi, yakni “perbendaharaan tersembunyi.” Martabat kedua adalah Alam al-Wahdah, atau ta’ayyun awal yang kadang disebut jauhar awal, atau cahaya pertama, yang dinamakan pula Nur Muhammad atau Hakikat Muhammad, atau a’yan tsabitah, entitas permanen, semacam “cetak biru” azali bagi eksistensi ciptaan, namun dalam bentuk global, belum ada rincian. Martabat ketiga adalah Alam al-Wahidiyyah, atau ta’ayyun tsani. Alam ini bersumber dari al-Wahdah yang dipancarkan menjadi empat cahaya: merah, kuning, putih dan hitam. Ketiga martabat pertama bersifat qadim dan baqa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Martabat keempat adalah Alam al-Arwah, yang dibuat dari cahaya dengan esensi. Martabat kelima adalah Alam al-Mitsal, adalah dunia “perantara,” di mana yang ruhani di materialkan dan yang material diruhanikan. Martabat keenam adalah Alam al-Ajsam, yang merupakan wujud yang telah tersusun rapi. Tetapi ia bukan pelengkap bagi ruh, melainkan bentuk derajat yang lebih rendah dan kasar dalam gradasi hirarki eksistensi. Dan martabat ketujuh adalah Insan Kamil, yakni tujuan dari penciptaan, untuk memantulkan “perbendaharaan tersembunyi” dalam Keagungan dan Keindahannya-Nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kitab Istigal Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah diceritakan beberapa kisah karamahnya. Diantara adalah sebagai berikut. Suatu hari ada orang yang dikejar-kejar sekawanan lebah, lari meminta pertolongan Syekh Abdul Muhyi. Syekh Abdul Muhyi berseru kepada kelompok lebah itu, “Kenapa kalian lebah bersikap begitu kepada manusia. Apakah kalian tak mengerti di dalam tubuh manusia lahir dan batin ada lathaif laa ilaha illa Allah!” Lebah-lebah itu langsung mati. Lalu tubuh orang itu seperti keluar asap. Ia selamat tanpa bekas luka apapun. Seorang membawa istrinya yang buta setelah melahirkan menemui Syekh Abdul</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Muhyi untuk minta kesembuhan. Oleh Syekh Abdul Muhyi mereka diajak membaca kalimat tahlil sebanyak 163 kali (atau mungkin 165 kali) di masjid. Tak berapa lama orang itu pun sembuh. Di waktu yang lain seseorang membawa anak yang terkena stroke, tubuhnya mati separuh. Kemudian diajak berzikir dengan tahlil sebanyak 163 kali hingga sembuh total.Adalagi orang yang tidak bisa tidur selama 11 hari dan</div>
<div style="text-align: justify;">
minta tolong kepada Syekh Abdul Muhyi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang itu juga diajak berzikir sebanyak 163 atau 165 kali dan sembuh. Syekh Abdul Muhyi juga menolong orang lewat karamahnya untuk memperbanyak hasil panen dan ternak kerbau. Syekh Abdul Muhyi juga dikenal kesaktiannya. Beliau mengalahkan dua tukang sihir sakti, dan kemudian dua penyihir itu menjadi murid-muridnya.</div>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-51439786296826130302012-09-13T06:49:00.003-07:002012-09-13T07:04:28.315-07:00Cherokee "Suku Indian Muslim Yang Punah"<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: transparent; text-align: left;"><b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/cherokee-suku-indian-muslim-yang-punah.html">Cherokee "Suku Indian Muslim Yang Punah"</a>.</b> </span><span style="background-color: transparent; text-align: left;">Jika Anda mengunjungi Washington DC, datanglah ke Perpustakaan Kongres (Library of Congress). Lantas, mintalah arsip perjanjian pemerintah Amerika Serikat dengan suku Cherokee, salah satu suku Indian, tahun 1787. Di sana akan ditemukan tanda tangan Kepala Suku Cherokee saat itu, bernama AbdeKhak dan Muhammad Ibnu Abdullah.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-W9AFSFCvrw0/TZiHMcqkBwI/AAAAAAAAASs/-btfBP7RFAU/s1600/idiana.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cherokee "Suku Indian Muslim Yang Punah"" border="0" height="214" src="http://4.bp.blogspot.com/-W9AFSFCvrw0/TZiHMcqkBwI/AAAAAAAAASs/-btfBP7RFAU/s200/idiana.jpg" style="background-color: transparent; border: none; margin-top: 0px; max-width: 640px; outline: none; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;" title="Cherokee "Suku Indian Muslim Yang Punah"" width="320" /></a>Isi perjanjian itu antara lain adalah hak suku Cherokee untuk melangsungkan keberadaannya dalam perdagangan, perkapalan, dan bentuk pemerintahan suku cherokee yang saat itu berdasarkan hukum Islam. Lebih lanjut, akan ditemukan kebiasaan berpakaian suku Cherokee yang menutup aurat sedangkan kaum laki-lakinya memakai turban (surban) dan terusan hingga sebatas lutut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara berpakaian ini dapat ditemukan dalam foto atau lukisan suku cherokee yang diambil gambarnya sebelum tahun 1832. Kepala suku terakhir Cherokee sebelum akhirnya benar-benar punah dari daratan Amerika adalah seorang Muslim bernama Ramadan Ibnu Wati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berbicara tentang <a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/">suku Cherokee</a>, tidak bisa lepas dari Sequoyah. Ia adalah orang asli suku cherokee yang berpendidikan dan menghidupkan kembali Syllabary suku mereka pada 1821. Syllabary adalah semacam aksara. Jika kita sekarang mengenal abjad A sampai Z, maka suku Cherokee memiliki aksara sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Eeyho1xQikk/TZiHt2hN2TI/AAAAAAAAAS0/nBvro4zmqSo/s1600/iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiidia.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cherokee "Suku Indian Muslim Yang Punah"" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-Eeyho1xQikk/TZiHt2hN2TI/AAAAAAAAAS0/nBvro4zmqSo/s200/iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiidia.jpg" title="Cherokee "Suku Indian Muslim Yang Punah"" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang membuatnya sangat luar biasa adalah aksara yang dihidupkan kembali oleh Sequoyah ini mirip sekali dengan aksara Arab. Bahkan, beberapa tulisan masyarakat cherokee abad ke-7 yang ditemukan terpahat pada bebatuan di Nevada sangat mirip dengan kata ”Muhammad” dalam bahasa Arab.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Nama-nama suku Indian dan kepala sukunya yang berasal dari bahasa Arab tidak hanya ditemukan pada suku Cherokee (Shar-kee), tapi juga Anasazi, Apache, Arawak, Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni. Bahkan, beberapa kepala suku Indian juga mengenakan tutp kepala khas orang Islam. Mereka adalah Kepala Suku Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago, dan Yuchi. Hal ini ditunjukkan pada foto-foto tahun 1835 dan 1870.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-AjbKQUQXAoI/TZiI15o--_I/AAAAAAAAATE/JD0usNwAUgg/s1600/muhammad.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cherokee "Suku Indian Muslim Yang Punah"" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-AjbKQUQXAoI/TZiI15o--_I/AAAAAAAAATE/JD0usNwAUgg/s200/muhammad.jpg" title="Cherokee "Suku Indian Muslim Yang Punah"" /></a>Secara umum, suku-suku Indian di Amerika juga percaya adanya Tuhan yang menguasai alam semesta. Tuhan itu tidak teraba oleh panca indera. Mereka juga meyakini, tugas utama manusia yang diciptakan Tuhan adalah untuk memuja dan menyembah-Nya. Seperti penuturan seorang Kepala Suku Ohiyesa : ”In the life of the Indian, there was only inevitable duty-the duty of prayer-the daily recognition of the Unseen and the Eternal”. Bukankah Al-Qur’an juga memberitakan bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin semata-mata untuk beribadah pada Allah (*)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Subhanallah….</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana bisa Kepala suku Indian Cheeroke itu muslim?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejarahnya panjang,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semangat orang-orang Islam dan Cina saat itu untuk mengenal lebih jauh planet (tentunya saat itu nama planet belum terdengar) tempat tinggalnya selain untuk melebarkan pengaruh, mencari jalur perdagangan baru dan tentu saja memperluas dakwah Islam mendorong beberapa pemberani di antara mereka untuk melintasi area yang masih dianggap gelap dalam peta-peta mereka saat itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa nama tetap begitu kesohor sampai saat ini bahkan hampir semua orang pernah mendengarnya sebut saja Tjeng Ho dan Ibnu Batutta, namun beberapa lagi hampir-hampir tidak terdengar dan hanya tercatat pada buku-buku akademis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-aj89Idszm9c/TZiJDuJXGWI/AAAAAAAAATM/kvE5HeLuLco/s1600/aksara%2Bindia2.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cherokee "Suku Indian Muslim Yang Punah"" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-aj89Idszm9c/TZiJDuJXGWI/AAAAAAAAATM/kvE5HeLuLco/s320/aksara%2Bindia2.jpg" title="Cherokee "Suku Indian Muslim Yang Punah"" /></a>Para ahli geografi dan intelektual dari kalangan muslim yang mencatat perjalanan ke benua Amerika itu adalah Abul-Hassan Ali Ibn Al Hussain Al Masudi (meninggal tahun 957), Al Idrisi (meninggal tahun 1166), Chihab Addin Abul Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) dan Ibn Battuta (meninggal tahun 1369).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut catatan ahli sejarah dan<a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/cherokee-suku-indian-muslim-yang-punah.html"> ahli geografi muslim Al Masudi (871 – 957)</a>, Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad seorang navigator muslim dari Cordoba di Andalusia, telah sampai ke benua Amerika pada tahun 889 Masehi. Dalam bukunya, ‘Muruj Adh-dhahab wa Maadin al-Jawhar’ (The Meadows of Gold and Quarries of Jewels), Al Masudi melaporkan bahwa semasa pemerintahan Khalifah Spanyol Abdullah Ibn Muhammad (888 – 912), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad berlayar dari Delba (Palos) pada tahun 889, menyeberangi Lautan Atlantik, hingga mencapai wilayah yang belum dikenal yang disebutnya Ard Majhoola, dan kemudian kembali dengan membawa berbagai harta yang menakjubkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sesudah itu banyak pelayaran yang dilakukan mengunjungi daratan di seberang Lautan Atlantik, yang gelap dan berkabut itu. Al Masudi juga menulis buku ‘Akhbar Az Zaman’ yang memuat bahan-bahan sejarah dari pengembaraan para pedagang ke Afrika dan Asia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dr. Youssef Mroueh juga menulis bahwa selama pemerintahan Khalifah Abdul Rahman III (tahun 929-961) dari dinasti Umayah, tercatat adanya orang-orang Islam dari Afrika yang berlayar juga dari pelabuhan Delba (Palos) di Spanyol ke barat menuju ke lautan lepas yang gelap dan berkabut, Lautan Atlantik. Mereka berhasil kembali dengan membawa barang-barang bernilai yang diperolehnya dari tanah yang asing.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau juga menuliskan menurut catatan ahli sejarah Abu Bakr Ibn Umar Al-Gutiyya bahwa pada masa pemerintahan Khalifah Spanyol, Hisham II (976-1009) seorang navigator dari Granada bernama Ibn Farrukh tercatat meninggalkan pelabuhan Kadesh pada bulan Februari tahun 999 melintasi Lautan Atlantik dan mendarat di Gando (Kepulaun Canary).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibn Farrukh berkunjung kepada Raja Guanariga dan kemudian melanjutkan ke barat hingga melihat dua pulau dan menamakannya Capraria dan Pluitana. Ibn Farrukh kembali ke Spanyol pada bulan Mei 999.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perlayaran melintasi Lautan Atlantik dari Maroko dicatat juga oleh penjelajah laut Shaikh Zayn-eddin Ali bin Fadhel Al-Mazandarani. Kapalnya berlepas dari Tarfay di Maroko pada zaman Sultan Abu-Yacoub Sidi Youssef (1286 – 1307) raja keenam dalam dinasti Marinid. Kapalnya mendarat di pulau Green di Laut Karibia pada tahun 1291. Menurut Dr. Morueh, catatan perjalanan ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuwan Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sultan-sultan dari kerajaan Mali di Afrika barat yang beribukota di Timbuktu, ternyata juga melakukan perjalanan sendiri hingga ke benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul-Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) memerinci eksplorasi geografi ini dengan seksama. Timbuktu yang kini dilupakan orang, dahulunya merupakan pusat peradaban, perpustakaan dan keilmuan yang maju di Afrika. Ekpedisi perjalanan darat dan laut banyak dilakukan orang menuju Timbuktu atau berawal dari Timbuktu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sultan yang tercatat melanglang buana hingga ke benua baru saat itu adalah Sultan Abu Bakari I (1285 – 1312), saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312 – 1337), yang telah melakukan dua kali ekspedisi melintas Lautan Atlantik hingga ke Amerika dan bahkan menyusuri sungai Mississippi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-2WlJk7QlK0M/TZiK-el9SkI/AAAAAAAAATk/7qmB_AHT1FU/s1600/kapal%2Bchengho%2Bvs%2Bcolumbus.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cherokee "Suku Indian Muslim Yang Punah"" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-2WlJk7QlK0M/TZiK-el9SkI/AAAAAAAAATk/7qmB_AHT1FU/s320/kapal%2Bchengho%2Bvs%2Bcolumbus.jpg" title="Cherokee "Suku Indian Muslim Yang Punah"" /></a><b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/cherokee-suku-indian-muslim-yang-punah.html">Sultan Abu Bakari I</a></b> melakukan eksplorasi di Amerika tengah dan utara dengan menyusuri sungai Mississippi antara tahun 1309-1312. Para eksplorer ini berbahasa Arab. Dua abad kemudian, penemuan benua Amerika diabadikan dalam peta berwarna Piri Re’isi yang dibuat tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I tahun 1517. Peta ini menunjukkan belahan bumi bagian barat, Amerika selatan dan bahkan benua Antartika, dengan penggambaran pesisiran Brasil secara cukup akurat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sequoyah, also known as George Gist Bukti lainnya adalah, <b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/ajaran-syekh-abdul-muhyi-pamijahan_12.html">Columbus </a></b>sendiri mengetahui bahwa orang-orang Carib (Karibia) adalah pengikut Nabi Muhammad. Dia faham bahwa orang-orang Islam telah berada di sana terutama orang-orang dari Pantai Barat Afrika. Mereka mendiami Karibia, Amerika Utara dan Selatan. Namun tidak seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak rakyat Amerika. Orang-Orang Islam datang untuk berdagang dan bahkan beberapa menikahi orang-orang pribumi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lebih lanjut Columbus mengakui pada 21 Oktober 1492 dalam pelayarannya antara Gibara dan Pantai Kuba melihat sebuah masjid (berdiri di atas bukit dengan indahnya menurut sumber tulisan lain). Sampai saat ini sisa-sisa reruntuhan masjid telah ditemukan di Kuba, Mexico, Texas dan Nevada.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan tahukah anda? 2 orang nahkoda kapal yang dipimpin oleh Columbus kapten kapal Pinta dan Nina adalah orang-orang muslim yaitu dua bersaudara Martin Alonso Pinzon dan Vicente Yanex Pinzon yang masih keluarga dari Sultan Maroko Abuzayan Muhammad III (1362). [THACHER,JOHN BOYD: Christopher Columbus, New York 1950]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan mengapa hanya Columbus saja yang sampai saat ini dikenal sebagai penemu benua amerika? Karena saat terjadi pengusiran kaum yahudi dari spanyol sebanyak 300.000 orang yahudi oleh raja Ferdinand yang Kristen, kemudian orang-orang yahudi menggalang dana untuk pelayaran Columbus dan berita ‘penemuan benua Amerika’ dikirim pertama kali oleh Christopher Columbus kepada kawan-kawannya orang Yahudi di Spanyol.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-h9Y0HhRGX3E/TZiKZZPu6DI/AAAAAAAAATc/3RckwDk98eo/s1600/perbandingan%2Bkapal.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cherokee "Suku Indian Muslim Yang Punah"" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-h9Y0HhRGX3E/TZiKZZPu6DI/AAAAAAAAATc/3RckwDk98eo/s320/perbandingan%2Bkapal.jpg" title="Cherokee "Suku Indian Muslim Yang Punah"" /></a>Pelayaran Columbus ini nampaknya haus publikasi dan diperlukan untuk menciptakan legenda sesuai dengan ‘pesan sponsor’ Yahudi sang penyandang dana. Kisah selanjutnya kita tahu bahwa media massa dan publikasi dikuasai oleh orang-orang Yahudi yang bahkan dibenci oleh orang-orang seperti Henry Ford si raja mobil Amerika itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka tampak ada ketidak-jujuran dalam menuliskan fakta sejarah tentang penemuan benua Amerika. Penyelewengan sejarah oleh orang-orang Yahudi yang terjadi sejak pertama kali mereka bersama-sama orang Eropa menjejakkan kaki ke benua Amerika.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan tahukah anda? sebenarnya laksam ana Zheng He atau yang di Indonesia lebih dikenal dengan nama laksamana Cheng Ho adalah penemu benua amerika pertama, sekitar 70 tahun sebelum Columbus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekitar 70 tahun sebelum Columbus menancapkan benderanya di daratan Amerika, Laksamana Zheng He sudah lebih dulu datang ke sana. Para peserta seminar yang diselenggarakan oleh Royal Geographical Society di London beberapa waktu lalu dibuat terperangah. Adalah seorang ahli kapal selam dan sejarawan bernama Gavin Menzies dengan paparannya dan lantas mendapat perhatian besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tampil penuh percaya diri, Menzies menjelaskan teorinya tentang pelayaran terkenal dari pelaut mahsyur asal Cina, Laksamana Zheng He (kita mengenalnya dengan Ceng Ho-red). Bersama bukti-bukti yang ditemukan dari catatan sejarah, dia lantas berkesimpulan bahwa pelaut serta navigator ulung dari masa dinasti Ming itu adalah penemu awal benua Amerika, dan bukannya Columbus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan menurutnya, Zheng He ‘mengalahkan’ Columbus dengan rentang waktu sekitar 70 tahun. Apa yang dikemukakan Menzies tentu membuat kehebohan lantaran masyarakat dunia selama ini mengetahui bahwa Columbus-lah si penemu benua Amerika pada sekitar abad ke-15. Pernyataan Menzies ini dikuatkan dengan sejumlah bukti sejarah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adalah sebuah peta buatan masa sebelum Columbus memulai ekspedisinya lengkap dengan gambar benua Amerika serta sebuah peta astronomi milik Zheng He yang dosodorkannya sebagai barang bukti itu. Menzies menjadi sangat yakin setelah meneliti akurasi benda-benda bersejarah itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cherokee syllabary”Laksana inilah yang semestinya dianugerahi gelar sebagai penemu pertama benua Amerika,” ujarnya. Menzies melakukan kajian selama lebih dari 14 tahun. Ini termasuk penelitian peta-peta kuno, bukti artefak dan juga pengembangan dari teknologi astronomi modern seperti melalui program software Starry Night.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-eYKYvqTa19w/TZiJ8_VpKmI/AAAAAAAAATU/dPhcGo43whk/s1600/peta.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cherokee "Suku Indian Muslim Yang Punah"" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-eYKYvqTa19w/TZiJ8_VpKmI/AAAAAAAAATU/dPhcGo43whk/s320/peta.jpg" title="Cherokee "Suku Indian Muslim Yang Punah"" /></a>Dari bukti-bukti kunci yang bisa mengubah alur sejarah ini, Menzies mengatakan bahwa sebagian besar peta maupun tulisan navigasi Cina kuno bersumber pada masa pelayaran Laksamana Zheng He. Penjelajahannya hingga mencapai benua Amerika mengambil waktu antara tahun 1421 dan 1423. Sebelumnya armada kapal Zheng He berlayar menyusuri jalur selatan melewati Afrika dan sampai ke Amerika Selatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Uraian astronomi pelayaran Zheng He kira-kira menyebut, pada larut malam saat terlihat bintang selatan sekitar tanggal 18 Maret 1421, lokasi berada di ujung selatan Amerika Selatan. Hal tersebut kemudian direkonstruksi ulang menggunakan software Starry Night dengan membandingkan peta pelayaran Zheng He.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Saya memprogram Starry Night hingga masa di tahun 1421 serta bagian dunia yang diperkirakan pernah dilayari ekspedisi tersebut,” ungkap Menzies yang juga ahli navigasi dan mantan komandan kapal selam angkatan laut Inggris ini. Dari sini, dia akhirnya menemukan dua lokasi berbeda dari pelayaran ini berkat catatan astronomi (bintang) ekspedisi Zheng He.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lantas terjadi pergerakan pada bintang-bintang ini, sesuai perputaran serta orientasi bumi di angkasa. Akibat perputaran bumi yang kurang sempurna membuat sumbu bumi seolah mengukir lingkaran di angkasa setiap 26 ribu tahun. Fenomena ini, yang disebut presisi, berarti tiap titik kutub membidik bintang berbeda selama waktu berjalan. Menzies menggunakan software untuk merekonstruksi posisi bintang-bintang seperti pada masa tahun 1421.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Kita sudah memiliki peta bintang <b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/cherokee-suku-indian-muslim-yang-punah.html">Cina kuno</a></b> namun masih membutuhkan penanggalan petanya,” kata Menzies. Saat sedang bingung memikirkan masalah ini, tiba-tiba ditemukanlah pemecahannya. “Dengan kemujuran luar biasa, salah satu dari tujuan yang mereka lalui, yakni antara Sumatra dan Dondra Head, Srilanka, mengarah ke barat.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian dari pelayaran tersebut rupanya sangat dekat dengan garis katulistiwa di Samudera Hindia. Adapun Polaris, sang bintang utara, dan bintang selatan Canopus, yang dekat dengan lintang kutub selatan, tercantum dalam peta. “Dari situ, kita berhasil menentukan arah dan letak Polaris. Sehingga selanjutnya kita bisa memastikan masa dari peta itu yakni tahun 1421, plus dan minus 30 tahun.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sequoyah Atas temuan tersebut, Phillip Sadler, pakar navigasi dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, mengatakan perkiraan dengan menggunakan peta kuno berdasarkan posisi bintang amatlah dimungkinkan. Dia juga sepakat bahwa estimasi waktu 30 tahun, seperti dalam pandangan Menzies, juga masuk akal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama ini, masyarakat dunia mengetahui<b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/cherokee-suku-indian-muslim-yang-punah.html"> kiprah Zheng He </a></b>sebagai penjelajah ulung. Dia terlahir di Kunyang, kota yang berada di sebelah barat daya Propinsi Yunan, pada tahun 1371. Keluarganya yang bernama Ma, adalah bagian dari warga minoritas Semur. Mereka berasal dari kawasan Asia Tengah serta menganut agama Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayah dan kakek Zheng He diketahui pernah mengadakan perjalanan haji ke Tanah Suci Makkah. Sementara Zheng He sendiri tumbuh besar dengan banyak mengadakan perjalanan ke sejumlah wilayah. Ia adalah Muslim yang taat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yunan adalah salah satu wilayah terakhir pertahanan bangsa Mongol, yang sudah ada jauh sebelum masa dinasti Ming. Pada saat pasukan Ming menguasai Yunan tahun 1382, Zheng He turut ditawan dan dibawa ke Nanjing. Ketika itu dia masih berusia 11 tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Zheng He pun dijadikan sebagai pelayan putra mahkota yang nantinya menjadi kaisar bernama Yong Le. Nah kaisar inilah yang memberi nama Zheng He hingga akhirnya dia menjadi salah satu panglima laut paling termashyur di dunia.</div>
</div>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-19336109297765669292012-09-12T06:24:00.003-07:002012-09-29T07:40:11.037-07:00AJARAN SYEKH ABDUL MUHYI PAMIJAHAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b> <a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/ajaran-syekh-abdul-muhyi-pamijahan_12.html">Ajaran Syekh Abdul Muhyi Pamijahan</a></b> menurut versi Syekh Haji Muhyiddin putranya yang berjudul " MARTABAT ALAM TUJUH / MARTABAT KANG PITUTU. yang sekarang terdapat di museum di belanda. Ajaran Syekh Abduk Muhyi Pamijahan ini berasal dari ajaran tasawuf/tarekat WAHDATUL WUJUD / KESATUAN WUJUD. </div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut ajaran " <a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/ajaran-syekh-abdul-muhyi-pamijahan_12.html"><b>Martabat Alam tujuh</b></a>" seperti yang tertuang di dalam Martabat Kang pitutu, Wujud yang hakiki mempunyai tujuh (7) martabat yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. AHADIYAH / HAKIKI SEJATI ALLAH SWT</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.WAHDAH, HAKIKAT MUHAMMAD SAW.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. WAHIDIYAH, HAKIKAT ADAM AS</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. ALAM ARWAH HAKIKAT NYAWA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5.ALAM MISAL HAKIKAT SEGALA BENTUK</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. ALAM AJSAM HAKIKAT TUBUH </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. ALAM INSAN HAKIKAT MANUSIA.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesemua bermuara kepada satu yaitu<a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/ajaran-syekh-abdul-muhyi-pamijahan_12.html"> AHADIYAH</a> ,yaitu ALLAH SWT. Dalam menjelaskan ketujuh ( 7 ) martabat ini Syekh Abdul Muhyi Pamijahan pertama-tama menggaris bawahi perbedaan antara tuhan dan hamba Nya, agar sesuai dengan ajaran Syekh Abdur Rauf Singkel dimana orang / manusia diharapkan tidak terjebak identiknya alam dengan tuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ia mengatakan wujud tuhan itu Qadim ( Azali dan Abadi ) sementara keadaan hambaadalah Muhdas ( Baru ). Dari tujuh ( 7 ) martabat itu yang Qodim meliputi Martabat Ahadiyah , Wahdah dan Wahiddiyah merupakan martabat keesaan Allah SWT yang tersembunyi dari pengetahuan manusia, inilah yang di sebut sebagai Wujudullah. Empat ( 4 ) martabat lainnya termasuk Muhdas yaitu martabat yang serba mungkin dan yang terwujud setelah Allah SWT memfirmankan " KUN " jadilah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
selanjutnya Ia melalui martabat tujuh ini menjelaskan konsep insan kamil ( manusia yang sempurna ). Konsep ini merupakan tujuan pencapaian aktivitas sufi yang hanya bisa di raih dengan penyempurnaan martabat manusia agar sedekat-dekatnya "mirip" dengan Allah.</div>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-1344892360531660472012-09-11T09:25:00.003-07:002012-09-13T07:52:37.063-07:00AMANAT GALUNGGUNG PRABU GURU DHARMASIKSA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b style="background-color: white;"><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/amanat-galunggung-prabu-guru-dharmasiksa.html">AMANAT GALUNGGUNG PRABU GURU DHARMASIKSA</a></b><span style="background-color: white;">. Di tengah carut marutnya ekonomi dunia serta bertepatan dengan akan segera diselenggarakannya perhelatan demokrasi Pemilu 2009, perlu rasanya kita membawa memory kolektif untuk sejenak menengok kembali jauh ke masa silam. Masa dimana kemanusiaan masih diwarnai oleh kesejatian yang menjunjung tinggi dan memegang teguh nilai dan adab yang telah diwariskan oleh para karuhun dan pepunden.</span></span></div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Petuah dan pitutur yang diajarkan oleh para karuhun dan pepunden layak untuk dihadirkan kembali sebagai sebuah proses refleksi dan retrospeksi guna menemukan kembali nilai dan adab kemanusiaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang saat ini telah tergerus oleh nafsu penghambaan keduniawian.</span></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kisah ini berawal dari Kerajaan Saunggalah I (Wilayah Kuningan sekarang) yang keberadaannya ditengarai sejak awal abad 8M seperti yang tercatat dalam naskah lama Pustaka Pararatwan I Bhumi Jawadwipa dengan nama Saunggalah. Adalah Rahyang Sempakwaja Penguasa Galunggung, sang ayahanda, yang mendudukkan Resiguru Demunawan kakak kandung Purbasora (Raja di Galuh 716-732M) menjadi raja di Saunggalah I.</span></div>
<br />
<div style="background-color: white; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyebutan gelar Resiguru dalam sejarah Sunda hanya diberikan kepada tiga orang tokoh, yaitu Resiguru Manikmaya (Raja di Kendan, 536-568M), Resiguru Demunawan (di Saunggalah I/Kuningan, awal abad 8M) dan Resiguru Niskala Wastu Kancana (Raja di Kawali, 1371-1475M). Resiguru adalah gelar yang sangat terhormat bagi seorang raja yang telah membuat/menurunkan suatu “AJARAN” (philosophy grondslag, the way of live) yang menjadi pedoman hidup bagi keturunannya.</span></div>
</div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan gelaran Resiguru yang disandangnya tentu Resiguru Demunawan pun menurunkan”AJARAN”-nya. Adalah seorang keturunannya yang kemudian menjadi Raja di Saunggalah I (Kuningan) dan kemudian pindah menjadi raja di Saunggalah II (Mangunreja/Sukapura) yaitu PRABUGURU DARMASIKSA (1175-1297 M, 122 tahun!) yang nantinya kemudian mengaktualisaksikan ajaran-ajaran karuhunnya.</span></div>
</div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/amanat-galunggung-prabu-guru-dharmasiksa.html">Prabuguru Darmasiksa </a>pertama kali memerintah di Saunggalah I (persisnya sekarang di desa Ciherang, Kec. Kadugede, Kab. Kuningan selama beberapa tahun) yang selanjutnya diserahkan kepada puteranya dari istrinya yang berasal dari Darma Agung, yang bernama Prabu Purana (Premana?).</span></div>
</div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah Prabuguru Darmasiksa hijrah ke Saunggalah II (sekarang daerah Mangunreja di kaki Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya), kerajaan lalu diserahkan kepada putranya yang bernama Prabu Ragasuci. Adapun Prabuguru Darmasiksa diangkat menjadi Raja di Karajaan Sunda (Pakuan) sampai akhir hayatnya.</span></div>
</div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Prabuguru Darmasiksa adalah tokoh yang kemudian berperan besar dalam mengkompilasi dasar-dasar pandangan Hidup/ajaran hidup berupa nasehat dan pitutur dalam suatu naskah tertulis. Naskah yang dikenal sebagai AMANAT DARI GALUNGGUNG atau disebut juga sebagai NASKAH CIBURUY (nama tempat di Garut Selatan tempat ditemukan naskah Galunggung tsb) diidentifikasi sebagai KROPAK No.632, yang ditulis pada daun nipah sebanyak 6 lembar dimana terdiri atas 12 halaman; menggunakan aksara Sunda Kuna. Naskah ini kemudian lebih dikenal sebagai “AMANAT PRABUGURU DARMASIKSA”.</span></div>
</div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Amanat Prabuguru Darmasiksa dirangkum dari setiap halaman yang diberi nomor sesuai dengan terjemahan Saleh Danasasmita dkk, 1987.</span></div>
</div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sistematika rangkuman tersebut terbagi dalam 4 point:</span></div>
</div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">• Amanat yang bersifat pegangan hidup /cecekelan hirup.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">• Amanat yang bersifat perilaku yang negatif (non etis) ditandai dengan kata penafikan “ulah” (jangan).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">• Amanat yang bersifat perilaku yang positif (etis) ditandai dengan kata imperatif “kudu” (harus).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">• Kandungan nilai, sebagai interpretasi penulis.</span></div>
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Georgia, Arial, Tahoma, Verdana; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red; margin: 0px; padding: 3px 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><b>AMANAT PRABUGURU DARMASIKSA</b></span></span></div>
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Georgia, Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">HALAMAN 1</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Pegangan Hidup:</em></strong></div>
</strong></div>
<div style="background-color: white; font-family: Georgia, Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Prabu Darmasiksa menyebutkan lebih dulu 9 nama-nama raja leluhurnya.</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Darmasiksa memberi amanat ini adalah sebagai nasihat kepada: anak, cucu, umpi (turunan ke-3), cicip (ke-4), muning (ke-5), anggasantana (ke-6), kulasantana (ke-7), pretisantana (ke-8), wit wekas ( ke-9, hilang jejak), sanak saudara, dan semuanya.</em></strong></div>
</strong></div>
<div style="background-color: white; font-family: Georgia, Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Kandungan Nilai:</div>
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Georgia, Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Mengisyaratkan kepada kita bahwa harus menghormati/mengetahui siapa para leluhur kita. Ini kesadaran akan sejarah diri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengisyaratkan pula kesadaran untuk menjaga kualitas keturunannya dan seluruh insan-insan masyarakatnya.</div>
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Georgia, Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">HALAMAN 2</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Pegangan Hidup:</em></strong></div>
</strong></div>
<div style="background-color: white; font-family: Georgia, Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Perlu mempunyai kewaspadaan akan kemungkinan dapat direbutnya kemuliaan (kewibawaan dan kekuasaan) serta kejayaan bangsa sendiri oleh orang asing.</em></strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Georgia, Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Perilaku Yang Negatif:</em></strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Georgia, Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Jangan merasa diri yang paling benar, paling jujur, paling lurus.</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Jangan menikah dengan saudara.</em></strong></div>
<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Jangan membunuh yang tidak berdosa.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Jangan merampas hak orang lain.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Jangan menyakiti orang yang tidak bersalah.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Jangan saling mencurigai.</em></strong></div>
</em></strong></div>
<div style="background-color: white; font-family: Georgia, Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Kandungan Nilai:</div>
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Georgia, Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Sebagai suatu bangsa harus tetap waspada, tidak boleh lengah jangan sampai kekuasaan dan kemuliaan kita/Nusantara direbut/didominasi oleh orang asing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kebenaran bukan untuk diperdebatkan tapi untuk diaktualisasikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pernikahan dengan saudara dekat tidak sehat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Segala sesuatu harus mengandung nilai moral.</div>
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Georgia, Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Sumber</div>
<div style="text-align: justify;">
http://itempoeti.com/2009/01/amanat-galunggung-prabu-guru-dharmasiksa-bagian-1-dari-4/
</div>
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Georgia, Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kisah ini berawal dari Kerajaan Saunggalah I (Wilayah Kuningan sekarang) yang keberadaannya ditengarai sejak awal abad 8M seperti yang tercatat dalam naskah lama Pustaka Pararatwan I Bhumi Jawadwipa dengan nama Saunggalah. Adalah Rahyang Sempakwaja Penguasa Galunggung, sang ayahanda, yang mendudukkan Resiguru Demunawan kakak kandung Purbasora (Raja di Galuh 716-732M) menjadi raja di Saunggalah I.</span></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan gelaran Resiguru yang disandangnya tentu Resiguru Demunawan pun menurunkan”AJARAN”-nya. Adalah seorang keturunannya yang kemudian menjadi Raja di Saunggalah I (Kuningan) dan kemudian pindah menjadi raja di Saunggalah II (Mangunreja/Sukapura) yaitu PRABUGURU DARMASIKSA (1175-1297 M, 122 tahun!) yang nantinya kemudian mengaktualisaksikan ajaran-ajaran karuhunnya.</span></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Prabuguru Darmasiksa adalah tokoh yang kemudian berperan besar dalam mengkompilasi dasar-dasar pandangan Hidup/ajaran hidup berupa nasehat dan pitutur dalam suatu naskah tertulis. Naskah yang dikenal sebagai AMANAT DARI GALUNGGUNG atau disebut juga sebagai NASKAH CIBURUY (nama tempat di Garut Selatan tempat ditemukan naskah Galunggung tsb) diidentifikasi sebagai KROPAK No.632, yang ditulis pada daun nipah sebanyak 6 lembar dimana terdiri atas 12 halaman; menggunakan aksara Sunda Kuna. Naskah ini kemudian lebih dikenal sebagai “<a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/amanat-galunggung-prabu-guru-dharmasiksa.html">AMANAT PRABUGURU DARMASIKSA</a>”.</span></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red; margin: 0px; padding: 3px 0px;"><strong style="margin: 0px; padding: 0px;">AMANAT PRABUGURU DARMASIKSA</strong></span></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">HALAMAN 3</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Pegangan Hidup:</em></strong></div>
</strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Harus dijaga kemungkinan orang asing dapat merebut kabuyutan (tanah yang disakralkan).</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Siapa saja yang dapat menduduki tanah yang disakralkan (Galunggung), akan beroleh kesaktian, unggul perang, berjaya, bisa mewariskan kekayaan sampai turun temurun.</em></strong></div>
<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Bila terjadi perang, pertahankanlah kabuyutan yang disucikan itu.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Cegahlah kabuyutan (tanah yang disucikan) jangan sampai dikuasai orang asing.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Lebih berharga kulit lasun (musang) yang berada di tempat sampah dari pada raja putra yang tidak bisa mempertahankan kabuyutan/tanah airnya.</em></strong></div>
</em></strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Perilaku Yang Negatif:</em></strong></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Jangan memarahi orang yang tidak bersalah.</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Jangan tidak berbakti kepada leluhur yang telah mampu mempertahankan tanahnya (kabuyutannya) pada jamannya.</em></strong></div>
</strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Kandungan Nilai:</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tanah kabuyutan, tanah yang disakralkan, bisa dimaknai sebagai tanah air (ibu pertiwi).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Siapa yang bisa menjaga tanah airnya akan hidup bahagia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pertahankanlah eksistensi tanah air kita itu. Jangan sampai dikuasai orang asing.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Alangkah hinanya seorang anak bangsa, jauh lebih hina dan menjijikan dibandingkan dengan kulit musang -yang berbau busuk- yang tercampak di tempat sampah, bila anak bangsa tersebutsb tidak mampu mempertahankan tanah airnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hidup harus memilikii etika.</span></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">HALAMAN 4</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Pegangan Hidup:</em></strong></div>
</strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Hindarilah sikap tidak mengindahkan aturan, termasuk melanggar pantangan diri sendiri.</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Orang yang melanggar aturan, tidak tahu batas, tidak menyadari akan nasihat para leluhurnya, sulit untuk diobati sebab diserang musuh yang “halus”.</em></strong></div>
<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Orang yang keras kepala, yaitu orang yang ingin menang sendiri, tidak mau mendengar nasihat ayah-bunda, tidak mengindahkan ajaran moral (patikrama). Ibarat pucuk alang-alang yang memenuhi tegal.</em></strong></div>
</em></strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Kandungan Nilai:</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hidup harus tunduk kepada aturan, termasuk mentaati “pantangan” diri sendiri. Ini menyiratkan bahwa manusia harus sadar hukum, bermoral dan tahu batas serta dapat mengendalikan dirinya sendiri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Orang yang moralnya rusak sulit diperbaiki, sebab terserang penyakit batin (hawa nafsunya), termasuk orang yang keras kepala.</span></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">HALAMAN 5</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Pegangan Hidup:</em></strong></div>
</strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Orang yang mendengarkan nasihat leluhurnya akan tenteram hidupnya, berjaya. Orang yang tetap hati seibarat telah sampai di puncak gunung.</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Bila kita tidak saling bertengkar dan tidak merasa diri paling lurus dan paling benar, maka manusia di seluruh dunia akan tenteram, ibarat gunung yang tegak abadi, seperti telaga yang bening airnya; seperti kita kembali ke kampung halaman tempat berteduh.</em></strong></div>
<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Peliharalah kesempurnaan agama, pegangan hidup kita semua.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Jangan kosong (tidak mengetahui) dan jangan merasa bingung dengan ajaran keutamaan dari leluhur.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Semua yang dinasihatkan bagi kita semua ini adalah amanat dari Rakeyan Darmasiksa.</em></strong></div>
</em></strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Kandungan Nilai:</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Manusia harus rendah hati jangan angkuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
Agama sebagai pegangan hidup harus ditegakkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengetahuan akan nilai-nilai peninggalan para leluhur harus didengar dan dilaksanakan.</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">HALAMAN 6</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Pegangan Hidup:</em></strong></div>
</strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Sang Raja Purana merasa bangga dengan ayahandanya (Rakeyan Darmasiksa), yang telah membuat ajaran/pegangan hidup yang lengkap dan sempurna.</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Bila ajaran Darmasiksa ini tetap dipelihara dan dilaksanakan maka akan terjadi:</em></strong></div>
<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">- Raja pun akan tenteram dalam menjalankan tugasnya;</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">- Keluarga/tokoh masyarakat akan lancar mengumpulkan bahan makanan.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">- Ahli strategi akan unggul perangnya.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">- Pertanian akan subur.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">- Panjang umur.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">SANG RAMA (tokoh masyarakat) bertanggung jawab atas kemakmuran hidup.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">SANG RESI (cerdik pandai, berilmu), bertanggung jawab atas kesejahteraan.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">SANG PRABU (birokrat) bertanggung jawab atas kelancaran pemerintahan.</em></strong></div>
</em></strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Perilaku Yang Negatif:</em></strong></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Jangan berebut kedudukan.</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Jangan berebut penghasilan.</em></strong></div>
<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Jangan berebut hadiah.</em></strong></div>
</em></strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Perilaku Yang Positif:</em></strong></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Harus bersama- sama mengerjakan kemuliaan, melalui: perbuatan, ucapan dan itikad yang bijaksana.</em></strong></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Kandungan Nilai:</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seorang ayah/orang tua harus menjadi kebangagan puteranya/keturunannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Melaksanakan ajaran yang benar secara konsisten akan mewujudkan ketenteraman dan keadil-makmuran.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bila tokoh yang tiga (Rama, Resi dan Prabu), biasa disebut dengan Tri Tangtu di Bumi (Tiga penentu di Dunia), berfungsi dengan baik, maka kehidupan pun akan sejahtera.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hidup jangan serakah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kemuliaan itu akan tercapai bila dilandasi dengan tekad, ucap dan lampah yang baik dan benar.</span></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Sumber:</div>
<div style="text-align: justify;">
http://itempoeti.com/2009/01/amanat-galunggung-prabu-guru-dharmasiksa-bagian-2-dari-4/
</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Sinopsis Pengantar</strong></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kisah ini berawal dari Kerajaan Saunggalah I (Wilayah Kuningan sekarang) yang keberadaannya ditengarai sejak awal abad 8M seperti yang tercatat dalam naskah lama Pustaka Pararatwan I Bhumi Jawadwipa dengan nama Saunggalah. Adalah Rahyang Sempakwaja Penguasa Galunggung, sang ayahanda, yang mendudukkan Resiguru Demunawan kakak kandung Purbasora (Raja di Galuh 716-732M) menjadi raja di Saunggalah I.</span></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan gelaran Resiguru yang disandangnya tentu Resiguru Demunawan pun menurunkan”AJARAN”-nya. Adalah seorang keturunannya yang kemudian menjadi Raja di Saunggalah I (Kuningan) dan kemudian pindah menjadi raja di Saunggalah II (Mangunreja/Sukapura) yaitu PRABUGURU DARMASIKSA (1175-1297 M, 122 tahun!) yang nantinya kemudian mengaktualisaksikan ajaran-ajaran karuhunnya.</span></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Prabuguru Darmasiksa adalah tokoh yang kemudian berperan besar dalam mengkompilasi dasar-dasar pandangan Hidup/ajaran hidup berupa nasehat dan pitutur dalam suatu naskah tertulis. Naskah yang dikenal sebagai AMANAT DARI GALUNGGUNG atau disebut juga sebagai NASKAH CIBURUY (nama tempat di Garut Selatan tempat ditemukan naskah Galunggung tsb) diidentifikasi sebagai KROPAK No.632, yang ditulis pada daun nipah sebanyak 6 lembar dimana terdiri atas 12 halaman; menggunakan aksara Sunda Kuna. Naskah ini kemudian lebih dikenal sebagai “<a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/amanat-galunggung-prabu-guru-dharmasiksa.html">AMANAT PRABUGURU DARMASIKSA”</a>.</span></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">HALAMAN 7</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Pegangan Hidup:</em></strong></div>
</strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Kita akan menjadi orang terhormat dan merasa senang bila mampu menegakkan agama/ajaran.</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Kita akan menjadi orang terhormat/bangsawan bila dapat menghubungkan kasih sayang/silaturahmi dengan sesama manusia.</em></strong></div>
<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Itulah manusia yang mulia.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Dalam ajaran patikrama (etika), yang disebut bertapa itu adalah beramal/bekerja, yaitu apa yang kita kerjakan.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Buruk amalnya ya buruk pula tapanya, sedang amalnya ya sedang pula tapanya; sempurna amalnya/kerjanya ya sempurna tapanya.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Kita menjadi kaya karena kita bekerja, berhasil tapanya.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Orang lainlah yang akan menilai pekerjaan/tapa kita.</em></strong></div>
</em></strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Perilaku Yang Positif:</em></strong></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Tekad, ucapan dan tindakan haruslah bijaksana.</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Harus bersifat hakiki, bersungguh-sungguh, memikat hati, suka mengalah, murah senyum, berseri hati dan mantap bicara.</em></strong></div>
</strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Perilaku Yang Negatif:</em></strong></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Jangan berkata berteriak, berkata menyindir-nyindir, menjelekkan sesama orang dan jangan berbicara mengada-ada.</em></strong></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Kandungan Nilai:</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Manusia yang mulia itu adalah yang taat melaksanakan agama/ajaran dan mempererat silaturahmi dengan sesama orang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pemahaman budaya Sunda, yang disebut bertapa itu adalah beramal/bekerja/berkarya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Etika dan tatakrama dalam bermasyarakat perlu digunakan.</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">HALAMAN 8</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Pegangan Hidup:</em></strong></div>
</strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Bila orang lain menyebut kerja kita jelek, yang harus disesali adalah diri kita sendiri.</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Tidak benar, karena takut dicela orang, lalu kita tidak bekerja/bertapa.</em></strong></div>
<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Tidak benar pula bila kita bekerja hanya karena ingin dipuji orang.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Orang yang mulia itu adalah yang sempurna amalnya, dia akan kaya karena hasil tapanya itu.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Camkan ujaran para orang tua agar masuk surga di kahiyangan.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Kejujuran dan kebenaran itu ada pada diri sendiri.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Itulah yang disebut dengan kita menyengaja berbuat baik.</em></strong></div>
</em></strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Perilaku Yang Positif:</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Yang disebut berkemampuan itu adalah:</em></strong></div>
</strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Harus cekatan, terampil, terampil, tulus hati, rajin dan tekun, bertawakal, tangkas, bersemangat, s perwira/berjiwa pahlawan, cermat, teliti, penuh keutamaan dan berani tampil. Yang dikatakan semua ini itulah yang disebut orang yang BERHASIL TAPANYA, BENAR-BENAR KAYA, KESEMPURNAAN AMAL YANG MULIA.</em></strong></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Kandungan Nilai:</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Manusia perlu <em style="margin: 0px; padding: 0px;">inward looking</em> untuk melakukan refleksi, introspeksi dan retrospeksi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan menyalahkan orang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berkerja harus ikhlas jangan karena ingin dipuji orang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang yang mulia itu adalah orang yang bekerja/beramal/berkarya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kejujuran dan kebenaran ada di dalam diri pribadi, itu adalah hati nurani.</div>
<div style="text-align: justify;">
Manusia yang mulia itu adalah mereka yang mempunyai kualitas kemanusiaan prima.</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">HALAMAN 9</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Pegangan Hidup:</em></strong></div>
</strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Perlu diketahui bahwa yang mengisi neraka itu adalah manusia yang suka mengeluh karena malas beramal; banyak yang diinginkannya tetapi tidak tersedia di rumahnya; akhirnya meminta-minta kepada orang lain.</em></strong></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Perilaku Yang Negatif:</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Arwah yang masuk ke neraka itu dalam tiga gelombang, berupa manusia yang pemalas, keras kepala, pandir/bodoh, pemenung, pemalu, mudah tersinggung/barbarian, lamban, kurang semangat, gemar tiduran, lengah, tidak tertib, mudah lupa, tidak punya keberanian/pengecut, mudah kecewa, keterlaluan/luar dari kebiasaan, selalau berdusta, bersungut-sungut, menggerutu, mudah bosan, segan mengalah, ambisius, mudah terpengaruh, mudah percaya padangan omongan orang lain, tidak teguh memegang amanat, sulit hat, rumit mengesalkan, aib dan ista.</em></strong></div>
</strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Kandungan Nilai:</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Manusia perlu menyadari keadaan dirinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan konsumtif tetapi harus produktif dan pro aktif, beretos kerja tinggi serta mempunyai kepribadian dan berkarakater yang positif.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karater yang negatif membawa kesengsaraan manusia baik di dunia maupun di akhirat.</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">HALAMAN 10</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Pegangan Hidup:</em></strong></div>
</strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Orang pemalas tetapi banyak yang diinginkannya selalu akan meminta dikasihani orang lain. Itu sangat tercela.</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Orang pemalas seperti air di daun talas, plin-plan namanya. Jadilah dia manusia pengiri melihat keutamaan orang lain.</em></strong></div>
<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Amal yang baik seperti ilmu padi makin lama makin merunduk karena penuh bernas.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Bila setiap orang berilmu padi maka kehidupan masyarakat pun akan seperti itu.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Janganlah meniru padi yang hampa, tengadah tapi tanpa isi.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Jangan pula meniru padi rebah muda, hasilnya nihil, karena tidak dapat dipetik hasilnya.</em></strong></div>
</em></strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Kandungan Nilai:</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Minta dikasihani orang itu adalah tercela.</div>
<div style="text-align: justify;">
Manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan dan berakhlak mulia, sehingga kualitas dirinya prima, seperti padi yang bernas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang yang pongah, tidak berilmu dan berkarakter rendah tak ubahnya seperti padi hampa.</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Sumber:</div>
<div style="text-align: justify;">
http://itempoeti.com/2009/01/amanat-galunggung-prabu-guru-dharmasiksa-bagian-3-dari-4/
</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Sinopsis Pengantar</strong><span style="font-size: 1pt; margin: 0px; padding: 3px 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kisah ini berawal dari Kerajaan Saunggalah I (Wilayah Kuningan sekarang) yang keberadaannya ditengarai sejak awal abad 8M seperti yang tercatat dalam naskah lama Pustaka Pararatwan I Bhumi Jawadwipa dengan nama Saunggalah. Adalah Rahyang Sempakwaja Penguasa Galunggung, sang ayahanda, yang mendudukkan Resiguru Demunawan kakak kandung Purbasora (Raja di Galuh 716-732M) menjadi raja di Saunggalah I.</span></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan gelaran Resiguru yang disandangnya tentu Resiguru Demunawan pun menurunkan”AJARAN”-nya. Adalah seorang keturunannya yang kemudian menjadi Raja di Saunggalah I (Kuningan) dan kemudian pindah menjadi raja di Saunggalah II (Mangunreja/Sukapura) yaitu PRABUGURU DARMASIKSA (1175-1297 M, 122 tahun!) yang nantinya kemudian mengaktualisaksikan ajaran-ajaran karuhunnya.</span></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Prabuguru Darmasiksa adalah tokoh yang kemudian berperan besar dalam mengkompilasi dasar-dasar pandangan Hidup/ajaran hidup berupa nasehat dan pitutur dalam suatu naskah tertulis. Naskah yang dikenal sebagai AMANAT DARI GALUNGGUNG atau disebut juga sebagai NASKAH CIBURUY (nama tempat di Garut Selatan tempat ditemukan naskah Galunggung tsb) diidentifikasi sebagai KROPAK No.632, yang ditulis pada daun nipah sebanyak 6 lembar dimana terdiri atas 12 halaman; menggunakan aksara Sunda Kuna. Naskah ini kemudian lebih dikenal sebagai “AMANAT PRABUGURU DARMASIKSA”.</span></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">HALAMAN 11</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Pegangan Hidup:</em></strong></div>
</strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Orang yang berwatak rendah, pasti tidak akan hidup lama.</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Sayangilah orang tua, oleh karena itu hati-hatilah dalam memilih pasangan, memilih hamba agar hati orang tua tidak tersakiti.</em></strong></div>
<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Bertanyalah kepada orang-orang tua tentang agama hukum para leluhur, agar hidup tidak tersesat.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Ada dahulu (masa lampau) maka ada sekarang (masa kini), tidak akan ada masa sekarang kalau tidak ada masa yang terdahulu.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Ada pokok (pohon) ada pula batangnya, tidak akan ada batang kalau tidak ada pokoknya.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Bila ada tunggulnya maka tentu akan ada batang (catang)-nya.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Ada jasa tentu ada anugerahnya. Tidak ada jasa tidak akan ada anugerahnya.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Perbuatan yang berlebihan akan menjadi sia-sia.</em></strong></div>
</em></strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Kandungan Nilai:</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Orang berwatak rendah akan dibenci orang mungkin dibunuh orang, hidupnya tidak akan lama, namanya pun tidak dikenang orang dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hormatilah dan senangkanlah ahti orang tua.</div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak bertanya agar hidup tidak tersesat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesadaran akan waktu dan sejarah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesadaran akan adanya “reward” yang harus diimbangi dengan jasa/kerja.</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">HALAMAN 12</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Pegangan Hidup:</em></strong></div>
</strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Perbuatan yang berlebihan akan menjadi sia- sia, dan akhirnya sama saja dengan tidak beramal yang baik.</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Orang yang terlalu banyak keinginannya, ingin kaya sekaya-kayanya, tetapi tidak berkarya yang baik, maka keinginannya itu tidak akan tercapai.</em></strong></div>
<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Ketidak-pastian dan kesemerawutan keadaan dunia ini disebabkan karena salah perilaku dan salah tindak dari para orang terkemuka, penguasa, para cerdik pandai, para orang kaya; semuanya salah bertindak, termasuk para raja di seluruh dunia.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Bila tidak mempunyai rumah/kekayaan yang banyak ya jangan beristri banyak.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Bila tidak mampu berproses menjadi orang suci, ya jangan bertapa.</em></strong></div>
</em></strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Kandungan Nilai:</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Pekerjaan yang sia-sia sama saja dengan tidak berkarya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tanpa berkarya tak akan tercapai cita-cita.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketidak tenteraman di masyarakat karena para cerdik pandai, birokrat dan orang-orang kaya salah dalam berperilaku dan bertindak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pandailah mengukur kemampuan diri, agar tidak sia-sia.</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">HALAMAN 13</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Pegangan Hidup:</em></strong></div>
</strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Keinginan tidak akan tercapai tanpa berkarya, tidak punya keterampilan, tidak rajin, rendah diri, merasa berbakat buruk. Itulah yang disebut hidup percuma saja.</em></strong></div>
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Tirulah wujudnya air di sungai, terus mengalir dalam alur yang dilaluinya. Itulah yang tidak sia-sia. Pusatkan perhatian kepada cita-cita yang diinginkan. Itulah yang disebut dengan kesempurnaan dan keindahan.</em></strong></div>
<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Teguh semangat tidak memperdulikan hal-hal yang akan mempengaruhi tujuan kita.</em></strong></div>
</em></strong></div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Kandungan nilai:<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></em></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Perhatian harus selalu tertuju/terfokus pada alur yang dituju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Senang akan keelokan/keindahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kuat pendirian tidak mudah terpengaruh.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan mendengarkan ucapan-ucapan yang buruk.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konsentrasikan perhatian pada cita-cita yang ingin dicapai.</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Inilah intisari naskah AMANAT DARI GALUNGGUNG (KROPAK 632), yang disebut dengan AMANAT PRABUGURU DARMASIKSA. Tuntunan ajaran para karuhun dan pepunden yang harus dijiwai kembali oleh para anak bangsa dan menjadi bekal untuk mewujudkan Indonesia yang adil berkemakmuran dan makmur berkeadilan.</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 17px; margin-top: 17px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Sumber:http://itempoeti.com/2009/01/amanat-galunggung-prabu-guru-dharmasiksa-bagian-4-dari-4/</div>
</div>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-33186355401563469982012-09-11T09:00:00.001-07:002012-09-13T07:14:55.062-07:00Hindu dan Islam Ternyata Sama ?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b style="background-color: white; line-height: 17px; text-align: justify;"><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/hindu-dan-islam-ternyata-sama_4130.html">Hindu dan Islam ternyata memang sama ?</a></b><span style="background-color: white; line-height: 17px; text-align: justify;"> Kebanyakan umat Hindu dan umat Islam mungkin juga akan terkejut membaca kalimat tersebut, seperti juga saat membaca tulisan saya tempo hari Muhammad adalah nabi umat Hindu ?. Tulisan ini memang saya buat sebagai kelanjutan dari tulisan itu yg memang sudah saya janjikan untuk saya buatkan kelanjutannya</span></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Mungkin tidak seorangpun yg pernah membayangkannya, tidak juga saya sendiri. Hal ini saya dapatkan dalam sebuah ceramah dari Dr. Zakir Naik, seorang ulama perbandingan agama kelas dunia yg berasal dari India, seorang ulama yg terkenal sangat brillian, dimana dalam setiap ceramah ataupun diskusi/debat ilmiah tentang agama, dia selalu dapat menyebutkan dalil2x yg tepat untuk setiap permasalahan yg merujuk pada kitab2x suci agama Islam, Yahudi, Kristen, dan Hindu, dimana semuanya dia menyebutkan secara hapal diluar kepala, dan dilakukan di hadapan masing2x umat agama2x tersebut termasuk ulama2x dan pendeta2xnya.</span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Hal itu tidak mungkin berani ia lakukan kalau memang tidak mempunyai kemampuan untuk memahami & menghapal masing2x kitab suci tersebut (meskipun mungkin utk kitab2x selain Al-Qur’an tidak 100% hafal). Itupun mungkin masih ada kitab2x agama lain lagi yg juga ia juga paham & hapal isinya, misalnya kitab2x agama Budha, yg hal ini belum saya ketahui karena belum pernah melihat ceramahnya atau debat ilmiah religi-nya yg berhubungan dg agama Budha, kalau yg berhubungan dg agama Islam, Kristen, Yahudi, dan Hindu, saya sudah melihatnya sendiri.</span></span></span></div>
<blockquote style="background-color: #f4f5f7; background-image: url(http://s2.wp.com/wp-content/themes/pub/inove/img/blockquote.gif); background-position: 3px 3px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 1px dashed rgb(204, 204, 204); color: #555555; line-height: 17px; margin: 5px 0px; padding: 8px 12px 8px 36px;">
<div style="margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Ada satu hal yg menjadi dasar apabila kita ingin untuk mengetahui ajaran dari suatu agama dg lebih baik, yaitu dari kitab suci-nya</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">.</span></span></span></span></div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Ya benar, kitab suci-nya. Hal ini juga membuat saya teringat saat SD dulu pernah diajarkan bahwa</span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"></strong></span></div>
<blockquote style="background-color: #f4f5f7; background-image: url(http://s2.wp.com/wp-content/themes/pub/inove/img/blockquote.gif); background-position: 3px 3px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 1px dashed rgb(204, 204, 204); color: #555555; line-height: 17px; margin: 5px 0px; padding: 8px 12px 8px 36px;">
<div style="margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">syarat sebuah ajaran/kepercayaan dapat dikatakan sebagai agama, adalah adanya kitab suci</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">.</span></span></span></span></div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Tanpa itu tidak layak sebuah ajaran/kepercayaan dipandang sebagai sebuah agama.</span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Orang dapat mengatakan agamanya mengajarkan ini dan itu, bahwa mereka harus mempercayai dan melakukan ini dan itu, tapi jika itu semua ternyata berbeda atau bertentangan dg apa yg disebutkan dalam kitab sucinya, maka semua yg dipercayai atau dijalankan itu mungkin saja tidak akan ada gunanya. Karena dalam agama apapun selalu ada (sedikit atau banyak) pengaruh kebudayaan atau bahkan pemikiran/ajaran yg dianggap orang menjadi bagian dari ajaran agama tsb, tapi ternyata bukan seperti itu yg diajarkan dalam kitab sucinya. Dan ternyata bila kita membaca dan mempelajari suatu agama langsung dari kitab sucinya, kita akan menemui hal2x yg sangat menarik yg mungkin sangat berbeda dari pemahaman kita semula tentang suatu agama, seperti yg sudah dilakukan dg sangat baik oleh ulama2x besar perbandingan agama seperti Ahmed Deedat dan Zakir Naik, seperti topik utama yg akan kita bahas dalam tulisan ini.</span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Definisi Hindu</span></span></span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/hindu-dan-islam-ternyata-sama_4130.html">Agama Hindu</a></b> adalah sebuah agama yg berasal dari daratan India, kemudian baru menyebar ke seluruh dunia. Sesungguhnya kata Hindu memiliki definisi geografis, yaitu orang atau keadaan orang yg menghuni di sekitar sungai Sindu. Menurut ahli sejarah, kata Hindu pertama kali dipergunakan oleh orang Persia ketika pertama datang ke India melalui jalan sebelah barat laut Himalaya. Menurut</span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Encyclopedia of Religion and Ethics vol. 6 ref 699</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> : kata Hindu tidak ada disebutkan dalam setiap literatur India, bahkan dalam kitab sucinya sendiri sebelum orang Muslim datang ke India.</span></span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Menurut </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Jawaharlal Nehru</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> dalam bukunya : </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Discovery of India page : 74 – 75</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> –> kata </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Hindu</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">pertama kali digunakan pada abad ke 8 pada masa Persia, dan tidak pernah digunakan untuk menerangkan pengikut agama tertentu, tapi untuk menunjukkan suatu komunitas masyarakat. Dan kata Hindu pertama kali digunakan oleh orang Inggris untuk menunjukkan kepercayaan sebagian besar orang India.</span></span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Menurut </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Encyclopedia Britanica vol. 20 Ref. 581</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> : kata Hindu pertama kali digunakan oleh penulis Inggris pada tahun 1830 untuk menggambarkan keadaan dan kepercayaan orang India. Dan karena berasal dari orang Inggris, maka kata itu sekarang menjadi bahasa Inggris.</span></span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Sebenarnya orang Hindu terpelajar keberatan thd penggunaan kata itu, karena menurut mereka itu salah kaprah. </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Seharusnya nama agama Hindu adalah : Sanata Dharma (agama yg abadi), Vedic Dharma (agama Weda), atau Vedantist (pengikut Weda)</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. Hal ini karena kata Sanata Dharma, Vedic, ataupun Vedantist memang ada tersebut dalam kitab2x suci Hindu. Apalagi saat ini agama Hindu sudah menyebar ke seluruh dunia, bukan hanya menjadi kepercayaan yg dianut oleh orang India saja.</span></span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Definisi Islam</span></span></span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Islam berasal dari kata bahasa arab </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">“salam”</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> yg artinya </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">“damai”</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">, atau kata </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">“Slim”</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> yg artinya penyerahan diri pada Tuhan. Jadi </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Islam berarti : kedamaian yg didapat karena penyerahan diri pada Tuhan</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. Dan semua yg menyerahkan diri kepada Tuhan disebut muslim.</span></span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Kata Islam banyak terapat dalam Qur’an dan hadits nabi spt di </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">QS. Al-Baqarah(2) : 208</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">, sedangkan kata muslim banyak juga terdapat dalamQur’an & hadits spt pada </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">QS. Ali Imran(2) : 64</span></span></span></strong></span></div>
<blockquote style="background-color: #f4f5f7; background-image: url(http://s2.wp.com/wp-content/themes/pub/inove/img/blockquote.gif); background-position: 3px 3px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 1px dashed rgb(204, 204, 204); color: #555555; line-height: 17px; margin: 5px 0px; padding: 8px 12px 8px 36px;">
<div style="margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Sebenarnya menurut kepercayaan agama Islam, </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">adalah salah kalau mengatakan Islam adalah sebuah agama yg didirikan oleh nabi Muhammad. Islam sudah ada sejak dahulu</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">, sejak manusia pertama ada di bumi ini. </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Nabi Muhammad bukanlah pendiri Islam, melainkan penutup para nabi</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. Jadi sebelum nabi Muhammad telah ada banyak nabi2x yg lain yg juga mengemban amanat Tuhan untuk menyebarkan ajaran agama dari Tuhan.</span></span></span></span></div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Konsep Tuhan dalam Hindu</span></span></span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Menurut orang Hindu awam, Tuhan bisa ada 1, 10 ,100, 1000, atau mungkin sejuta.</span></span></span></div>
<blockquote style="background-color: #f4f5f7; background-image: url(http://s2.wp.com/wp-content/themes/pub/inove/img/blockquote.gif); background-position: 3px 3px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 1px dashed rgb(204, 204, 204); color: #555555; line-height: 17px; margin: 5px 0px; padding: 8px 12px 8px 36px;">
<div style="margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Tapi </span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">kalangan Hindu yg terpelajar (umat Hindu yg mempelajari kitab suci & sejarah Hindu) akan mengatakan bahwa </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">ajaran Hindu hanya percaya pada satu Tuhan</span></span></span></strong><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">.</span></span></span></strong></span></div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Kebanyakan umat Hindu menganut paham </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Phanteism/Fantaisme (Pancaran</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">), yaitu </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">“Everything is God”</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> (semua adalah Tuhan). Matahari, bulan, bintang, bahkan ular-pun dianggap Tuhan. Sedang umat Islam menganut paham </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">“Everything is God’s”</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> (semuanya milik Tuhan). Pohon, manusia, bumi, bulan, bintang, dll. semua adalah milik Tuhan. Dalam Hindu –> God, dalam Islam –> God’s, perbedaannya hanya pada </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">“’s”</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. Maka jika umat Hindu & Islam sepakat pada </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">“’s”</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> ini maka mereka akan bersatu.</span></span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Kitab suci Hindu</span></span></span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/hindu-dan-islam-ternyata-sama_4130.html">Kitab Hindu</a></b> terbagi dalam 2 kategori besar, yaitu : </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Sruti </span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">dan</span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> Smirit</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">i. </span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">Sruti = sesuatu yg diturunkan, yg didengar, yg dirasakan, dan yg dipahami</span></span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. Inilah yg diakui oleh cendekiawan Hindu sebagai wahyu Tuhan dan derajatnya lebih tinggi dari kitab2x lain. </span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">Sruti terbagi dua yaitu : Weda dan Upanishad</span></span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">.</span></span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Veda diambil dari kata sansekerta “ved” yg artinya : pengetahuan. Jadi </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Weda artinya : pengetahuan yg sangat mulia.</span></span></span></strong></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Veda dibagi menjadi :</span></span></span></div>
<ul style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Rigveda –> inti weda</span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Yajurveda –> tentang mantra</span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Samaveda –> tentang melodi</span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Atharva veda –> formula magis</span></span></span></li>
</ul>
<blockquote style="background-color: #f4f5f7; background-image: url(http://s2.wp.com/wp-content/themes/pub/inove/img/blockquote.gif); background-position: 3px 3px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 1px dashed rgb(204, 204, 204); color: #555555; line-height: 17px; margin: 5px 0px; padding: 8px 12px 8px 36px;">
<div style="margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Veda dianggap paling dijamin keasliannya & paling di kramatkan, serta dianggap bernilai wahyu dari Tuhan.</span></span></span></div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Usia yg pasti dari kitab ini tidak ada yg tahu, ada bermacam-macam pendapat. Dari yg bilang sudah 1310 juta tahun, sampai ada juga yg mengatakan hanya sekitar 400 tahun saja. Siapa yg menulis, diturunkan pada siapa, kapan pertama kali diturunkan, tidak ada yg tahu.</span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Kitab “kelas dua” setelah Sriti adalah </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Smriti</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. </span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">Smriti artinya ingatan</span></span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. “sm” berarti mengingat. Cendekiawan Hindu mengatakan kitab ini bukan dari Tuhan, tapi buatan manusia sebagai petunjuk hidup sehari-hari. Ada juga kitab itihas – epik, ada 2 epik besar yaitu : Ramayana & Mahabarata yang mengisahkan tentang peperangan.</span></span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Ayat2x tentang Tuhan dalam kitab Hindu</span></span></span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Dalam kitab Upanishad :</span></span></span></div>
<blockquote style="background-color: #f4f5f7; background-image: url(http://s2.wp.com/wp-content/themes/pub/inove/img/blockquote.gif); background-position: 3px 3px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 1px dashed rgb(204, 204, 204); color: #555555; line-height: 17px; margin: 5px 0px; padding: 8px 12px 8px 36px;">
<ul style="margin: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Chandogya Upanishad Ch. 6 Sec. 2 V. 1</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyatakan bahwa </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Tuhan hanya ada satu</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">.</span></span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Shvetashatara Upanishad Ch. 6 V. 9</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyatakan bahwa </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Tuhan itu tidak punya ibu dan bapak</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">, Dia tidak punya tuan dan pelindung.</span></span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyatakan bahwa </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Tuhan itu tidak ada sesuatupun yg menyerupai Dia</span></span></span></strong></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyatakan bahwa </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Tuhan tidak bisa dilihat</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. Tidak ada orang yg mampu melihat dg mata.</span></span></span></span></li>
</ul>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Dalam kitab suci Hindu yg paling sering dibaca orang yaitu Bhagavad Gita :</span></span></span></div>
<blockquote style="background-color: #f4f5f7; background-image: url(http://s2.wp.com/wp-content/themes/pub/inove/img/blockquote.gif); background-position: 3px 3px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 1px dashed rgb(204, 204, 204); color: #555555; line-height: 17px; margin: 5px 0px; padding: 8px 12px 8px 36px;">
<ul style="margin: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Bhagavat Gita Ch. 10 V. 3 menyatakan bahwa </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Dia tidak dilahirkan, tak ada permulaan, Tuhan seru sekalian alam</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">.</span></span></span></span></li>
</ul>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Dalam kitab utama Hindu, Veda :</span></span></span></div>
<blockquote style="background-color: #f4f5f7; background-image: url(http://s2.wp.com/wp-content/themes/pub/inove/img/blockquote.gif); background-position: 3px 3px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 1px dashed rgb(204, 204, 204); color: #555555; line-height: 17px; margin: 5px 0px; padding: 8px 12px 8px 36px;">
<ul style="margin: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Yajurveda Ch. 32 V. 3</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyatakan bahwa </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yg berhak disembah</span></span></span></strong></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Yajurveda Ch. 40 V. 8</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyatakan bahwa </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Tuhan tidak berbentuk dan dia suci</span></span></span></strong></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Yajurveda Ch. 40 V. 9</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyatakan bahwa “</span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Andhatma pravishanti”</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> artinya memasuki, dan </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">“assambhuti”</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> artinya benda/alam seperti api, air, dan udara. Maksudnya </span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">mereka yg menyembah benda/alam spt api, air, udara, telah masuk kedalam kegelapan</span></span></span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyatakan bahwa sungguh </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Tuhan itu Maha Besar</span></span></span></strong></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Pada Rigveda yg dianggap paling suci, pada </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Rigveda Bk. 1 Hymn 64. V. 46</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> dinyatakan :</span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Tuhan itu Maha Esa, panggillah Dia dg berbagai nama</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. Di Islam juga ada 99 nama untuk Tuhan yang satu.</span></span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Juga diulangi pada </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Rigveda Bk. 10 Hymn 114 V. 5</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyatakan </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Tuhan itu satu tapi Dia disebut dg nama yg bermacam-macam</span></span></span></strong></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Pada </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Rigveda Bk. 2 Hymn 1</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyatakan bahwa ada 33 nama yg ditujukan pada Tuhan, diantaranya :</span></span></span></span><ul style="margin: 0px; padding: 0px 0px 10px;">
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Rigveda Bk. 2 Hymn 1 V. 3</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> : </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">Brahama</span></span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> (pencipta), bahasa arabnya </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">Choliq</span></span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. Umat muslim tidak keberatan kalau Allah dipanggil dg Khalik atau Creator, atau Brahama. Tapi kalau orang menyebutkan Brahama itu adalah Tuhan yg berkepala 4 dg mahkota, umat muslim sangat tidak setuju.</span></span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Shvetashvatara Upanishad Ch. 4 V. 19</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyatakan </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">tidak ada satu makhlukpun yg menyerupai Tuhan</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">.</span></span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Rigveda Bk. 2 Hymn 1 V. 3</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> : </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">Vishnu</span></span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> (Wishnu) artinya </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">Sustainer</span></span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> (pemelihara alam), yg memberi rizki. Bahasa arabnya adalah </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">“Rabb”</span></span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. Orang muslim tidak keberatan Allah disebut Rabb, Vishnu, Sustainer, Cheriser. Yg jadi masalah adalah Vishnu adalah Tuhan yg punya 4 tangan, tiap tangan memegang cakra, tangan kirinya memegang rumah kerang, menaiki seekor burung garuda sambil bersandar pada gulungan ular. Umat muslim tidak bisa menerima itu.</span></span></span></span></li>
</ul>
</li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Apalagi </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Yajurveda Ch. 32 V. 3</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyatakan bahwa </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">tidak ada rupa bagi Tuhan</span></span></span></strong></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Rigveda Bk. 1 Hymn 1 V. 1</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyebutkan : </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">kami tidak menyembah kecuali Tuhan yg satu</span></span></span></strong></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Rigveda Bk. 6 Hymn 45 V. 6</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyebutkan </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">“sembahlah Dia saja, Tuhan yang sesungguhnya”</span></span></span></strong></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Dalam </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Brahama Sutra</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> disebutkan : </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">“Hanya ada satu Tuhan, tidak ada yg kedua. Tuhan tidak berbilang sama sekali”</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">.</span></span></span></span></li>
</ul>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Konsep Tuhan menurut Islam</span></span></span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Jawaban terbaik umat Islam tentang Konsep Tuhan adalah apa yg terdapat pada </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">QS. Al-Ikhlas (112) : 1 – 4</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> :</span></span></span></span></div>
<blockquote style="background-color: #f4f5f7; background-image: url(http://s2.wp.com/wp-content/themes/pub/inove/img/blockquote.gif); background-position: 3px 3px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 1px dashed rgb(204, 204, 204); color: #555555; line-height: 17px; margin: 5px 0px; padding: 8px 12px 8px 36px;">
<ul style="margin: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Ayat 1 : </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Katakanlah, “Dialah Allah, Yang Maha Esa”</span></span></span></em></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Ayat 2 : </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Allah tempat meminta segala sesuatu</span></span></span></em></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Ayat 3 : </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,</span></span></span></em></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Ayat 4 : </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia.</span></span></span></em></span></li>
</ul>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Ternyata ayat2x dalam kitab2x Hindu yg disebut diatas tadi mempunyai kecocokan dg apa yg tertulis dalam surat Al-Ikhlas, seperti sebagai berikut :</span></span></span></div>
<blockquote style="background-color: #f4f5f7; background-image: url(http://s2.wp.com/wp-content/themes/pub/inove/img/blockquote.gif); background-position: 3px 3px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 1px dashed rgb(204, 204, 204); color: #555555; line-height: 17px; margin: 5px 0px; padding: 8px 12px 8px 36px;">
<ul style="margin: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">QS. Al-Ikhlas (112) : 1 = Chandogya Upanishad Ch. 6 Sec. 2 V. 1 –> </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Tuhan hanya satu</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">.</span></span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">QS. Al-Ikhlas (112) : 2 = Bhagavat Gita Ch. 10 V. 3 –> </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Dia adalah Tuhan semesta alam</span></span></span></strong></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">QS. Al-Ikhlas (112) : 3 = Shvetashatara Upanishad Ch. 6 V. 9 –> </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Tuhan tidak punya bapak & ibu</span></span></span></strong></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">QS. Al-Ikhlas (112) : 4 = Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 dan Yajurveda Ch. 32 V. 3 –> </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">tidak ada yg menyerupai Tuhan</span></span></span></strong></span></li>
</ul>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Ayat2x dalam QS. Al-Ikhlas dalam Al-Qur’an dan ayat2x dalam kitab2x Hindu tadi adalah merupakan batu ujian terhadap keimanan. Jika ada yg mengatakan bahwa dia atau sesuatu itu Tuhan, masukkan pada ayat2x dari Qur’an dan kitab2x Hindu tadi, bila lulus, maka dia atau sesuatu itu benar adalah Tuhan, tapi kalau gagal maka dia/sesuatu itu bukanlah Tuhan.</span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Sebagai contoh :</span></span></span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Ada “sebagian” umat Hindu yg menyatakan bahwa </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Bhagwan Rajneesh adalah Tuhan</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. Dalam kitab suci Hindu memang tidak ada satupun yg menyatakan dia adalah Tuhan, tapi ada orang2x yg menyatakan dia sbg Tuhan. Untuk mengetahui seseorang/sesuatu adalah Tuhan, masukkan dalam ayat2x tadi, kalau lulus, dia benar Tuhan, kalau tidak berarti dia “Tuhan palsu”.</span></span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Al-Ikhlas ayat 1</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> : dia unik / hanya satu2xnya? Tidak. Masih banyak orang lain yg mengaku sebagai Tuhan. Banyak orang juga menjalani kehidupan seperti dia : makan, minum, tidur, berbicara, dll.</span></span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Al-Ikhlas ayat 2</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> : dia mutlak dan abadi? Tidak. Dia penderita asma, penyakit gula, dan nyeri punggung kronis.</span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> Tuhan penyakitan? </span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Dan pada akhirnya dia juga mati seperti manusia lainnya. </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Tuhan mati?</span></span></span></em></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Al-Ikhlas ayat 3</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> : dia tidak dilahirkan dan tidak punya ayah-ibu? Dia lahir di India dan punya ayah-ibu. Th 1981 dia pergi ke Amerika dan melakukan ribuan kunjungan di Amerika, kemudian membangun sebuah kota di daerah Oregon yg bernama Rajneesh furm. Tapi kemudian dia ditangkap di Amerika dan pemerintah Amerika menaruhnya di Furmbash. Dan dia mengaku sebagai Tuhan di Amerika. Dan orang yg mengaku Tuhan itu minta rokok ketika di penjara. </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Tuhan dipenjara? Tuhan minta rokok?</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Setelah dia kembali ke India, di kota Puna dia kembali membuat markas yg dikenal sbg masyarakat</span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">Osho</span></span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. Di sana ada sebuah prasasti bertuliskan </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">“Rajneesh tidak pernah lahir dan tidak pernah mati, pernah singgah di planet bumi pada tgl 11 des 1991 s/d 19 jan 1990”</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. Tapi mungkin mereka lupa mencantumkan kalau ia pernah tidak diijinkan masuk ke 21 negara karena tidak punya visa. </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Tuhan yg menciptakan dunia harus mengemis visa untuk masuk ke negara2x yg terdapat dalam bumi yg telah diciptakan-Nya ?</span></span></span></em></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Al-Ikhlas ayat 4</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> : tidak ada makhluk yg menyerupai Tuhan. Jadi apapun dan siapapun di jagat raya ini yg dibandingkan dg Tuhan, maka dia bukanlah Tuhan. Rajneesh adalah manusia yg sama dg manusia lain. </span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">Makhluk apapun di alam semesta ini tidak ada yg akan lolos dari ayat ini untuk dapat dinyatakan sebagai Tuhan</span></span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">.</span></span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Orang Islam memanggil Tuhannya dengan nama </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">“Allah”</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. </span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">Sekalipun kata “Allah” secara umum bisa diartikan sebagai Tuhan, tapi nama ini adalah nama yg unik, benar2x menyatakan ke-esa-an Tuhan</span></span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">, tidak bisa seperti kata “God” dalam bahasa Inggris yg bisa jadi Gods, Godes, God father, God mother, dll. yg tidak dapat digunakan untuk meyatakan ke-esa-an Tuhan. Bahkan kalau dalam bahasa Indonesia kita mengenal dua kata yg berbeda untuk “Tuhan” dan “Dewa”, maka kata “God” dalam bahasa Inggris tidak bisa membedakannya. Misalnya kata “God of gambler” bukan diartikan sebagai Tuhannya penjudi, tapi diartikan sebagai Dewa Judi.</span></span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Konsep kehidupan dan kematian dalam Hindu</span></span></span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Umumnya umat Hindu percaya apa yg dinamakan </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">“Samsara”</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">, yaitu perputaran kelahiran & kematian berulang kali, yg dikenal dg nama </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">“Reinkarnasi”</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. Yaitu orang yang sudah mati rohnya akan berpindah pada sosok lain yang akan lahir kembali di dunia. Bila amalannya baik, maka ia akan terlahir kembali dg kehidupan yg lebih baik, tapi bila amalannya jelek ia akan terlahir kembali dg kehidupan yg buruk atau menjadi makhluk yg lebih rendah derajatnya. Begitulah terjadi berulang kali. Mereka mengatakan konsep Samsara inilah yg dapat menjawab mengapa ada orang yang lahir cacat dan miskin. Sebab untuk apa Tuhan menciptakan orang cacat dan orang miskin di dunia ini? Begitulah kepercayaan umum kebanyakan umat Hindu.</span></span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Akan tetapi ternyata hal ini tidak terdapat dalam Weda. Yg disebutkan Weda hanya </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">“Punarjanam”</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">atau </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">hidup berikutnya</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> atau </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">hidup lagi</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">, tapi </span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">bukan</span></span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> perputaran hidup-mati.</span></span></span></span></div>
<blockquote style="background-color: #f4f5f7; background-image: url(http://s2.wp.com/wp-content/themes/pub/inove/img/blockquote.gif); background-position: 3px 3px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 1px dashed rgb(204, 204, 204); color: #555555; line-height: 17px; margin: 5px 0px; padding: 8px 12px 8px 36px;">
<div style="margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Para cendekiawan Hindu mengatakan bahwa tidak pernah ada konsep perpindahan roh / reinkarnasi dalam Weda</span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">.</span></span></span></span></div>
<ul style="margin: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Rigveda Bk. 10 Hymn 16 V. 4 – 5</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> berbicara mengenai </span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">kehidupan sesudah mati</span></span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">, bukan</span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">perputaran hidup-mati</span></span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">.</span></span></span></span></li>
</ul>
<ul style="margin: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Dalam Weda juga terdapat konsep surga dan neraka yg mirip dg konsep dalam Islam. Surga digambarkan sbg tempat yg sangat indah, banyak mengalir sungai susu, buah2xan bermacam-macam, tempatnya indah, dll. Neraka juga digambarkan mrip dg konsep dalam Islam, dimana neraka digambarkan dg gambaran api, dimana di neraka orang akan mengalami penderitaan.</span></span></span></li>
</ul>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Konsep kehidupan dan kematian dalam Islam</span></span></span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Terdapat beberapa ayat yg dapat jadi acuan :</span></span></span></div>
<blockquote style="background-color: #f4f5f7; background-image: url(http://s2.wp.com/wp-content/themes/pub/inove/img/blockquote.gif); background-position: 3px 3px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 1px dashed rgb(204, 204, 204); color: #555555; line-height: 17px; margin: 5px 0px; padding: 8px 12px 8px 36px;">
<ul style="margin: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">QS. Al-Baqarah(2) : 28</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyebutkan bahwa manusia pada awalnya adalah mati, kemudian dihidupkan oleh Allah, lalu akan mati dan dibangkitkan kembali.</span></span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">QS. Al-Mulk(67) : 2</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyebutkan bahwa Allah yg menciptakan hidup untuk jadi batu ujian. Hidup ini adalah ujian untuk kesuksesan di akhirat.</span></span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">QS. Ali-Imran (3) : 185</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyebutkan bahwa setiap jiwa akan merasakan mati, pada hari akhir akan diperhitungkan semua amalan manusia. Orang2x yg selamat dari siksa api neraka dan memasuki surga, di sana mereka akan mendapatkan apa yg mereka inginkan di dunia, dunia ini hanyalah berisi permainan dan tipuan belaka.</span></span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">QS. Al-Baqarah (2) : 24</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> isinya menjelaskan tentang neraka.</span></span></span></span></li>
</ul>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">Dalam konsep Islam, manusia lahir ada yg kaya, miskin, sehat, cacat, semua adalah ujian bagi manusia. Dan karena ujian yg berbeda-beda itulah kehidupan bisa berlangsung</span>.</span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Minuman keras dalam Hindu dan Islam</span></span></span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">QS. Al-Maidah(5) : 90</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyebutkan larangan terhadap minuman keras, judi, menyembah berhala, mengundi nasib, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan. Dan menyuruh menjauhi perbuatan itu agar mendapat keberuntungan.</span></span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Dalam Hindu ternyata juga ada konsep yg serupa :</span></span></span></div>
<blockquote style="background-color: #f4f5f7; background-image: url(http://s2.wp.com/wp-content/themes/pub/inove/img/blockquote.gif); background-position: 3px 3px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 1px dashed rgb(204, 204, 204); color: #555555; line-height: 17px; margin: 5px 0px; padding: 8px 12px 8px 36px;">
<ul style="margin: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">Minuman keras dilarang dalam kitab2x Hindu</span></span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> : </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Manusmriti Ch. 9 V. 235</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">, </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Manusmriti Ch. 11 V. 55</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">, </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Rigveda Bk. 8 Hymn 2 V. 12</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">, dan banyak lagi bagian yg lain</span></span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">Judi dilarang</span></span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> dalam kitab Weda, misalnya : </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Rigveda Bk. 10 Hymn 34 V. 3</span></span></span></em></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">Mengundi nasib dg bermain dadu dilarang</span></span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">, mis : </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Rigveda Bk. 10 Hymn 34 V. 13</span></span></span></em></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">Hal2x yg berhubungan dg meramal adalah dosa</span></span></span></span><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">, mis : </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Manusmriti Ch. 9 V. 258</span></span></span></em></span></li>
</ul>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Poligami dalam Hindu dan Islam</span></span></span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Telah dikenal secara luas bahwa dalam <b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/amanat-galunggung-prabu-guru-dharmasiksa.html">Islam</a></b> terdapat konsep poligami. Masalah yg belakangan sempat jadi isu kontroversial dg pendapat yg pro dan kontra. Secara umum pula banyak orang (di dalam ataupun di luar Islam) telah menganggap bahwa konsep poligami hanya ada di agama Islam. Tentang topik ini lebih lengkap anda bisa membaca tulisan saya tentang Poligami.</span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Di Islam konsep Poligami terdapat dalam surat An-Nisa’ ayat 3. Bagaimana dalam Hindu? Adakah disebutkan tentang poligami? Beberapa yg hal dapat dijadikan acuan adalah :</span></span></span></div>
<blockquote style="background-color: #f4f5f7; background-image: url(http://s2.wp.com/wp-content/themes/pub/inove/img/blockquote.gif); background-position: 3px 3px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 1px dashed rgb(204, 204, 204); color: #555555; line-height: 17px; margin: 5px 0px; padding: 8px 12px 8px 36px;">
<ul style="margin: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Vishnusutra Ch. 24 V. 1</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyebutkan kalau ayahanda Sri Rama punya 4 istri</span></span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Mahabarata Anushasana Parva Sec. 15</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyebutkan Krisna punya 16100 istri</span></span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Jika dianalisa, <span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">orang Hindu boleh mempunyai istri berapapun ia mau, hanya pemerintah India saja yg membatasi dg mengeluarkan undang2x perkawinan pd th 1956 bahwa orang Hindu hanya boleh menikah dg 1 istri, sedangkan kitab sucinya membolehkan sesukanya</span>.</span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Dalam data pemerintah India, terdapat data poligami dari seluruh penduduk India, bahwa dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 1961 – 1971 orang muslim yg berpoligami sebanyak 4.31% dari jumlah komunitasnya, sedangkan orang Hindu yg poligami adalah sebanyak 5.06% dari jumlah komunitasnya.</span></span></span></li>
</ul>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Jihad dalam Hindu dan Islam</span></span></span></strong></div>
<blockquote style="background-color: #f4f5f7; background-image: url(http://s2.wp.com/wp-content/themes/pub/inove/img/blockquote.gif); background-position: 3px 3px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 1px dashed rgb(204, 204, 204); color: #555555; line-height: 17px; margin: 5px 0px; padding: 8px 12px 8px 36px;">
<ul style="margin: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Hindu juga punya konsep Jihad yg sama dg Islam yaitu berjuang/berperang melawan kebathilan, seperti pada : </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Bhagavat Gita 2 : 50</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> ketika Krisna menyuruh Arjuna untuk berjihad, “Berjihadlah engkau demi memperoleh “Yoga” (syahid). Jihad itu demi kebaikan kamu, Jihadlah!</span></span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Kalau di Al-Qur’an terdapat kisah2x tentang perang, Kitab Mahabarata adalah kitab yg berisi peperangan antara Pandawa dan Kurawa. Kitab setebal ribuan halaman itu isinya hanya kisah peperangan.</span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Bhagavat Gita –> adalah berisi nasihat Sri Krisna kepada Arjuna di medan pertempuran</span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Bhagavat Gita Ch.1 V. 42-46 –> Arjuna berkata pada Sri Krisna kalau ia lebih baik mati tak bersenjata tanpa perang daripada harus membunuh saudara sepupu (Kurawa)</span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Bhagavat GitaCh. 2 : 2 –> Krisna berkata, “Oh Arjuna kenapa pikiran kotor itu bisa masuk ke dalam benakmu? Kalau engkau enggan berperang, engkau tidak akan masuk surga, kenapa engkau berkata seperti itu, itu bisa melemahkan hatimu.”</span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Bhagavat Gita Ch. 2 : V.31-33 –> Hai Arjuna, kamu ini satria, kamu harus berperang. Dengan begitu engkau akan masuk surga, mereka tidak.</span></span></span></li>
</ul>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Rukun Islam dalam Hindu</span></span></span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Hadits Bukhari Vol 1 kitab Iman hadits no 8</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyatakan : </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">Islam itu terdiri atas 5 tiang : Syahadat, Sholat, puasa, zakat, haji</span></span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">.</span></span></span></span></div>
<blockquote style="background-color: #f4f5f7; background-image: url(http://s2.wp.com/wp-content/themes/pub/inove/img/blockquote.gif); background-position: 3px 3px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 1px dashed rgb(204, 204, 204); color: #555555; line-height: 17px; margin: 5px 0px; padding: 8px 12px 8px 36px;">
<ul style="margin: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Syahadat –> kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah (konsep Tuhan yang Esa) dan Muhammad adalah utusan Allah. Di atas sudah dibuktikan bahwa konsep Tuhan yang Esa memang ada dalam Hindu. Dan tentang Muhammad adalah utusan Tuhan juga sudah pernah kita bahas di tulisan “Muhammad adalah nabi umat Hindu?”</span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Sholat –> kegiatan utama dlm sholat adalah bersujud, seperti terdapat pada : </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">QS. Ali-Imron(3) : 43 </span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">dan</span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> QS. Al-Hajj(22) : 77</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. Dalam Hindu ada banyak bentuk peribadatan, salah satunya disebut </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">“Shastang”</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> yg artinya </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">menyembah dg 8 anggota badan</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. Bila kita perhatikan sujud juga dilakukan dg 8 anggota badan, yaitu : dahi, hidung, 2 telapak tangan, 2 lutut, dan 2 kaki. Jadi dalam Hindu juga ada konsep beribadah dg bersujud seperti dalam sholat.</span></span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Zakat –> </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Rigveda Bk. 10 Hymn 117 ayat 5</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menjelaskan tentang berderma.</span></span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Puasa –> </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Manusmriti Ch. 4 ayat 222</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> dan </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Manusmriti Ch. 6 ayat 24 </span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">menyebutkan tentang puasa</span></span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Rigveda Bk. 3 Hymn 29 ayat 4</span></span></span></em><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> menyebutkan tentang </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">“Ilaspad” </span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">yg artinya adalah juga</span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">baitullah</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. Dan juga dikatakan berada ditengah2x dunia </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">“prathvi”</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">. Dan kita tahu letak Mekkah ada ditengah dunia pada daerah garis Katulistiwa. Hal yg sama Juga disebut pada</span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Rigveda Bk. 1 Hymn 128 V. 1</span></span></span></em></span></li>
</ul>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Jadi ternyata dalam Hindu juga terdapat konsep yang mirip dg Rukun Islam.</span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Kembali ke ajaran kitab suci</span></span></span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Sumber referensi pada akhir ceramahnya menyampaikan suatu hal yang sangat menarik tentang ajakan untuk kembali ke kitab suci sebagai dasar utama ajaran agama. Karena hanya dengan kembali ke kitab suci-lah seseorang dapat menemukan esensi sebenarnya dari ajaran agamanya yg mungkin saja tidak pernah diketahuinya karena minimnya akses umat ke kitab suci, dan selama ini hanya menerima saja apa yg diberikan oleh pemimpin agama mereka. Masalahnya adalah banyaknya para pemuka agama yg melarang umatnya untuk membaca kitab suci, membuat terhalangnya umat untuk memahami kitab sucinya.</span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Islam yg tidak mengenal konsep kependetaan sebagai perantara antara umat dan Tuhannya dapat menjadi contoh yg bagus dimana justru dengan tidak adanya konsep kependetaan itu membuat umat Islam mempunyai akses terhadap kitab sucinya jauh lebih besar dibandingkan umat2x agama lainnya.</span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Ia juga berpendapat, seperti <b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/hindu-dan-islam-ternyata-sama_4130.html">umat Islam</a></b> yg tetap menjaga bahasa arab dalam Al-Qur’an, seharusnya umat Hindu juga menghidupkan lagi bahasa Sansekerta sebagai alat untuk memahami kitab sucinya, karena seperti yg sudah sering berhasil ia buktikan dalam berbagai diskusi agama, sebuah kitab suci akan lebih dapat dipahami dg benar apabila ia dibaca dan dipahami melalui bahasa aslinya. Ia mengatakan, Jika orang Hindu memahami kitab sucinya dg baik, mereka akan menemukan bahwa kitab suci Hindu dan Islam sama berbicara tentang Tuhan yg satu, mereka akan punya misi yg sama seperti yg dikatakan oleh nabi Muhammad, dan mereka akan percaya adanya kehidupan setelah kematian.</span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Beberapa pertanyaan yg mungkin timbul dari apa yg dipaparkan di atas tadi adalah :</span></span></span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Kalau ternyata banyak ajaran yg sama antara Hindu dan Islam, apakah itu berarti bahwa umat Hindu juga bisa disebut Ahlul Kitab?</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> Jawaban ini mungkin bisa mewakili : </span></span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">“Dalam pandangan Islam, mungkin saja kitab Hindu adalah dari Tuhan dan tokoh2xnya adalah nabi utusan Tuhan. Tapi andaikata itu benar, itu hanya untuk masa itu aja dan untuk umat tertentu saja, yg mana setelah nabi Muhammad datang dg ajarannya untuk seluruh umat manusia, itulah yg harus diikuti.”</span></span></span></em></span></div>
<blockquote style="background-color: #f4f5f7; background-image: url(http://s2.wp.com/wp-content/themes/pub/inove/img/blockquote.gif); background-position: 3px 3px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 1px dashed rgb(204, 204, 204); color: #555555; line-height: 17px; margin: 5px 0px; padding: 8px 12px 8px 36px;">
<div style="margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Dalam ajaran Islam jelas menyatakan bahwa pada masa sebelum Al-Qur’an dan nabi Muhammad, sudah terdapat ajaran dan kitab2x suci dari Tuhan, tetapi setelah nabi Muhammad dan Al-Qur’an muncul, itulah versi terakhir dan terlengkap untuk menyempurnakan semua ajaran2x Tuhan yg telah diturunkan sebelumnya.</span></span></span></div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Lantas kalau agama Hindu itu memiliki banyak kesamaan dg Islam, </span></span></span><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">apakah kita setuju dg pendapat bahwa semua agama adalah sama?</span></span></span></strong><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> Beberapa hal berikut bisa menjadi pertimbangan :</span></span></span></span></div>
<ul style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin: 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Kalau semua agama sama, tidak akan ada orang yg berdakwah untuk agamanya. Bahkan semua orang tidak akan keberatan untuk berpindah agama sebulan sekali misalnya. Tapi kenyataannya tidak mudah bagi seseorang untuk berpindah agama, termasuk mereka yg sering berteriak menyatakan bahwa semua agama adalah sama. Hanya mereka yg benar2x telah menemukan alasan yg benar2x kuat secara pribadi-lah yg mampu melakukannya.</span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Mengatakan semua agama sama adalah seperti menanyakan 2+2 = berapa? apakah 2, 3, atau 4?, lalu ada orang yg menjawab bahwa semuanya benar. Hal ini tentu saja tidak benar. Dari sekian banyak agama pasti ada yg 100% firman Tuhan. Tidak masalah mana yg seorang percayai kalau ia yakin pilihannya adalah 100% benar, karena itu adalah haknya. Tapi karena perbedaan itu pasti ada, cara terbaik mengetahui mana yg paling baik dan paling benar, adalah dg mengumpulkan semua kitab suci agama2x dan mempelajarinya, kemudian memilih yg paling baik dan paling benar diantaranya.</span></span></span></li>
<li style="list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Maka kalau kita ingin mengetahui apakah semua agama memang sama, atau apakah semua agama memang beda dan ingin mengetahui yg paling benar diantaranya (dan ini merupakan hak setiap orang), jalan satu-satunya adalah dengan mempelajari dan mendalami perbandingan agama dg mencari tahu sebanyak mungkin ajaran2x utama dari berbagai agama (nomor 1 adalah dari kitab sucinya) dan mengadakan studi komparatif secara ilmiah terhadapnya. Karena kalau kita juga mempelajari agama2x lain untuk mencari kebenaran yg merupakan hak semua orang, maka insyaallah Tuhan juga akan menunjukkannya pada kita.</span></span></span></li>
</ul>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">-rkh-</span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #555555; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
</div>
<div style="background-color: white; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: #555555;">“</span>Tulisan ini dibuat bukan untuk menggali perpecahan, tetapi justru untuk menanam kebersamaan sesuai dg tema ceramah dari sumber referensi yg dg ceramahnya itu berharap agar umat kedua agama dapat melihat sebuah inti persamaan dalam agama mereka, sehingga mereka akan lebih mudah untuk bersatu (hal ini didasarkan pada kerapnya terjadi pertikaian antara kedua pemeluk agama tsb di India sana).”</span></span></em></div>
<div style="background-color: white; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">“Tentu saja orang boleh berbeda pendapat asal dapat menyikapinya secara baik dan dewasa. Semoga dapat berguna bagi kita semua dalam pencarian kebenaran yg hakiki.” <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif?m=1129645325g" style="border: 0px; margin: 0px; max-width: 600px; padding: 0px;" /></span></span></em></div>
<div style="background-color: white; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
</div>
<div style="background-color: white; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">Referensi :</span></span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">- Ceramah dr. Zakir Abdul Karim Naik, seorang ulama perbandingan agama terkenal dari India, dalam topik :</span></span><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> “Persamaan antara Hindu dan Islam (Similarities between Hinduism and Islam)”</span></span></em></span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;"><b>Kopas dari:</b></span></span></span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">http://religiku.wordpress.com/2007/09/10/hindu-dan-islam-ternyata-sama/</span>
</span></span></em></div>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-86467764561695858712012-09-10T09:59:00.002-07:002012-09-13T07:54:05.542-07:00Mengenal Sunda Wiwitan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Mengenal Sunda Wiwitan.</b> Dalam proses penyebara agama Islam di tatar Sunda, tidak seluruh wilayah Tatar Sunda menerima sepenuhnya. Di beberapa tempat –meski dalam lingkup kecil- terdapat komunitas yang bertahan dalam ajaran leluhurnya sepeti komunitas masyarakat Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak yang dikenal dengan masyarakat Baduy. Mereka adalah komunitas yang tidak mau memeluk Islam dan terkungkung di satu wilayah religious yang khas, terpisah dari Muslim-Sunda dan tetap melanggengkan ajaran Sunda Wiwitan.</div>
<a name='more'></a><div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dasar religi masyarakat Baduy dalam ajaran Sunda Wiwitan adalah kepercayaan yang bersifat monotheis, penghormatan kepada roh nenek moyang, dan kepercayaan kepada satu kekuasaan, yakni Sanghyang Keresa (Yang Mahakuasa) yang disebut juga Batara Tunggal (Yang Maha Esa), Batara Jagat (Penguasa Alam), dan Batara Seda Niskala (Yang Maha Ghaib) yang bersemayam di Buana Nyuncung (Buana Atas). Orientasi, konsep, dan pengamalan keagamaan ditujukan kepada pikukuh untuk mensejahterakan kehidupan diJagat Mahpar (dunia ramai). </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam dimensi manusia sakti, Batara Tunggal mempunyai keturunan tujuh orang batar yang dikirimkan ke dunia melalui kabuyutan, titik awal perjalanan dan tempat akhir kehidupan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pelaksanaan ajaran Sunda Wiwitan di Kanekes, tradisi religious diwujudkan dalam berbagai upacara yang pada dasarnya mempunyai empat tujuan yaitu; 1. Menghormati para karuhun atau nenek moyang, 2. Mensucikan Pancer Bumi atau isi jagat dan dunia pada umumnya, 3. Menghormati dan menumbuhkan atau mengawinkan Dewi Padi, dan 4. Melaksanakan pikukuh Baduy untuk mensejahterakan isi jagat. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian mantera-mantera yang diucapkan sebelum dan selama upacara berisikan permohonan izin dan keselamatan atas perkenan karuhun, menghindari marabahaya, serta perlindungan untuk kesejahteraan hidup di dunia damai sejahtera.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masuknya agama Islam ke Tatar Sunda menyebabkan terpisahnya komunitas pengaut ajaran Sunda Wiwitan yang taat dengan mereka yang kemudian menganut Islam. Masyarakat penganut Sunda Wiwitan memisahkan diri dalam komunitas yang khas di pedalaman Kanekes ketika agama Islam memasuki kerajaan Pakuan Padjajaran. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Secara sadar, masyarakat Kanekes dengan tegas mengakui bahwa perbedaan mereka dengan masyarakat Sunda lainnya di luar Kanekes hanyalah dalam system religi, bukan etnis. Mereka menyebut orang Sunda yang di luar Kanekes dengan sebutan Sunda-Eslam (orang Sunda yang beragama Islam).</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
http://menjawabdenganhati.wordpress.com/2010/06/13/mengenal-sunda-wiwitan-2/
</div>
</div>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-87746015704106759542012-09-10T09:35:00.000-07:002012-09-10T09:35:02.404-07:00SEJARAH DAN NILAI KEKERAMATAN KABUYUTAN GALUNGGUNG<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Sejarah Kabuyutan Galunggung</b><div style="text-align: justify;">
Jika masyarakat Arabia mengenal Mekkah dan Yerusalem sebagai wilayah keramat, maka di tatar Sunda orang mengenal Galunggung sebagai sebuah kabuyutan.<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Mekkah terdapat 'maqom' (bekas petilasan) Ibrahim, maka di Galunggung terdapat 'sanghyang tapak Parahyangan' (bekas petilasan para leluhur awal).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang sesepuh bernama Aki Anang alias Raden Anang Daryan Jayadikusumah" (1926 - 2000), pemimpin kelompok kebatinan 'jati Sunda' yang juga keturunan Batara di Galunggung, pernah menuturkan berita turun-temurun kurang lebih sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahwasanya pada jaman yang telah lampau sekali, tatar Sunda adalah daerah perairan yang hanya terdapat satu daratan yang tidak terlalu luas (jaman air). Daerah tertinggi dari daratan itu adalah puncak dari sebuah gunung yang kini disebut Galunggung. Pada jaman itu puncak Galunggung adalah daratan tertinggi di tatar Sunda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada hari yang diberkahi, tibalah sebuah perahu besar yang memuat banyak sekali manusia dan hewan peliharaan. Sebagian orang-orang perahu itu turun dan tinggal menetap membangun komunitas manusia yang baru. Itulah nenek moyang manusia Sunda sekarang, dan menjadikan Galunggung sebagai sebuah kabuyutan atau 'sanghyang tapak Parahyangan'.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Galunggung sebagai sebuah kabuyutan nyata disebut dalam guratan naskah lontar yang temukan di Ciburuy, Garut, yakni sebuah naskah yang setelah diteliti merupakan naskah lontar tertua di Indonesia dengan kode Kropak 632. Kropak 632 ini diperkirakan dibuat pada tahun 1030-an masehi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam naskah itu diberitakan bahwa Rakeyan Darmasiksa memberikan petuah kepada anak cucunya tentang pegangan hidup, dan bahwa kabuyutan di Galunggung harus dijaga dan dipertahankan agar tidak dikuasai oleh orang asing (Danasasmita, 2006).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pesan Sang Darmasiksa bahwa Galunggung jangan sampai dikuasai orang asing nampaknya mirip dengan larangan bagi kaum non muslim memasuki tanah al Haram di Makkah (tanah larangan di Mekkah, Arab Saudi).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengapa kabuyutan perlu dijaga, tentulah karena kabuyutan adalah cikal dan simbol jatidiri. Rusaknya kabuyutan Galunggung berarti pudarnya jatidiri dan nilai-nilai asli yang khas dari masyarakat Sunda! Pesan Rakeyan Darmasiksa yang termuat dalam Kropak 632 dibukukan oleh Atja (1929-1991) dan Saleh Danasasmita (1933--1986) dengan judul 'Amanat Galunggung' (diterbitkan oleh Proyek Pengembangan Musium Jawa Barat).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wibawa Galunggung sebagai sebuah kabuyutan, nampak pula dari petikan 'Babad Tanah Jawi ' dan 'Carita Parahyangan', bahwasanya putra sulung Raja Galuh yang bernama Sempak Waja menjadi Batara (raja pandita) di Galunggung dengan gelar Batara Dangiang Guru, yang melantik raja-raja yang akan berkuasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedudukan Batara di Galunggung yang amat tinggi didukung pula oleh penemuan naskah kuno lain dengan kode Kropak 406, yang isinya menerangkan kurang lebih sekitar tahun 1030-an, datanglah Darmasiksa (Sri Jayabupati) menghadap Batara keturunan Batara Dangiang Guru Sempak Waja, meminta wilayah yang kemudian diberi nama oleh Batara yang berkuasa itu sebagai 'tempat tinggal Sang Karma' (Saunggalah). Darmasiksa atau Sri Jayabupati menurut Carita Parahyangan adalah anak dari Sang Lumahing Winduraja. Sedangkan menurut naskah Pangeran Wangsakerta, Jayabupati adalah Raja Sunda ke-20 yang memerintah tahun 1030-1042 (Ekadjati, 2005).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah Galunggung disebut sebagai kabuyutan, sebagai 'sanghyang tapak Parahyangan' yang sangat dikeramatkan dan dijaga oleh para 'raja pandita' (Batara) yang memiliki kekuasaan yang sangat tinggi di atas raja-raja biasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kabuyutan-kabuyutan lain yang muncul terkemudian, yang merupakan 'turunan' dari kabuyutan Galunggung banyak tersebar di wilayah Jawa Barat, diantaranya Denuh, Ciburuy, Sumedang, Linggawangi, dan Panjalu. Seperti halnya di Galunggung, kabuyutan-kabuyutan ini pun dipimpin oleh raja pandita bergelar Batara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PARA BATARA DI GALUNGGUNG</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Membahas kabuyutan Galunggung tidak bisa lepas dari topik para Batara yang mendudukinya. Sejauh ini naskah-naskah kuno paling banyak menyebutkan nama 'Batara Dangiang Guru Sempak Waja' yang menjadi Batara di Galunggung. Batara-batara lain sesudahnya pun kadang disebut dengan menyertakan nama besar Dangiang Guru Sempak Waja, seperti halnya yang tertulis pada Kropak 406 di atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari Prasasti yang ditemukan di Gegerhanjuang, Tasikmalaya, diketahui nama seorang Batara wanita. Mungkin Batara wanita satu-satunya, bernama Batari Hyang, yang pada tahun 1111 mengubah bentuk kebataraan menjadi kerajaan, yaitu Kerajaan Galunggung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut versi lokal, diketahui setidaknya enam orang Batara yang memerintah setelah Batari Hyang tahun 1111, dan tidak diketahui jumlah Batara sebelum masanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Para Batara penguasa Galunggung yang dikenal masyarakat lokal diantaranya Batari Hyang, Batara Sempakwaja, Batara Kuncung Putih, Batara Kawindu, dan Batara Wastuhayu. Versi keluarga R. Anang Daryan Jayadikusumah menambahkan nama Batara Gunawisesa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batara Gunawisesa adalah kakak sulung Batara Kuncung Putih. Adik-adik Batara Gunawisesa dari yang tertua hingga yang termuda adalah Wahyu Cakraningrat (makam di Curug Tujuh Galunggung), Ambu Sarigan (makam di Dinding Ari Galunggung), Ambu Hawuk alias Nyi Mas Garsih (makam di Dinding Ari Galunggung), dan Batara Kuncung Putih (makam di Kawah Galunggung).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menindaklanjuti informasi dari prasasti Gegerhanjuang bahwasanya pada tahun 1111 masehi terjadi perubahan bentuk pemerintahan dari bentuk kebataraan menjadi kerajaan, tentulah menimbulkan pertanyaan mengenai perbedaan kedua bentuk pemerintahan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejauh ini belum ada rujukan pustaka yang menerangkan hal itu.. Namun menurut hemat Penulis, barangkali bentuk kebataraan dapat dimisalkan dengan bentuk kepausan katolik sekarang ini yang berkedudukan di Roma. Italia, yakni pemerintahan setingkat negara (bahkan lebih dari itu) yang hanya mengurusi keruhanian masyarakat. Kemudian barulah pada tahun 1111 masehi, yakni pada jaman Batari Hyang, Batara tidak hanya mengurusi masalah ruhani masyarakat, namun juga masalah kompleks sehari-hari seperti kesejahteraan rakyat, politik, budaya, dan lain-lain. Dengan demikian, bertambahlah fungsi Batara sejak saat itu, meminjam istilah Islam, yakni sebagai 'ulama' (tokoh ruhani) sekaligus 'umaro' .</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>JATI SUNDA SEBAGAI ‘AGAMA’ PARA BATARA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kini muncul sebuah pertanyaan baru. Sebagai tokoh ruhani, apakah 'agama' para Batara ?</div>
<div style="text-align: justify;">
Menilik berdasar istilah, 'batara' tentulah kental dengan ke-Hinduan yang dibawa dari India.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bisa jadi para Batara di Galunggung beragama Hindu adanya. Tapi bisa jadi pula tidak, meski segala istilah meminjam unsur ke-Hinduan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Danasasmita (2006) dalam tulisannya berjudul 'Batu Nyantra dari Tapos' memberikan informasi yang disepakati oleh Penulis, bahwa agama orang Pajajaran (Sunda, Parahyangan) mengandung tiga unsur utama, yakni 'Hinduisme', 'Budhisme', dan 'Jati Sunda' dengan pemuliaan para leluhur. Dari ketiga unsur tersebut, ternyata 'Jati Sunda' yang paling mendominasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Merujuk pada pendapat Saleh Danasasmita (2006) pada tulisan berjudul 'Batu Nyantra dari Tapos' dan 'Hubungan Sri Jayabupati dengan Prasasti Geger Hanjuang, Penulis akan mengulas tentang alam spiritual masyarakat Sunda kuno, terutama para Batara di Galunggung :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasar istilah-istilah dan nama-nama yang terdapat pada prasasti dan naskah kuno lainnya, para ahli berpendapat bahwa agama yang berkembang di tatar Sunda adalah Hindu. Namun setelah diteliti, apabila Hindu yang dianut, maka Hindu orang Sunda berbeda dengan Hindu di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hindu di tatar Sunda tidak mengenal kasta, yang ada hanyalah feodalisme biasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Agama Hindu yang agak cocok dengan profil spiritual di tatar Sunda adalah Hindu Tantrayana, yakni perpaduan Hindu dan Budha, namun lebih mengarah ke Budha. Hal ini didukung oleh penemuan "Batu Nyantra" di Tapos, Bogor, pada tahun 1979, yang pada bagian atasnya terdapat goresan serupa gajah, dimana gajah adalah simbol aliran Tantrayana yang lebih mengarah ke Budhiisme.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gambar gajah terdapat pula pada prasasti Kebon Kopi yang ditemukan di Kampung Muara, Cibungbulang, Bogor. Dengan demikian, Budhisme lebih dominan daripada Hinduisme dalam pengertian 'Siwaisme' pada masyarakat tatar Sunda kala itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meminjam ungkapan Danasasmita, meninjau sejarah keagamaan di India, sebenarnya Budhisme dapat disebut sebagai salah satu aliran dalam agama Hindu. Sedangkan, agama Budha sendiri pada dasarnya lebih cenderung merupakan filsafat daripada agama. Ajaran agama Budha pada asal muasalnya tidak mengenal ritual ibadat karena menurut pahamnya keberhasilan mencapai nirwana semata-mata bergantung pada kebenaran karma (perbuatan) belaka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa yang membedakan Budhisme dengan Hinduisme ialah watak Budhisme yang kosmopolit, dapat dianut oleh mereka yang bukan Hindu. Hinduisme pada dasarnya bercorak Aryan, bercorak khas Hindu, kerena menurut doktrin yang mendasarinya, seorang Hindu dilahirkan dalam kasta. Agama Budha tidak mengenal sistem kasta. Agaknya nilai-nilai Budhisme inilah yang menjadi bagian 'irisan' dengan falsafah asli Sunda, yaitu 'Jati Sunda'.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut hemat Penulis, bukan Hinduisme atau Budhisme yang mendominasi alam spiritual orang Sunda, terutama para Batara di Galunggung. Hinduisme dan Budhisme hanya memperkaya khasanah spiritual dan bahasa. Logika sejarah mendukung pendapat Penulis, bahwa semenjak filtrasi besar-besaran ajaran Islam dari Cirebon dan Banten abad ke-16 di tatar Sunda, Hinduisme dan Budhisme begitu mudah sirna, sementara 'Jati Sunda' masih tetap ada dan hidup di hati masyarakat Sunda hingga detik ini. Jadi mana yang lebih berurat-berakar : Hinduisme - Budhisme atau 'Jati Sunda' ?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ajaran 'Jati Sunda' mengajarkan keimanan kepada Tuhan Yang Satu, hidup sederhana (meurih), saling tolong menolong, bersahaja, dan 'kembali ke alam' atau 'back to nature', yakni bahwa alam dan manusia saling memberi sebab - akibat (Suganda, 2006).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ajaran 'Jati Sunda' ini masih nampak kental pada beberapa komunitas masyarakat di wilayah tatar Sunda, diantaranya masyarakat Kampung Naga di Tasikmalaya, Kampung Kuta di Ciamis, Kampung Dukuh dan Kampung Pulo di Garut, Kampung Urug di Bogor, Kampung Ciptarasa - Sirnarasa di Sukabumi, dan Kanekes di Banten. ‘Jati Sunda’, jika dianggap agama, maka agama ini mirip dengan agama Nabi Ibrahim as. Agama Ibrahim belum bernama Islam. Para ulama menyebut agama Ibrahim adalah agama Hanif, yakni agama ‘Jalan Lurus’.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah, bahwa banyak istilah Kehinduan yang memperkaya khasanah bahasa di tatar Sunda, khususnya di kabuyutan Galunggung, yang faktanya tak terbantahkan. Begitu pula sumbangan ajaran Hinduisme dan Budhaisme yang memperkaya falsafah asli 'Jati Sunda'. 'Jati Sunda' agaknya sudah ada jauh sebelum Hinduisme - Budhisme dikenal di Galunggung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
'Jati Sunda' mungkinkah 'agama' yang dibawa para Parahyangan (leluhur awal) yang merapat di Galunggung pada jaman air seperti cerita yang ditutur oleh mendiang Aki Anang ? Benarkah cerita Aki Anang tentang hal ikhwal karuhun Sunda di Galunggung ? Kita semua masih menunggu jawaban ilmiah dari para ahli.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Kabuyutan Galunggung : masih misteri yang belum terpecahkan ..</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-29329722892855053412012-09-10T07:05:00.000-07:002012-09-19T00:11:33.386-07:00Kerajaan Banten<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Kerajaan Banten.</b> Secara geografis, Kerajaan Banten terletak di propinsi Banten. Wilayah kekuasaan Banten meliputi bagian barat Pulau Jawa, seluruh wilayah Lampung, dan sebagian wilayah selatan Jawa Barat. Situs peninggalan Kerajaan Banten tersebar di beberapa kota seperti Tangerang, Serang, Cilegon, dan Pandeglang. Pada mulanya, wilayah Kesultanan Banten termasuk dalam kekuasaan Kerajaan Sunda.</div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<a href="http://cdn.ridwanaz.com/wp-content/uploads/2012/06/Sejarah-Kerajaan-Banten.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img alt="Kerajaan Banten" src="http://cdn.ridwanaz.com/wp-content/uploads/2012/06/Sejarah-Kerajaan-Banten.jpg" title="Kerajaan Banten" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Kerajaan Banten menjadi penguasa jalur pelayaran dan perdagangan yang melalui Selat Sunda. Dengan posisi yang strategis ini Kerajaan Banten berkembang menjadi kerajaan besar di Pulau Jawa dan bahkan menjadi saingan berat bagi VOC di Batavia. VOC merupakan perserikatan dagang yang dibuat oleh kolonial Belanda di wilayah kepulauan Nusantara.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kehidupan Politik Kerajaan Banten</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada awal berkembangnya masyarakat pantai Banten, Banten merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Pajajaran. Namun pada tahun 1524 wilayah Banten berhasil dikuasai oleh Kerajaan Demak di bawah pimpinan Syarif Hidayatullah. Pada waktu Demak terjadi perebutan kekuasaan, Banten melepaskan diri dan tumbuh menjadi kerajaan besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah itu, kekuasaan Banten diserahkan kepada Sultan Hasanudin, putra Syarif Hidayatullah. Sultan Hasanudin dianggap sebagai peletak dasar Kerajaan Banten. Banten semakin maju di bawah pemerintahan Sultan Hasanudin karena didukung oleh faktor-faktor berikut ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
Letak Banten yang strategis terutama setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis, Banten menjadi bandar utama karena dilalui jalur perdagangan laut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Banten menghasilkan rempah-rempah lada yang menjadi perdagangan utama bangsa Eropa menuju Asia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. Hal-hal yang dilakukan oleh Sultan Ageng Tirtayasa terhadap kemajuan Kerajaan Banten adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Memajukan wilayah perdagangan. Wilayah perdagangan Banten berkembang sampai ke bagian selatan Pulau Sumatera dan sebagian wilayah Pulau Kalimantan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Banten dijadikan sebagai tempat perdagangan internasional yang mempertemukan pedagang lokal dengan para pedagang asing dari Eropa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Memajukan pendidikan dan kebudayaan Islam sehingga banyak murid yang belajar agama Islam ke Banten.</div>
<div style="text-align: justify;">
Melakukan modernisasi bangunan keraton dengan bantuan arsitektur Lucas Cardeel. Sejumlah situs bersejarah peninggalan Kerajaan Banten dapat kita saksikan hingga sekarang di wilayah Pantai Teluk Banten.</div>
<div style="text-align: justify;">
Membangun armada laut untuk melindungi perdagangan. Kekuatan ekonomi Banten didukung oleh pasukan tempur laut untuk menghadapi serangan dari kerajaan lain di Nusantara dan serangan pasukan asing dari Eropa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sultan Ageng Tirtayasa merupakan salah satu raja yang gigih menentang pendudukan VOC di Indonesia. Kekuatan politik dan angkatan perang Banten maju pesat di bawah kepemimpinannya. Namun akhirnya VOC menjalankan politik adu domba antara Sultan Ageng dan putranya, Sultan Haji. Berkat politik adu domba tersebut Sultan Ageng Tirtayasa kemudian berhasil ditangkap dan dipenjarakan di Batavia hingga wafat pada tahun 1629 Masehi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Berikut ini daftar penguasa Kesultanan Banten menurut catatan sejarah Wikipedia:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Maulana Hasanuddin atau Pangeran Sabakingkin memerintah pada tahun 1552 – 1570</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Maulana Yusuf atau Pangeran Pasareyan memerintah pada tahun 1570 – 1585</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Maulana Muhammad atau Pangeran Sedangrana memerintah pada tahun 1585 – 1596</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Sultan Abu al-Mafakhir Mahmud Abdulkadir atau Pangeran Ratu memerintah pada tahun 1596 – 1647</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Sultan Abu al-Ma’ali Ahmad memerintah pada tahun 1647 – 1651</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Sultan Ageng Tirtayasa atau Sultan Abu al-Fath Abdul Fattah memerintah pada tahun 1651-1682</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Sultan Haji atau Sultan Abu Nashar Abdul Qahar memerintah pada tahun 1683 – 1687</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahya memerintah pada tahun 1687 – 1690</div>
<div style="text-align: justify;">
9. Sultan Abul Mahasin Muhammad Zainul Abidin memerintah pada tahun 1690 – 1733</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Sultan Abul Fathi Muhammad Syifa Zainul Arifin memerintah pada tahun 1733 – 1747</div>
<div style="text-align: justify;">
11. Ratu Syarifah Fatimah memerintah pada tahun 1747 – 1750</div>
<div style="text-align: justify;">
12. Sultan Arif Zainul Asyiqin al-Qadiri memerintah pada tahun 1753 – 1773</div>
<div style="text-align: justify;">
13. Sultan Abul Mafakhir Muhammad Aliuddin memerintah pada tahun 1773 – 1799</div>
<div style="text-align: justify;">
14. Sultan Abul Fath Muhammad Muhyiddin Zainussalihin memerintah pada tahun 1799 – 1803</div>
<div style="text-align: justify;">
15. Sultan Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin memerintah pada tahun 1803 – 1808</div>
<div style="text-align: justify;">
16. Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin memerintah pada tahun 1809 – 1813</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kehidupan Sosial Kesultanan Banten</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kerajaan Banten merupakan salah satu kerajaan Islam di Pulau Jawa selain Kerajaan Demak, Kasepuhan Cirebon, Giri Kedaton, dan Mataram Islam. Kehidupan sosial rakyat Banten berlandaskan ajaran-ajaran yang berlaku dalam agama Islam. Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, kehidupan sosial masyarakat Banten semakin meningkat dengan pesat karena sultan memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Usaha yang ditempuh oleh Sultan Ageng Tirtayasa adalah menerapkan sistem perdagangan bebas dan mengusir VOC dari Batavia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut catatan sejarah Banten, Sultan Banten termasuk keturunan Nabi Muhammad SAW sehingga agama Islam benar-benar menjadi pedoman hidup rakyat. Meskipun agama Islam mempengaruhi sebagian besar kehidupan Kesultanan Banten, namun penduduk Banten telah menjalankan praktek toleransi terhadap keberadaan pemeluk agama lain. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya sebuah klenteng di pelabuhan Banten pada tahun 1673.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kehidupan Budaya Kesultanan Banten</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masyarakat yang berada pada wilayah Kesultanan Banten terdiri dari beragam etnis yang ada di Nusantara, antara lain: Sunda, Jawa, Melayu, Bugis, Makassar, dan Bali. Beragam suku tersebut memberi pengaruh terhadap perkembangan budaya di Banten dengan tetap berdasarkan aturan agama Islam. Pengaruh budaya Asia lain didapatkan dari migrasi penduduk Cina akibat perang Fujian tahun 1676, serta keberadaan pedagang India dan Arab yang berinteraksi dengan masyarakat setempat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam bidang seni bangunan Banten meninggalkan seni bangunan Masjid Agung Banten yang dibangun pada abad ke-16. Selain itu, Kerajaan Banten memiliki bangunan istana dan bangunan gapura pada Istana Kaibon yang dibangun oleh Jan Lucas Cardeel, seorang Belanda yang telah memeluk agama Islam. Sejumlah peninggalan bersejarah di Banten saat ini dikembangkan menjadi tempat wisata sejarah yang banyak menarik kunjungan wisatawan dari dalam dan luar negeri.</div>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-78108198089494469332012-09-10T06:15:00.002-07:002012-09-10T06:20:49.632-07:00Kerajaan Cirebon<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 19px;"><b>Kerajaan Cirebon. </b></span><span style="background-color: white; line-height: 19px;">Kisah berganti mengenai asal mula terjadinya negara Carbon. </span><span style="background-color: white; line-height: 19px;">Tersebutlah ada sebuah dusun di tepi telaga yang disebut Carbon, daerah sekitarnya masih tertutup semak belukar dan hutan. Ke arah selatan dari Carbon terdapat Gunung Careme, di lerengnya banyak kuda liar. Sementara di sungai banyak ikan dan rebon (udang kecil).</span></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="background-color: white; line-height: 19px; padding: 0px 0px 10px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada tahun 1362 C/1445 M bermukimlah di Kebon Pasisir Carbon 4 orang dari Carbon Girang, yaitu Ki Danusela/Ki Gedeng Alang-alang dengan istrinya Nay Arumsari dan Ki Sarnawi dengan istrinya. Lima tahun kemudian datang Ki Somadullah/Walangsungsang/ Pangeran Cakrabuwana dengan istrinya Nay Indang Geulis, anak Ki Danuwarsih, dia kakak Danusela. Turut juga bersama mereka Nay Larasantang, adik sang pangeran.</span></div>
</div>
<div style="background-color: white; line-height: 19px; padding: 0px 0px 10px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lama kelamaan banyak penduduk dari dusun Muhara Jati, Pasambangan, dan lainnya datang ke Carbon. Maka pada tahun 1367 C/1448 M Pangeran Cakrabuwana dibantu oleh penduduk lainnya mulai menebang hutan Kebon Pasisir untuk membuat pedusunan Carbon. Sementara itu keluarga Ki Gedeng Alang-alang dan Ki Somadullah jika malam hari mencari rebon dan ikan di sungai, untuk kemudian dibuat terasi, petis, dan garam.</span></div>
</div>
<div style="background-color: white; line-height: 19px; padding: 0px 0px 10px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah penduduk semakin banyak bermukim di daerah itu, diresmikanlah dusun Carbon. Ki Pangalang-alang menjadi kuwu (kepala dusun), Somadullah menjadi raksabhumi dengan nama Cakrabhumi. Carbon menjadi pemukiman yang ramai, banyak orang yang datang berniaga atau bertani, mencari rebon atau ikan di laut, dan banyak perahu berlabuh membawa barang dagangan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penduduk terdiri dari bermacam bangsa, bermacam anutan, bahasa dan tulisannya. Tahun 1369 C/ 1450 M penduduk yang bermukim di Carbon berjumlah 356 orang, mereka terdiri atas bermacam bangsa, yaitu Sunda, Jawa, Swarnabhumi, Hujungmendini, India, Parsi, Syam, Arab, dan Cina. Ki Somadullah lalu mengajarkan agama Islam pada penduduk, dan didirikanlah surau disebut Jalagrahan yang terletak di tepi laut.</span></div>
</div>
<div style="background-color: white; line-height: 19px; padding: 0px 0px 10px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tersebutlah bahwa Ki Cakrabhumi dengan adiknya berkunjung ke Amparan Jati, tempat gurunya yaitu Seh Datuk Kahfi/ Seh Maulana Idlofi. Sang guru memberi petunjuk pada muridnya agar mereka berdua pergi ke Baitullah di Mekah, tapi istri Cakrabhumijangan diajak, sebab ia sedang hamil muda.</span></div>
</div>
<div style="background-color: white; line-height: 19px; padding: 0px 0px 10px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mereka akhirnya pergi berlayar menuju Kerajaan Mesir, dan singgah di Jidah yang terletak di negeri Arab. Raja negeri itu bernama Syarif Abdullah /Sultan Makmun jatuh hati pada putri Pajajaran Nay Larasantang adik Cakrabhumi. Akhirnya ia dikawin oleh Sultan Makmun dan diberi julukan Sarifah Mudaim, kakaknya dijuluki Haji Abdullah Imam al-Jawi. Cakrabhumi lalu kembali ke Jawa, sementara adiknya tetap tinggal bersama suaminya. Sarifah Mudaim kemudian mempunyai anak bernama Syarif Hidayat.</span></div>
</div>
<div style="background-color: white; line-height: 19px; padding: 0px 0px 10px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah Ki Gedeng Alang-alang meninggal, Cakrabhumi menjadi kuwu di Cirebon dengan gelar Pangeran Cakrabhuwana. Ia membuat istana Pakungwati,<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"> </strong>dan bala tentaranya lengkap persenjataanya. Mendengar hal itu raja Sunda lalu mengirim Tumenggung Jagabaya, ia membawa panji keprabhuan yang melambangkan kekuasaan daerah. Pangeran Cakrabhuwana dijadikan Tumenggung Carbon dengan gelar Sri Mangana.</span></div>
</div>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-68332735647071717712012-09-10T06:04:00.000-07:002012-09-10T06:04:11.472-07:00Kerajaan Kuningan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Kala 1033 – 1074 Caka = 41 tahun </b><br /><ul>
<li>Wilayah Galuh 41, di Kuningan / Galunggung </li>
<li>Nama asal Prabhu Cakrawati </li>
<li>Istri </li>
<li>Anak Prabhu Langlangbhuwana <a name='more'></a></li>
</ul>
<br />Kala <br /><ul>
<li>Wilayah Kuningan </li>
<li>Nama asal Prabhu Langlangbhuwana </li>
<li>Istri </li>
<li>Anak 1 Ratu Mayang Kuning, isteri Raden Suralaya atau Rangga Mantri ratu wilayah Maja.2 Dalem Dungkut namanya, menjadi ratu wilayah Kawali3 Ratu Mayangsari, isteri Sunan Parung. Raja Talaga-Galuh </li>
</ul>
Kala <br /><ul>
<li>Wilayah wilayah Maja. </li>
<li>Nama asal Raden Suralaya atau Rangga Mantri </li>
<li>Istri Ratu Mayang Kuning </li>
<li>Anak 1 Raden Jayareksa, atau Ki Gedeng Luragung2 Ratu Selawati, isteri Seh Aripin3 Raden Bratawiguna, atau Pangéran Aryya Kemuning </li>
</ul>
Kala <br /><ul>
<li>Wilayah ratu wilayah Kawali </li>
<li>Nama asal Dalem Dungkut </li>
<li>Istri </li>
<li>Anak Pangéran Bangset </li>
</ul>
Kala <br /><ul>
<li>Wilayah </li>
<li>Nama asal Sunan Parung </li>
<li>Istri Ratu Mayangwari </li>
<li>Anak Ratu Parung atau Ratu Wulansari, diperisteri oleh ratu wilayah Maja, ialah Raden Parunggangsa, atau Ranggamantri </li>
</ul>
Kala <br /><ul>
<li>Wilayah </li>
<li>Nama asal Raden Jayareksa, atau Ki Gedeng Luragung </li>
<li>Istri Nyai Ageng Larasati </li>
<li>Anak Raden Suranggajaya, atau Sang Dipati Kuningan </li>
</ul>
Kala <br /><ul>
<li>Wilayah </li>
<li>Nama asal Seh Aripin </li>
<li>Istri Ratu Selawati </li>
<li>Anak Ratu Kencanawati, atau Nyai Ageng Kuningan.</li>
</ul>
<br />Oleh : Ali Sastramidjaja </div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-69064748235438728712012-09-10T04:29:00.002-07:002012-09-13T08:16:18.271-07:00Kerajaaan Tarumanagara<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Kerajaaan Tarumanagara.</b> 0280 – 0591 Caka = 311 tahun candra, 0393 – 0695 Masehi = 302 tahun surya</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0200 Caka (0316 Masehi) </b></div>
<div style="text-align: justify;">
maharesi dinasti Pallawa dan maharesi dinasti Salankayana bersama kelompoknya sebagai bawanannya mengungsi, berlayar di samudra menuju pulau‑pulau di Bhumi Dwipantara. diantaranya ada yang tinggal di pulau Simhala, Marutma, Dharmma nagari, Negeri Syangka,</div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kamboja, negeri Yawana, negeri Gauda, wilayah Pulau Bali ada yang tinggal di Pulau Simhala sebelah selatan, kemudian di Pulau Sumatra.Ada juga yang tinggal di negeri Cungko. Bakulapura. Ada juga yang tinggal di Narikeladwipa, negeri Karpura, Sangyang Hujung, dan Pulau Jawa, serta negeri asing, karena balatentara penguasa dari negeri Bharata senantiasa berusaha menangkap mereka. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun Maharesi Jayasinghawarman dengan kelompoknya dan seluruh pengiring serta hambanya selama sepuluh (10) tahun tidak tinggal di satu tempat. (Mereka tinggal) di antaranya yaitu di Pulau Sumatra dua tahun lamanya, kemudian pindah lagi (dan) tinggal di Bakulapura tiga tahun lamanya, dan di wilayah Pulau Bali dua tahun lamanya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian tahun 267 Caka (345 M). Sang Maharesi Jayasinghawarman dengan seluruh pengiringnya tinggal di Jawa Barat, tetapi tetap tinggal di Pulau Sumatra, Sang Maharesi juga menetap di Pulau Simpala sebelah selatan. Begitu juga keturunan serta keluarga Raja Hastiwarman yaitu Raja Dinasti Salankayana dari daerah Bharata, menetap di Bumi Jawa Barat. Di sini mereka dengan orang dari Dinasti Palawa mendirikan desa tidak jauh dari Sungai Taruma. Wilayah tersebut yaitu termasuk wilayah kerajaan Salakanagara. Sang Maharesi Jayasinghawarman mendirikan asrama, Sang Maharesi merupakan guru besar agama atau guru agama. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyaklah muridnya, bahkan putra mahkota Bakulapurapun, Sang Aswawarman namanya, sebagai murid Sang Maharesi Jayasinghawarman, begitu juga murid‑murid dari negara‑negara seberang, serta dari berbagai wilayah Pulau Jawa. Lama‑kelamaan asrama Jayasinghawarman menjadi desa besar dari desa‑desa di Bumi Jawa Barat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada mulanya Dinasti Mawiya, dengan rajanya Sri Maharaja Bhrihadrata namanya, yang memerintah di Maghada, di Bumi Bharata, terdesak perangnya melawan mahasenapati (perwira tinggi) Dinasti Mauriya juga, yaitu Pushwamitra namanya, yang kemudian mendirikan Dinasti Sungga, dan menetap di Purabha Pataliputra. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masyarakat Dinasti Mauriya dan pejabat‑pejabat negara, banyak yang mengungsi di berbagai wilayah dan berbagai negara, termasuk di Jawadwipa. Kemudian Maharaja Pushwamitra digantikan oleh putranya; yaitu Maharaja Agnimitra namanya, dan bertempat tinggal di ibu kota Wisida. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0244 Caka (0358 Masehi). </b></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Lahir Jayasinghawarman </li>
<li style="text-align: justify;">Tokoh Maharesi dari wangsa Salankayana di Bharata, yang kelak menjadi pendiri dan raja Tarumanagara (280 – 304 Caka). </li>
<li style="text-align: justify;">Penjelasan </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Maharesi dari wangsa Salankayana di Bharata, yang kelak menjadi pendiri dan raja Tarumanagara (280 – 304 Caka).Wafat tahun 304 dalam usia 60 tahun, jadi dilahirkan pada tahun (304 – 60) = 244 C.Kelak beristri pada Dewi Minawati (lahir th.271 C) ialah Iswari Tunggal Pertiwi Warmandewi, putri raja Dewawarman VIII, raja Salakanagara ke 9. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0280 – 0304 Caka (0393 – 0416 M) : 24 tahun. </b></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Tarumanagara ke 1. </li>
<li style="text-align: justify;">Nama Jayasinghawarman, lahir 0244 Caka (0358 M), usia 36 – 60 th Caka </li>
<li style="text-align: justify;">Gelar Maharesi Rajadhirajaguru Jayasinghawarman Gurudharmapurusa. </li>
<li style="text-align: justify;">Istri Dewi Iswari, Sri Iswari Tunggalprethiwi Warmandewi, putri Dewawarman yang ke 8 </li>
<li style="text-align: justify;">Anak 1 Dharmaya, kelak jadi Resi Dharmaya Warman Guru, lahir 264 C; usia 16-40 tahun. </li>
<li style="text-align: justify;">Permesuri Dewi Minawati putri Dewawarman VIII (lahir 271 C), usia 9 – 33 tahun </li>
<li style="text-align: justify;">Gelar Sri Iswari Tunggalprethiwi Warmandewi. </li>
<li style="text-align: justify;">Anak 2 Nagawarman, Nagayawarman3 Dewi Amrawati, bersuami raja Medangpurwa ialah Prabhu Yudhadana. </li>
<li style="text-align: justify;">Ibukota Jayasinghapura, kemudian membuat yang baru ialah Sundapura (Kota Sunda). </li>
<li style="text-align: justify;">Catatan </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Tarumanagara tumbuh menjadi negara yang besar dan kuat sehingga Salakanagara pun menjadi bawahannya.ibukota Jayasinghapura, kemudian membuat yang baru lagi SundapuraSejaman dengan Tarumanagara ini kerajaan Sang Aswawarman di Bakulapura (Kalimantan) pun menjadi besar dan kuat, kemudian dilanjutkan oleh putranya yang bernama Mulawarman di Kutai. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Data </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ia wafat tahun 0304 Caka, dalam usia 60 tahun, berarti lahirnya tahun 0244 CakaBeranak pertama waktu berusia 20 tahun, jadi kira-kira beristri pada usia 19 tahun, artinya nikah tahun 263 C. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wafat Ia wafat pada usia 60 tahun dan dipusarakan di tepi kali Gomati, Lumah ing Gomati </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0294 Caka (0407 Masehi)hari : Ahad Manis/Wagetanggal : 8 k, Palguna 294 Caka (23 Juni 0407 Masehi). </b></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Lahir </li>
<li style="text-align: justify;">Purnawarman </li>
<li style="text-align: justify;">Ayahnya Darmawarman, prabu Tarumanagara ke 2 (30th) </li>
<li style="text-align: justify;">Tokoh kelak menjadi Prabu Tarumanagara </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0300 Caka (0413 Masehi). </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang pendeta Buda bernama Fa-hien (Cina) pulang dari India ke negrinya. Kapal berangkat dari Sri Langka. Tiga hari kemudian datang badai selama 13 hari. Setelah 90 hari terkatung-katung, kapal tersebut tiba di Ya-va-di (Jawadwipa, pada saat itu jaman kerajaan Tarumanagara). Dalam catatannya diterangkan, bahwa di tempat ini banyak kaum brahmana, tapi tak ada pendeta Buda. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0301 Caka (0414 Masehi).hari : Kamis Kaliwon/Pontanggal : 2 s, Cetramasa 0301 Caka (16 April 0414 Masehi). </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam catatan Fa-hien, pada tanggal 16 April 0414 Masehi, setelah 5 bulan tinggal di Ya-va-di, baru ia melanjutkan perjalanannya ke Cina dengan kapal dagang India. Arahnya ke timurlaut. Karena terserang badai, kapal kehilangan arah. Dua bulan lebih di laut, belum juga mencapai kota Kanton, padahal biasanya hanya dalam 50 hari. Lalu kapal dibelokkan ke baratlaut. Baru setelah berlayar 12 hari, pada tanggal 14 Juni 0414 Masehi, hari Ahad Wage / Pahing), tibalah di pantai Lushan, ibukota Propinsi Chang-kwang, sebelah utara kota Kanton. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertanyaan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
tiba di Lushan tgl. 14-06-0414 Mdikurangi 12 hari - 12 jadi = 02-06-0414 M2 bulan di laut, - 02 </div>
<div style="text-align: justify;">
jadi 02-04-0414 M</div>
<div style="text-align: justify;">
tiba di Ya-va-di tgl. 16-04-0414 M</div>
<div style="text-align: justify;">
selisih waktu 14 hari hilang</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi data ini ada kesalahan tanggal, yang berakibat kehilangan waktu 14 hari </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0304 – 0317 Caka (0416 – 0429 Masehi) : 13 tahun</b>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Tarumanagara ke 2 </li>
<li style="text-align: justify;">Nama asal Prabu Dharmawarman (40 – 53 th Caka). </li>
<li style="text-align: justify;">Gelar Rajarsi Dharmaya Warman Guru </li>
<li style="text-align: justify;">Permesuri </li>
<li style="text-align: justify;">Anak 1 Purnawarman (10 – 23 th Caka).2 Harinawarmandewi, bersuami pedagang kaya dari daerah Bharata3 Candrawarman.4 menjadi duta kerajaan Taruma di Kerajaan Cina</li>
<li style="text-align: justify;">5 Sang Aswawarman beristerikan puteri penghulu Bakulapura, Sang Kundungga </li>
<li style="text-align: justify;">Istri </li>
<li style="text-align: justify;">Anak 1 Sang Gajahwarman, duta Kerajaan Tarumanagara di Pulau Sumatra2 Sang Padmawarman, duta Tarumanagara di negeri Syangka3 Sang Barunawarman, panglima angkatan laut kemudian menjadi menteri kelautan4 Sang Sukretawarman, sebagai hakim </li>
<li style="text-align: justify;">Peristiwa </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Ia menyerahkan kekuasaan kepada putranya, Purnawarman, karena ia menjadi penyebar agama, dengan gelar Rajaresi Darmayawarman.Waktu itu kehidupan masyarakat pribumi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok brahmana, ksatriya, waisya, dan sudra. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama Maharsi Rajadhirajaguru berkuasa di Tarumanagara, beliau pun telah membuat jasa dengan memberi teladan, memperkuat, dan memperdalam Sungai Candrabhoga. Muara sungai itu dibuat pelabuhan perahu. Di sepanjang tepi sungai dibuat beberapa tempat arca, bangunan suci dan biara, bahkan candi. Pekerjaan itu dimulainya pada tanggal empat belas paro terang bulan Bhadra, sampai dengan tanggal lima paro gelap bulan Asyuji, tahun dua ratus sembilan puluh lima Caka (0295 Caka = 0408 Masehi). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wafat </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sang Prabu wafat tahun 0319 Caka (0431 Masehi), di Candrabhaga dalam usia 55 tahun Caka. disebut Sang Lumah ri Candrabhaga, candinya di tepi sungai Candrabhaga </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Data </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ia wafat dalam usia 55 tahun di tahun 319 C; jadi dilahirkan tahun (319 – 55) = 264 C.Dinobatkan tahun 304, ialah pada usia 40 tahun.Ayahnya raja Tarumanagara dari tahun 280-304 C, yang wafat dalam usia 60 tahun, jadi ia lahir dalam tahun 304-60 = 244 C. Maka ia berputra sulung pada usia 264-244 = 20 tahun. Mungkin ia beristri tahun 263 C. Tapi Permesurinya, ialah Dewi Minati, baru lahir tahun 271. Dengan demikian maka Dharmawarman bukan putra Dewi Minati. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala </b></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Wilayah Medangpurwa 1, di Bumi Jawa Tengah </li>
<li style="text-align: justify;">Nama Maharaja Malladewa </li>
<li style="text-align: justify;">Anak Yudhadana, beristri Dewi Amrawati, putri raja Tarumanagara 1 </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala </b></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Wilayah Medangpurwa 2, Medanggiri, di Bumi Jawa Tengah </li>
<li style="text-align: justify;">Nama Yudhadana </li>
<li style="text-align: justify;">Istri Dewi Amrawati, putri raja Tarumanagara 1 </li>
<li style="text-align: justify;">Anak 1 Maharaja Bhairawa2 Prabhu Srimhakara3 Dewi Candika, bersuami Wirawarman, adik Sri Maharaja Mulawarman, raja Kutai </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun, putriMaharaja Yudhadana, yaitu Dewi Candika, dijadikan istri oleh Wirawarman, adik kedua dari Sri Maharaja Mulawarman, raja Kutai Purwa di Bhumi Bakulapura (Kalimantan Timur). Kemudian, Dewi Candika dengan Wirawarman beranak beberapa orang, dua di antaranya, Amudrawarman dan Dewi Jwalita. Kemudian, Dewi Jwalita dijadikan istri oleh Sri Maharaja Purnawaraman. Dengan demikian, penguasa di Kerajaan Taruma dengan Kerajaan Kutai Purwa adalah berkerabat juga. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala </b></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Wilayah </li>
<li style="text-align: justify;">Nama Simhakara </li>
<li style="text-align: justify;">Istri putri raja Jawa Timur Dewi Prabhawati </li>
<li style="text-align: justify;">Anak </li>
<li style="text-align: justify;">tidak punya anak </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0317 – 0356 Caka (0429 – 0467 M) : 39 tahun.hari : Senin Manis/Wagetanggal : 13 s, Cetramasa 0317 Caka (04 Nopember 0429 Masehi)(dua tahun sebelum ayahnya meninggal). </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Tarumanagara ke 3 </li>
<li style="text-align: justify;">Nama asal Purnawarman, lahir 294 Caka, usia 23 – 62 th Caka </li>
<li style="text-align: justify;">Gelar Sri Maharaja Purnawarman Iswaradigwijaya Bhimaparakrama Surya Maha Purusa Jagatpati Purandara Sakti Pura Wiryaajaya Lingga Triwikrama Bhuwanatala.Sri Purnawarman Bhimanarakrama Narendradhipa </li>
<li style="text-align: justify;">Permesuri </li>
<li style="text-align: justify;">Sri Prameswari Indukirana namanya, putri Raja Agrabinta, keturunan Raja Salakanagaraputri dari raja bawahannya. </li>
<li style="text-align: justify;">Anak 1. Wisnuwarman2. Dewi Tarumawati, bersuami Raja pulau Sumatra </li>
<li style="text-align: justify;">Istri 2 Dewi Jwalita, putri dari Bakulapura </li>
<li style="text-align: justify;">Anak Sang Karabhawarman, beristri putri pembesar kerajaan Pulau Sumatra </li>
<li style="text-align: justify;">Istri putri raja pulau Sumatra, putri raja Jawa Tengah dan Jawa Timur, putri raja Pulau Bali. </li>
<li style="text-align: justify;">turunan dinasti Warman ada di Dwipantara dan negeri Bharata, Kamboja, negeri Campa, Pulau Simhala dan lainnya lagi </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Penjelasan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Purnawarman lahir Ahad Manis/Wage, 8k-05-294 C, (23-06-407 M). Semasa berkuasa Ia dijuluki “wyaghra ning Tarumanagaraa” atau Harimau Tarumanagara. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wafat Senin Kaliwon/Pon, 15s, Posyamasa 356 Caka, (12/06/0467 M), dalam usia 62 tahun. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Catatan </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa karya Purnawarman yang tercatat : </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lambang </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lambang atau dhwaja (panji) berbentuk padma (bunga teratai) di atas kepala gajah Erawata, rajatanda daun bunga dari emas berbentuk lebah. Kemudian disebut sebagai dhwaja tanda, yang digunakan sebagai lambang kebesaran para pembesar kerajaan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Baju perang </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua musuhnya dapat dikalahkan, karena Purnawarman orangnya pemberani, dan menguasai berbagai ilmu serta siasat perang, yang menjadikan dirinya menjadi raja yang perkasa dan dahsyat (bhimaparakramoraja). Waktu berperang selalu memakai baju besi dari kepala sampai ke kaki. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bangunan suci </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mendirikan beberapa bangunan suci pada tanggal 9 paro bulan terang bulan Posya, sampai dengan tanggal 2 paro bulan gelap bulan Magha tahun 319 Caka, [09s - 03 sampai dengan 02k - 04 - 0319 Caka = 13 Juli - 20 Agustus 0431 Masehi) = 38 hari </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelabuhan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Membuat pelabuhan perahu dan sebagainya itu selesai dikerjakan pada tanggal 7 paro bulan terang bulan Margasira sampai dengan tanggal 14 paro bulan terang bulan Posya tahun 320 Caka [07s - 02 - 0320 sampai 14s - 03 - 0320 Caka = 36 hari.Pelabuhan ini segera ramai oleh kapal- kapal perang kerajaan Taruma. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memelihara </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memperkokoh serta bekerja turut memperindah tepian lembah Gangga yang terletak di wilayah Kerajaan Indraprahasta, yaitu pada (tanggal) 12 paro‑gelap, bulan Margasira, sampai dengan (tanggal) 15 paro‑terang bulan Posya, tahun tiga ratus tiga puluh dua Caka. (332 Caka = 0444 Masehi). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian dua tahun berikutnya, yaitu tanggal 4 paro‑terang, bulan Srawana sampai dengan tanggal 13 paro‑gelap bulan Srawana tahun 0334 Caka (0446 Masehi) Sri Maharaja Tarumanagara membuat pekerjaan lagi, yaitu memperkokoh dan bekerja memperindah sepanjang tepi Sungai Cupu. Lembah itu terletak di negeri Cupu, dan airnya menggalir sampai di istana ke rajaan, bahkan tepi Sungai Cupu ini (berada) di dalam ibukota Kerajaan Cupunagara. Banyak tempat pemujaan terhadap segala dewa ada di situ untuk warga masyarakat pribumi, rakyat jelata dari berbagai golongan. Kemudian, Sri Maharaja Purnawarman mengerjakan upacara. Selamatan, berupa uang bagi para pendeta Brahmana dan bersama‑sama di sana dengan diberi sapi seratus ekor, pakaian, berbagai makanan. Seluruh warga masyarakat, pria, wanita, tua, muda semua di seluruh daerah yang sudah menyempurnakan pekerjaan mereka, di beri upah dari Sri Maharaja. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian tidak jauh dari tepian lembah Gangga di wilayah Indraprahasta, juga di tepi Sungai Cupu di wilayah Cupunagara, Sri Narendra-dhipa Purnawarman membuat prasasti, yaitu tulisan pada batu sebagai pertanda bahwa pada waktu itu ada pekerjaan di sana yang telah selesai dibuat oleh Sri Narpati. Demikian pula dicatat mengenai kesaktian Purnawarman yang sangat berwibawa, Sri Narendradhipa, seperti Batara Wisnu yang bersahabat dengan segala makhluk di dunia serta di akhirat kelak. Pada prasasti itu dibubuhi tanda dengan telapak kakinya. Maksudnya agar para petani senang hatinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu juga, pada tanggal sebelas paro‑gelap bulan Karthika sampai dengan empat belas paro terang bulan Margasira, tahun tiga ratus tiga puluh lima Caka (0335 Caka = 0446 Masehi) , yaitu melakukan pekerjaan berupa perbaikan dengan memperkuat sepanjang tepi pada setiap sungai, atau lembah Manukrawa namanya sekarang. Pada waktu itu Sri Maharaja sedang menderita, sakit. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejahtera </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk kesejahteraan kehidupan rakyatnya, maka banyak sungai yang diperkokoh tepiannya, juga sehubungan dengan keperluan agama. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berbakti </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tiap tahun semua raja bawahannya selalu datang di purasaba Sundapura untuk berbakti dan mempersembahkan upeti. Waktunya tiap bulan Caitra (Jumadilahir). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bawahan </div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Ada 48 kerajaan bawahan Tarumanagara ialah :</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>1.Salakanagara (di Pandeglang)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>2.Cupunagara (di Subang)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>3.Nusa Sabey (di ?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>4.Purwanagara (di ?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>5.Ujung Kulon (di Pandeglang)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>6.Gunung Kidul (di ?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>7.Purbolinggi (di Probolinggo)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>8.Agrabinta (di Cianjur)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>9.Sabara (di ?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>10.Bumi Sagandu (di Majalengka)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>11.Paladu (di ?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>12.Kosala (di ?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>13.Legon (di Serang)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>14.Indraprahasta (di Cirebon)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>15.Manukrawa (di Indramayu)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>16.Malabar (di Kabupaten Bandung)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>17.Sindangjero (di ?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>18.Purwakerta (di Purwokerto)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>19.Wanagiri (di ?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>20.Purwagaluh (di Banyumas)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>21.Cangkuwang (di Garut atau Ciamis)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>22.Sagara (di ?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>23.Kubang Giri (di Tegal)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>24.Cupugiri atau Gunung Cupu (di Sumedang)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>25.Alengka (di Kabupaten Bandung)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>26.Manik Parwata atau Gunung Manik (?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>27.Salaka Gadang (di ?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>28.Pasir Batang (di Banyumas)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>29.Karang Sindulang (di Kab. Bandung)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>30.Bitung Giri (di Majalengka)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>31.Tanjung Kalapa (di ?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>32.Pakuwan Sumurwangi (di ?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>33.Kalapa Girang (di ?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>34.Tanjung Camara (di Kuningan)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>35.Sagara Pasir (di ?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>36.Rangkas (di Pandeglang)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>37.Pura Dalem (di Karawang)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>38.Linggadewa (di ?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>39.Wanadatar (di ?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>40.Jati Ageung (di Kuningan)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>41.Setyaraja (si ?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>42.Wanajati (di ?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>43.Sundapura (di Bekasi)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>44.Rajatapura (di Pandeglang)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>45.Dua Kalapa (di ?)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>46.Pasir Muara (di Bogor)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>47.Pasir Sanggarung (di Kab. Cirebon)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>48.Indihiyang (di Tasikmalaya)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perang </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
di Tarumanagaraibukota kerajaan sudah dikuasai musuh yaitu, (oleh) keluarga pengkhianat ialah Prabhu SimhakaraSri Maharaja memerintah panglima, senapati dan semua bala tentara (diperintah) untuk menyerang musuh, yang sudah meluas ke ibukota Kerajaan Taruma.Maka berkatalah Sri Maharaja Purnawarman, berperanglah kamu semua! Rebutlah ibukota kerajaan kita, dan binasakan seluruh musuh kalian! janganlah ada yang bersisa, bunuh musuh itu!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak lama kemudian bala tentara Prabhu Simhakara kalah di di medan perang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak yang mati dari bala tentara Prabhu Simhakara. Bala tentara yang tersisa dari yang mati hanya beberapa puluh orang, sementara pemimpin mereka kemudian semua di jatuhi hukuman mati. Sedangkan Prabhu Simhakara mati dipukul dengan senjata oleh Sri Maharaja Purnawarman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena peristiwa itu, Sri Maharaja mengadakan api kurban yang sempurna, yaitu selamatan atas keunggulan perang, dengan membuat Prasasti Jayastumba, yaitu tulisan pada batu, di ibu kota Taruma. Prasasti itu dijadikan sebagai tanda peringatan kemenangan perang. Pada Prasasti Jayastumba itu ditulis tahun Caka suddha (0) karna (2) swaha (73) Magha paro ‑terang selesai tanggal empat [tanggal 4s Magha (4) 320 Caka = 26 April 0432 M]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
[keterangan : Purnawarman 0317 - 0356 Caka, jadi peristiwa itu harus dalam tahun itu, tidak mungkin arti swaha = 7 harusnya 3, jadi bukan tahun 720 tapi 320 Caka]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak awal Purnawarman memerintah Kerajaan Taruma sebagai maharaja hingga meninggal dunia. Kemashurannya tidak ada duanya pada waktu itu. Beliau menguasai seluruh bhumi Jawa Barat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kerajaan Salakanagara, Kerajaan Cupunagara, Kerajaan Nusa Sabey, Kerajaan Purwanagara, Kerajaan Hujungkulon, Kerajaan Gunungkidul, Kerajaan Purwalingga, Kerajaan Agrabinta, ratu wilayah Sabara, Ratu Tirthaman-dhala, Kerajaan Bhumi Sagandhu, Rajadesa Paladu, Pinahakuwu, Kerajaan Kosala, Kerajaan Desa Legon, Kerajaan Indraprahasta, Ratu Candratudaga, (Raja Desa Jagapura), Rajadesa Jagapura, Prajadesa Surantaka Mandhala, Kerajaan Manukrawa, Kerajaan Malabar, Ratu Sindang Jero, akuwu Desa Purwakerta, Raja sewilayah Purwagalih, Ratu Wilayah Cangkuang, Ratu Wilayah Salaka Gading, Ratu Keraton Sagarakidul, Ratu Panghulu Kubanggiri, Ratu Sapugiri, Ratu Alengkha, Ratu Manik Parwatadesa, Ratu wilayah di Pasirbatang, Ratu wilayah Bibitung Giri Desa, Guru Panghulu Raja Patapan Desa, Ratu Wilayah Tanjungkalapa, penguasa di Sumurwangi, Ratu Kalapa Girang Desa, Kuwu (kepala daerah) Tanjung Cemara, Ratu Wilayah Sagara Pasir, Ratu Wilayah Rangkas Rajadesa Puradalem, Ratu Wilayah Linggadewa, Raja Wilayah Wanadatar, Ratu Jatyageung (Jatiageung), Ratu Wilayah Setyaraja, Ratu Wilayah Wanajati, Penguasa Rajatapura. Ratu Sundapura, Ratu Dwakalapa, Juru (penguasa) Pelabuan Muhara Suba, Juru Pelabuhan Muhara Candrabhaga, Ratu Wilayah Gomati Nadi (Sungai Gomati), Penguasa di Nusa Apuy (Pulau Api), penguasa pelabuhan (syahbandar) Wilayah Narikela, penguasa di Pelabuhan Manukrawa, Ratu Wilayah Pasir Muhara, Jurulabuhan Muhara Taruma, Kerajaan Purwasanggarung, dan banyak lagi daerah‑daerah dan wilayah‑wilayah yang mengabdi kepada Tarmanagara, tempat dan kerajaan sudah banyak yang berganti namanya, atau sudah tidak ada lagi. Bahkan, ada yang lebih dari sepuluh nama tempat wilayah yang tidak di tulis, karena beberapa aksara tidak tampak, termasuk nama kerajaan, rajanya, dan penguasanya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sahabat sejajar </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun sahabat yang sejajar dengan negara-negara sebrang di antaranya yaitu negara yang kemudian namanya Kamboja di negeri Yawana, Syangkayodyapura, negeri Dharmma, Langkasuka, Marulma Rajapura di negeri Kalingga Mamalla Purani, Cagpa, Simhaladwipa, Sanghyang Hujung, Nacorpaka, dan beberapa kerajaan di bumi Bharata di Benua Jambhudwipa, Ayudhya, negeri Gauda, Amarawati, Parsi, Kerajaan Cungkwo, negeri Syam., Basar , negeri Abbasid. Demikian pula, beberapa kerajaan kecil di daerah Tamilakam, Kerajaan Magadha, daerah‑daerah di sebelah selatan, dan daerah Mathura, Kerajaan Karnnataka. dan Pataliputra pantaslah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bakulapura.(Kalimantan) </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Panadangan dengan Kerajaan Kutai atau Kutanagara di bumi Bakulapura (Kalimantan), karena Sri Maharaja Purnawarman menikah dengan Dewi Jwalita, putri dari Wirawarman, dan Wirawarman adalah adik dari Sri Maharaja Mulawarman, putra Aswawarman. Aswawarman putra Sang Kudungga, keturunan dari Wasuwamitra dari Dinasti‑Sungga. Beginilah singkatnya. Dinasti Sungga ada di Bakulapura. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keterangan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sri Maharaja Purnawarnan atau Sri Narendradhina Tarumanagara, lahir di ibukota Jayasinghapura di keraton kerajaan Taruma pada tanggal 8 paro bulan gelap bulan Palguna tahun 294 Caka [Ahad Manis/Wage, 08 k - 05 - 294 Caka = 23 Juni 407 Masehi].Mulai menjadi raja ialah pada tanggal 13 paro bulan terang bulan Ceitra tahun 317 Caka pada usia 23 tahun. [Senin Manis/Wage, 13 s - 06 - 317 Caka = 14 Nov. 0429 Masehi].Beliau wafat pada tanggal 5 paro bulan terang bulan Posya tahun 356 Caka, pada usia 62 tahun. [Senin Kaliwon/Pon, 05 (15) s - 03 - 0356 Caka = 12 Juni 0467 Masehi], sehari setelah penobatan putranya. Kemudian beliau disebut Sang Lumah ri Tarumanadi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut tulisan‑tulisan prasasti yang kemudian di tulis lagi serta disalin oleh Panembahan Losari pada naskah Dwipantara parwwa. Tetapi banyak berbagai rintangan pekerjaan yang dihadapi oleh Sang Panembahan, yaitu hurufnya tidak jelas dan ada juga yang hilang serta. hancur. Dengan demikian, aku menulis mengenai pekerjaan Sri Maharaja Purnawarman tidak semua lengkap, hanya inilah yang ada dan dapat ditulis dengan sempurna, dan disalin ke dalam bahasa dan aksara Jawa kuna </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0356 – 0377 Caka (0467 – 0487 Masehi) = 21 tahun. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Tarumanagara ke 4hari : Ahad Wage/Pahing, tanggal : 14 s, Posyamasa, 0356 Caka (11 Juni 0467 Masehi). </li>
<li style="text-align: justify;">Nama asal Wisnuwarman </li>
<li style="text-align: justify;">Gelar Sri Maharaja Wisnuwarman Iswara Digwijaya Tunggal Jagatpati Sang Purandarasutah. </li>
<li style="text-align: justify;">Permesuri 1 Suklawarmandewi, adik raja Bakulapura, wafat dalam usia muda tanpa anak. </li>
<li style="text-align: justify;">Permesuri 2 Suklawatidewi, putri Wiryabanyu, (Indraprahasta 3) </li>
<li style="text-align: justify;">Anak 1. Indrawarman.2. Widalawarman </li>
<li style="text-align: justify;">Istri Dewi Subhawati, putri Sumatra, tidak berputra </li>
<li style="text-align: justify;">Peristiwa </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Sang Senapati Cakrawarman ialah adik Sri Maharaja Purnawarman tidak senang hatinya karena keponakannya menjadi raja, dikarenakan ia ingin menjadi Raja Tarumanagara menggantikan kakaknya. Oleh karena itu Sang Senapati Cakrawarman melawan dengan melakukan penghianatan dan pemberontakan. Atas bantuan pasukan Prabu Wiryabanyu, dari kerajaan Indraprahasta, pemberontakan dapat ditumpas.Sejak itu sangat banyak bala tentara Indraprahasta diangkat menjadi bala tentara Tarumanagara, serta tinggal di ibukota (Tarumanagara) </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suklawarmandewi, adik raja Bakulapura. Tapi dari permaisuri tidak mendapat keturunan karena wafat dalam usia muda, karena sakit ulu hati. Kemudian beristri lagi dengan Suklawatidewi. Dari perkawinan ini putra sulungnya bernama Indrawarman yang kelah menjadi penguasa Tarumanagara. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penjelasan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penobatan terjadi sehari sebelum Purnawarman wafatAgama yang dianut ialah Siwa, Brahma, Bhuda juga berbakti kepada para leluhur. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0356 Caka (0467 Masehi).hari : Senin Kaliwon/Pontanggal : 15 s, Posyamasa 356 Caka (12/06/0467 Masehi). </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wafat </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Purnawarman wafat dalam usia 62 tahun, satu hari setelah putranya dinobatkan menjadi Raja Tarumana gara yang ke 4. Ia dipusarakan di tepi Citarum, sehingga disebut “sang lumah ing Tarumanadi” (yang dipusarakan di Citarum). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0356 Caka (0467 Masehi).hari : Kamis Pahing/Kaliwontanggal : 2 s, Maghamasa, 356 Caka (29-06-0467 Masehi). </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wisnuwarman, raja Tarumanagara ke 4, mengirim duta ke negara-negara tetangga untuk memberitahukan bahwa dia telah menjadi penguasa dan berharap memelihara persahabatan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0357 Caka (0468 Masehi)hari : Rabu Wage/Pahingtanggal : 12 s, Yesta masa, 357 Caka (23-10-0468 Masehi). </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sang Nagawarman (Pamannya Purnawarman), panglima angkatan laut dan duta keliling Tarumanagara, berkunjung ke Cina. Setahun kemudian ke Sanghiang Hujung, dan 5 bulan berikutnya ke Swarnabhumi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0358 Caka (0470 Masehi) </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peristiwa </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terjadi pemberontakan di Tarumanagara.Paman Wisnuwarman, adik Purnawarman yang bernama Cakrawarman selaku panglima angkatan darat, pernah berontak hendak merebut kekuasaan. Tapi berkat dukungan Sang Wiryabanyu, raja Indrapra-hasta, pemberontakan itu dapat ditumpas. Pemberontakan itu ter-jadi dari hari Rabu Wage tanggal 14 kresnapaksa, Asuji 358 Caka sampai hari Senin Kaliwon, 11 kresnapaksa, Kartikamasa 359 Caka.Pemberontakan itu diawali pada pergantian tahun Caka dan berlangsung selama 27 hari (25-02-0470 M sampai 23-03-0470 M). Semua pemberontak yang masih hidup dihukum mati. Setelah pemberontakan dapat ditumpas, Maharaja memberikan hadiah kepada semua yang ikut berjasa dan kepada Sang Wiryabanyu, karena permaisuri telah wafat maka putrinya yang bernama Suklawatidewi dijadikan permaisuri. Dari perkawinan ini putra sulungnya bernama Indrawarman yang kelah menjadi penguasa Tarumanagara. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0377 – 0437 Caka (0487 – 0545 Masehi) : 60 tahun. </b></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Tarumanagara ke 5 </li>
<li style="text-align: justify;">Nama asal Indrawarman, lahir 360 Caka, usia 17 – 77 tahun Caka. </li>
<li style="text-align: justify;">Gelar Sri Maharaja Indrawarman Sang Paramarta Saktimaha Prabawa Lingga Triwikrama Buwanatala. </li>
<li style="text-align: justify;">Istri </li>
<li style="text-align: justify;">Anak 1 Candrawarman.2 Dewi Komalasari bersuami mentri kerajaan Kandari.3 Sang Santawarman yang menjadi brahmaresi. </li>
<li style="text-align: justify;">Catatan </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pamannya, adik Wisnuwarman yang bernama Karabawarman mendampinginya sebagai mentri.Adik kandungnya, Widalawarman, menjadi mentri angkatan perang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0437 – 0457 Caka (0545 – 0565 Masehi) : 20 tahun. </b></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Tarumanagara ke 6 </li>
<li style="text-align: justify;">Nama asal Candrawarman </li>
<li style="text-align: justify;">Gelar Sri Maharaja Candrawarman Hariwangsapurusasakti Mahasuralaghawa Paramartha.Maharaja Candrawarman Sang Hariwangsa Purusa Sakti Suralaga Wagengparamarta. </li>
<li style="text-align: justify;">Anak 1 Suryawarman, putra mahkota.2 Mahisawarman, – petinggi Tarumanagara.3 Matsyawarman, – Panglima Angkatan Laut.4 Dewi Bayusaribhumi, diperistri oleh putra mahkota kerajaan Pali di Sumatra.</li>
<li style="text-align: justify;">5 Dewi Bayurasa, diperistri oleh Prabhu Samahawan dari Medang Jawa Tengah. </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Peristiwa </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Candrawarman telah merubah politik dalam negrinya dengan mengangkat derajat keturunan yang berhak atas daerahnya masing-masing atas dasar kesetiaan kepada Tarumanagara, dijadikan penguasa daerahnya lagi. Kebijaksanaan ini telah menjadikan Taruma nagara sangat stabil. Penyalahgunaan kekuasaan dapat diatasi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bersahabat, terutama kerajaan-kerajaan di tanah India dan negeri Cungkwo, Selain itu ialah, Kamboja di Yawana, Syangka, Ayodhyapura, Dharmanagari, Langkasuka, Marutmana, Rajapura di Kalingga, negeri Sopala, negeri Singha, Mallapuranu, Campa, Pulau Simhala, Sanghyanghujung, Nasorpaka, Ayudhya, negeri Gauda, Amarawati, Parsi, Sam, Basyra, negeri Abasid, dan kerajaan kecil di daerah Tamilakan, Magadha daerah Daksahinapatra dan daerah Mathura. Kerajaan Karunatakaka, Pataliputra, dan kerajaan-kerajaan di Bumi Dwipantara. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wafat Ia wafat Sabtu Wage/Pah, 9k-05-0457 C (15 Agustus 0565 M) </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0457 – 0483 Caka (0565 – 0590 Masehi) : 26 tahun. </b></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Tarumanagara ke 7 </li>
<li style="text-align: justify;">Nama asal Suryawarman </li>
<li style="text-align: justify;">Gelar Sri Maharaja Suryawarman Sang Mahapurusa Bhimaparakrama Hariwangsadigwijaya Buwantala. </li>
<li style="text-align: justify;">Istri </li>
<li style="text-align: justify;">Anak 1 Kretawarman.2 Sudawarman, beristri putri raja Palawa3 Tirta Kancana, diperistri oleh Maharesi Manikmaya, raja Kendan. </li>
<li style="text-align: justify;">Catatan </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Dia mengirim duta keliling :Ke bagian barat oleh Sang Santawarman, pamannya.Ke bagian timur oleh Sang Mahisawarman. Ke bagian timur dari Sanghyiang Hujung.Semasa Suryawarman, daerah-daerah pedalaman mulai berkembang dan kerajaan Tarumanagara mencapai puncaknya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada waktu Kerajaan Tarumanagara berkuasa di Jawa sebelah barat, negara ini banyak mengikat persahabatan dengan negara-negara seberang; di antaranya kerajaan-kerajaan di Bhumi Bharata, nagara Gauda, negeri Syangka, negeri Marutma, negeri Singha, negeri Campa, negeri Kamboja, dengan negara Cungkwo, negara Pulau Simhala; negara- negara di Bhumi Sopala, negeri Parsi, negeri Abasid, Sanghyanghujung, negeri Langkasuka, serta beberapa negara lainnya lagi. Di antara mereka, masing-masing menyuruh dutanya bersama pelayannya tinggal di negara sahabatnya. Begitu juga dengan kerajaan-kerajaan di kepulauan di Bhumi Dwipantara. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0483 – 0550 Caka (0590 – 0655 Masehi) : 67 tahun. </b></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Tarumanagara ke 8 </li>
<li style="text-align: justify;">Nama asal Kertawarman </li>
<li style="text-align: justify;">Gelar Sri Maharaja Kretawarman Mahapurusa Hariwangsa Digwijaya Salaka Bumandala. </li>
<li style="text-align: justify;">Permesuri putri dari keluarga Salankayana di bumi Bharata. </li>
<li style="text-align: justify;">Anak tak berputra, karena Sang Raja ini mandul. </li>
<li style="text-align: justify;">Istri ke 2 Pwahaci Satyawati, anak rakyat biasa, tapi cantik. Ia mengaku hamil, lalu mengangkat anak, diberinama Bajragiri </li>
<li style="text-align: justify;">Anak Bajragiri, anak angkat, diberi pangkat panglima. </li>
<li style="text-align: justify;">Saudara/adik 1 Sudawarman, kelak menggantikan Kertawarman.2 Dewi Tirthakancana, bersuami Maharsiguru Manikmaya, raja Kendan ke 1. </li>
<li style="text-align: justify;">Peristiwa </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Kejadiannya ialah ketika Prabu sedang berburu. ia bertemu dengan gadis cantik anak pencari kayu bakar di tepi sungai Candrabhaga. Ayah sigadis bernama Ki Parangdami dan ibunya bernama pwahaci Sembada, tergolong dalam kasta Sudra. Gadis desa itu pwahaci Satyawati namanya. Dia mengangkat anak yang diberi nama Bajragiri. Bajragiri selalu dihina oleh saudara Raja dan tak dianggap ada tali persaudaraan serta dijauhi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kala 0550 – 0561 Caka (0655 – 0666 Masehi) : 11 tahun. </b></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Penobatan di Tarumanagara ke 9 </li>
<li style="text-align: justify;">Nama asal Sudawarman, Rajaresi Suddhawarman </li>
<li style="text-align: justify;">Gelar Brahmanaraja Sudhawarman Mahapurusa Sang Paramartha Rsi HariwangsaSri Maharaja Sudawarman Mahapurusa sang Paramarta resi Hariwangsa. </li>
<li style="text-align: justify;">Permesuri Déwi Sri Maya, putri Mahendrawarman, raja wangsa Palawa di negri Barata, India </li>
<li style="text-align: justify;">Anak Dewimurti, lahir dan dibesarkan di India, bersuami raja Cupunagara ialah Sang Nagajaya. </li>
<li style="text-align: justify;">Istri 2 Dewi Srimaya, dari pedukuhan Kendan </li>
<li style="text-align: justify;">Anak Dewi Mayangwangi, bersuami Resi Mandra, dari Jawa Timur, tinggal di Kendan </li>
<li style="text-align: justify;">Peristiwa </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Sudawarman menggantikan kakaknya, karena putranya yang bernama Bajragiri dianggap tidak berhak jadi raja, karena ibunya seorang dari golongan sudra dari warna keempat menurut Sangyang Agama. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adik Sudawarman, bernama Dewi Tirthakancana, bersuami Maharsiguru Manikmaya, dari Kendan dan Dewimurti sangat benci kepada Bajragiri. </div>
</div>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-49579815930159663122012-09-10T03:22:00.000-07:002012-09-10T05:45:48.364-07:00Kerajaan Talaga<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Kala Kerajaan Talaga, wilayah Galuh</b><br />
<ul>
<li>Nama Prabhu Surayadéwata </li>
<li>Istri </li>
<li>Anak Raden Suddhayasa atau Bhatara Gunung Bitung <a name='more'></a></li>
</ul>
Kala <br />
Kerajaan Talaga, wilayah Galuh <br />
<ul>
<li>Nama Raden Suddhayasa atau Bhatara Gunung Bitung </li>
<li>Istri </li>
<li>Anak Raden Dharmmasuci </li>
<li>Catatan Raden Suddhayasa atau Bhatara Gunung Bitung kemudian menjadi dang upaCaka agung Buddhayana Sarwastiwada di Gunung Bitung </li>
</ul>
Kala <br />
<ul>
<li>Kerajaan Talaga, wilayah Galuh </li>
<li>Nama Raden Dharmmasuci </li>
<li>Istri </li>
<li>Anak raja Talaga </li>
<li>Catatan Beliau banyak pengikutnya dan siswanya. Oleh karena itu beliau lantaran rajaguru Buddhayana Sarwastiwada, di wilayah Talaga, yang termasuk daerah Galuh. </li>
</ul>
Kala <br />
<ul>
<li>Kerajaan Talaga, wilayah Galuh </li>
<li>Nama raja Talaga, ialah Prabhu Talaga Manggung </li>
<li>Istri </li>
<li>Anak 1 Raden Panglurah namanya menjadi upaCaka, hidup di pertapaan2 Ratu Simbakencana </li>
<li>Catatan Setelah Prabhu Talaga Manggung mangkat, kemudian digantikan oleh Ratu Simbakencana, karena kakak Sang Ratu yaitu Raden Panglurah tidak mau, beliau sudah menjadi sang upaCaka Buddhayana Sarwastiwada di pertapaan, hanya beliau diberi tahu perihal pernikahan Ratu Simbarkencana. </li>
</ul>
Kala <br />
<ul>
<li>Kerajaan Talaga, wilayah Galuh </li>
<li>Nama 2 Ratu Simbakencana </li>
<li>Suami 1 Sang Sakyawira, disebut Palembang Gunung, wafat tanpa putra </li>
<li>Anak tak berputra </li>
<li>Suami 2 Raden Kusumalaya, pertapa Kutamangu </li>
<li>Anak Sunan Parung, Sang Prabhu Parung </li>
<li>Catatan Dengan Palembang Gunung, Ratu Simbarkencana tidak berputera.Setelah suami pertama meninggal, lalu bersuami lagi</li>
</ul>
Oleh : Ali Sastramidjaja
<br />
http://artshangkala.wordpress.com/2009/09/19/kerajaan-talaga/ </div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-78468211538134712632012-09-10T00:27:00.003-07:002012-09-29T06:21:36.026-07:00Situs Batu Kerajaan Kendan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 22px;"><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/ke-situs-batu-kerajaan-kendan.html">Nama Kendan</a> </b><span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 22px;">berasal dari kata </span><i style="border: 0px; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kenan </i><span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 22px;">yang memiliki makna sejenis batu cadas, berongga dan didalamnya mengandung kaca yang berwarna hitam. Batuan inipun akan tampak kemilauan saat tersorot oleh sinar matahari. Memiliki permukaan yang sangat kasar dan tajam. Dan konon, jenis batuan semacam ini hanya terdapat di wilayah Kendan saja. </span></div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 22px; margin-bottom: 12px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: black;"><span style="background-color: transparent;"><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/ke-situs-batu-kerajaan-kendan.html"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-1933" height="190" src="http://bandung.panduanwisata.com/files/2011/08/kendan-gunung3-300x240.jpg" style="border: 1px solid rgb(169, 169, 169); float: left; margin: 7px 25px 18px 0px; outline: 0px; padding: 4px; text-align: justify; vertical-align: baseline;" width="280" /></a></span><b></b></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><b><b style="background-color: white;"><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/peradaban-mesopotamia.html">Daerah Nagreg</a></b><span style="background-color: white;">, yang ketika mudik lebaran seringkali menjadi titik kemacetan merupakan bekas ibukota Kerajaan Kendan. Ada banyak cerita dan versi yang berada di seputar Kerajaan Kendan ini. Dulunya di kerajaan ini sering digelar kegiatan ritual keagamaan yang dilakukan disekitar kabuyutan dimana didalam kabuyutan tersebut biasanya ditandai dengan bangunan punden berundak.</span></b></span></div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 22px; margin-bottom: 12px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://bandung.panduanwisata.com/files/2011/08/kendan-gunung4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img alt="" border="0" class="alignleft size-full wp-image-1934" height="190" src="http://bandung.panduanwisata.com/files/2011/08/kendan-gunung4.jpg" style="border: 1px solid rgb(169, 169, 169); margin-top: 7px; outline: 0px; padding: 4px; text-align: center; vertical-align: baseline;" width="280" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Punden ini tersebar di beberapa tempat yang sering disebut orang sebagai candi. Istilah ini didasarkan adanya kemiripan bahan material dengan bangunan umat Hindu. </div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 22px; margin-bottom: 12px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="text-align: justify;">
Meskipun sebenarnya antara arsitektur punden dan arsitektur candi sangat jauh berbeda. <b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/">Candi</a></b> merupakan bangunan tertutup atau berdinding, sedangkan punden merupakan bangunan terbuka tanpa dinding maupun atap. Di dalam konsep tata ruang <i style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">puseur dayeuh</i> kerajaan pra-Islam di Tatar Sunda, bangunan punden berfungsi sebagai <i style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">goah.</i></div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 22px; margin-bottom: 12px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-1935" height="190" src="http://bandung.panduanwisata.com/files/2011/08/kendan-gunung5-300x219.jpg" style="border: 1px solid rgb(169, 169, 169); float: left; margin: 7px 25px 18px 0px; outline: 0px; padding: 4px; text-align: justify; vertical-align: baseline;" width="280" /><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Selain ditemukan</span><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/ke-situs-batu-kerajaan-kendan.html" style="background-color: white;"> Arca Manik</a><span style="background-color: white;">, di daerah ini juga sempat ditemukan mahkota serta sebuah pusaka nagasastra yang kemudian tersimpan di salah seorang sesepuh Kampung Kendan. </span></div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 22px; margin-bottom: 12px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="text-align: justify;">
Sebagai <i style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">nagara rasa,</i> hanya orang yang memiliki kehalusan rasa dan ketajaman bathin yang dapat merasakan peninggalan-peningalan kerajaan Kendan yang sudah terkubur ratusan tahun lamanya. Dan sampai saat ini pun, belum dapat dipastikan dimana material bekas <a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/ke-situs-batu-kerajaan-kendan.html">“karaton</a>”-nya.</div>
</div>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-18312105568375414612012-09-08T08:14:00.003-07:002012-09-08T08:37:24.978-07:00Peradaban Mesopotamia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/peradaban-mesopotamia.html"><b>Peradaban Mesopotamia</b> </a>- Mesopotamia berarti daerah diantara dua aliran sungai. Mesopotamia sangat subur, sering menjadi rebutan bangsa-bangsa lain. Bangsa-bangsa yang berebut adalah : bangsa Sumeria, bangsa Akadia, bangsa Amorit, bangsa Assiria, bangsa Khaldia dan bangsa Persia.<br />
<a name='more'></a><div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-8g4u2Z6Ap9o/T_aOOu2SmmI/AAAAAAAAHzg/nNEePwAGBKg/s1600/mesopotamia.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="315" src="http://4.bp.blogspot.com/-8g4u2Z6Ap9o/T_aOOu2SmmI/AAAAAAAAHzg/nNEePwAGBKg/s400/mesopotamia.jpg" width="400" /></a></div>
<div>
<br />
<a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/peradaban-mesopotamia.html">Bangsa Sumeria</a><br />
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Telah memiliki kebudayaan yang tinggi. Mereka telah mendirikan daerah perkotaan.</li>
<li>Kehidupan perekonomian</li>
<li>Orang Sumeria hidup sebagai petani, tidak memiliki tanah sendiri. Mereka mengerjakan tanah milik para pendeta, bangsawan, dan raja. Perdagangan juga berjalan dengan baik.</li>
<li>Kehidupan Sosial.</li>
<li>Bangsa Sumeria mengelompokkan masyarakatnya seperti Mesir Kuno, yaitu : Raja dan Keluarganya, Tuan tanah (bangsawan), Pedagang, Petani dan Budak.</li>
<li>Kepercayaan</li>
<li>Kepercayaan orang Sumeria seperti Mesir Kuno, meyembah banyak dewa. Dewa-dewa yang terkenal Anu (Uruk)= Dewa langit, dewa Ea (Eridu) = dewa Bumi.</li>
<li>Kebudayaan</li>
<li>Tulisan</li>
<li>Tulisan bangsa Sumeria disebut tulisan Paku, mirip dengan huruf Cina, tulisan paku menjadi dasar tulisan Latin sekarang ini.</li>
<li>Arsitektur.</li>
<li>Di puncak kuil dibuat menara yang tinggi, disebut Ziggurat.</li>
<li>Ilmu Pengetahuan</li>
<li>Orang Sumeria sudah mengenal ilmu ukur untuk membuat bangunan juga pembagian waktu, sehari semalam = 24 jam (1 jam = 60 menit 1 menit = 60 detik). Mengetahui lingkaran = 60 derajat. Mampu menyusun dua penanggalan (berdasarkan peredaran bulan 1 tahun = 354 hari, dan berdasarkan peredaran matahari 1 tahun = 360 hari.</li>
</ul>
<br />
<a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/peradaban-mesopotamia.html">Bangsa Amorit.</a><br />
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Setelah berhasil menduduki Mesopotamia, bangsa Amorit mendirikan kerjaan Babilonia lama,Ibukotanya Babilon. Puncak kejayaannya pada masa pemerintahan raja Hamurabi.</li>
<li>Kepercayaan/Agama.</li>
<li>Bangsa Amorit menyembah banyak dewa. Dewa yang paling berkuasa Dewa Marduk atau dewa Shamash.</li>
<li>Kebudayaan</li>
<li>Jasa Hamurabi, yaitu kitab undang-undang (undang-undang Hamurabi) ditulis dengan huruf Paku.</li>
<li>Bangsa Asirria</li>
<li>Kemajuan bangsa Asirria.</li>
<li>Telah memiliki penanggalan berdasarkan peredaran matahari (lebih teliti, yaitu 1 tahun 365 ¼ hari. Maju dalam bidang ilmu sastra, diantaranya terdapat epos Gilgamesh. Seni patungnya berupa manusia bersayap dan berkepala Garuda.</li>
</ul>
<br />
<a href="http://sdn2sukamerang.blogspot.com/2012/09/strategi-pembelajaran-ekspositori.html">Bangsa Khaldea.</a><br />
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Bangsa Asirria ditaklukkan oleh bangsa Khaldea dibawah pimpinan Nebukadnexar, yang kemudian mendirikan kerajaan Babilonia Baru.</li>
<li>Arsitektur</li>
<li>Bangsa khaldea terkenal arsitekturnya. Di atas atap gedung-gedung istana dibangun taman-taman, taman itulah yang terkenal dengan sebutan Taman Bergantung Babilonia.</li>
<li>Astronomi.</li>
<li>Bangsa Khaldea sudah dapat memperhitungkan benda-benda langit dan gerhana.</li>
</ul>
<br />
<a href="http://sdn2sukamerang.blogspot.com/">Bangsa Persia. (Iran)</a><br />
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Sistem Pemerintahan</li>
<li>Bangsa Persia mengelompokkan wilayahnya dalam 20 provinsi (satrapi) setiap empat atau lima sastrapi diawasi oleh seorang panglima.</li>
<li>Kepercayaan</li>
<li>Bangsa Persia menyembah tiga dewa.</li>
<li>Ahura/Ormuzh yaitu dewa baik.</li>
<li>Anggora/Ahriman yaitu dewa jahat</li>
<li>Ahura Mazda yaitu dewa kebahagiaan kekal.[am]</li>
</ul>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
sumber: </div>
<div>
http://aalmarusy.blogspot.com/2012/07/peradaban-mesopotamia.html</div>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-86816518028437151412012-09-08T08:00:00.001-07:002012-09-13T08:19:46.892-07:00KERAJAAN KANJURUHAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/kerajaan-kanjuruhan.html"><b>Kerajaan Kanjuruhan</b> </a>- Kanjuruhan adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu di Jawa Timur, yang pusatnya berada di dekat Kota Malang sekarang. Kanjuruhan diduga telah berdiri pada abad ke-6 Masehi (masih sezaman dengan Kerajaan Taruma di sekitar Bekasi dan Bogor sekarang). Bukti tertulis mengenai kerajaan ini adalah Prasasti Dinoyo. Rajanya yang terkenal adalah Gajayana. Peninggalan lainnya adalah Candi Badut dan <a href="http://aktualsdn2.blogspot.com/2012/09/candi-wurung.html">Candi Wurung.</a>(Wikipedia).</div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada abad ke-8, Malang telah dihuni. Secara geografis, Jawa Timur masuk dalam wilayah kekuasaan Mataram Hindu yang bepusat di <a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/sasakala-darmaraja-sumedang.html">Medang Kamulan</a>, Jawa tengah. namun kenyataannya, Malang tidak takluk secara langsung baik pada Dinasti Sanjaya maupun Syailendra sebagai penguasa Mataram saat itu. Ada beberapa wilayah yang saat itu telah berserikat di daerah ini. Antara lain, Kanjuruhan (sekarang Dinoyo);Karuman(Tlogo Mas); Singosari dan beberapa daerah lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diantara daerah-daerah lokal tersebut, Kerajaan Kanjuruhan-lah yang memiliki populasi penduduk terbesar, sekitar 2,000 jiwa tinggal disana</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_jsHrRCbF8Xs/TTuZDBKgUaI/AAAAAAAABTE/97CnfaQRGLY/s1600/KANJURUHAN.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://2.bp.blogspot.com/_jsHrRCbF8Xs/TTuZDBKgUaI/AAAAAAAABTE/97CnfaQRGLY/s400/KANJURUHAN.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
kondisi alam yang subur dan keamanan yang tertib membuat <a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/">Kanjuruhan</a> berkembang dengan baik secara ekonomi. Selain menjalin perdagangan dengan kerajaan lokal lain, mereka juga membuka rute perdagangan dengan Kediri dan Mataram. Dari sinilah kemudian pengaruh kebudayaan dan agama Hindu Syiwa masuk ke Kanjuruhan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 760-an, syarat untuk membentuk pemerintahan yang mandiri telah di miliki oleh Kanjuruhan, antara lain:Jumlah penduduk yang cukup; Stabilitas ekonomi yang baik; Kondisi keamanan yang terjamin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tiga keunggulan diatas, masyarakat Kanjuruhan kemudian memilih seseorang yang dianggap paling kharismatik untuk menjadi pemimpin. Gajayana adalah seorang yang kemudian diangkat menjadi pemimpin Kanjuruhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Posisi Raja saat itu tidak hanya sebagai kepala pemerintahan saja, tapi juga sebagai perwakilan desa keluar, perantara dengan dunia dewa dan sebagai dukun tempat orang-orang mencari obat untuk berbagai penyakit. Kondisi seperti ini dapat juga dilihat pada awal berdirinya<a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/kerajaan-kanjuruhan.html"> Kerajaan Kutai Kartanegara</a>, Tarumanegara dan Kalingga</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdirinya kerajaan baru ini ternyata tidak dianggap sebagai sebuah ancaman oleh Mataram di Jawa Tengah. hal ini terbukti dari tidak adanya pertempuran antara Kanjuruhan dengan Mataram baik saat pemerintahan Dinasty Sanjaya maupun Syailendra</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun telah menjadi sebuah negara yang berdaulat penuh, namun kondisi keamanan yang tentram membuat Kanjuruhan tidak berniat mengembangkan sisi ke-militer-an nya, mereka lebih tertarik untuk mengembangkan sisi “damai” mereka (Agama, Kebudayaan dan Ekonomi)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di daerah Karuman (sekarang Tlogo Mas), saat itu juga telah di huni oleh banyak penduduk. Pada abad ke-8, wilayah ini merupakan bagian dari Kanjuruhan. Sehingga pengaruh agama negara, Hindu Syiwa, juga di anut disana. Terbukti dengan ditemukannya sebuah situs yang diyakini dulunya adalah sebuah candi dan punden</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebijaksanaan masyarakat terhadap alam membuat mereka sangat menghormati sumber air sebagai sumber kehidupan, karenanya situs Karuman didirikan di sekitar sumber air. mereka juga memasang arca Lembu Nandi dan Lingga sebagai lambang kesuburan dan penghormatan kepada Dewa. hal ini dapat dilihat juga pada<a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/kerajaan-kanjuruhan.html"> Candi Sumberawan </a>di Singosari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah berita dari prasasti Wuradung, jaman Mpu Sindok (929-947) menyebutkan bahwa ada gugusan kayangan di Kanuruhan (seiring waktu, nama Kanjuruhan berubah menjadi Kanuruhan). Di yakini bahwa candi yang dimaksud adalah situs Karuman</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun Kerajaan Kanjuruhan telah berdiri dibawah Raja Gajayana, tapi ketidak sadaran akan pentingnya peng-kader-an akhirnya menjadi boomerang bagi kerajaan ini. Setelah Gajayana meninggal, Kanjuruhan tidak dapat mencari pengganti atau penerus kerajaan ini sehingga Kerajaan Kanjuruhan kembali menjadi sebuah daerah lokal biasa lagi.***</div>
<div id="outer-wrapper" style="color: #444444; font-family: Tahoma, arial, Verdana, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin: 10px auto; width: 920px;">
<div id="wrap2">
</div>
</div>
</div>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-22850333347040037232012-09-06T02:06:00.000-07:002012-10-03T09:19:19.616-07:00SASAKALA DARMARAJA SUMEDANG<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img alt="SASAKALA DARMARAJA SUMEDANG" border="0" height="200" src="http://2.bp.blogspot.com/-jt6C6hpvvmw/UEhmuq3h-8I/AAAAAAAABqc/A_HiXA_WbY8/s200/SASAKALA+DARMARAJA+SUMEDANG.jpg" title="SASAKALA DARMARAJA SUMEDANG" width="200" /></a><b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/sasakala-darmaraja-sumedang.html">SASAKALA DARMARAJA SUMEDANG</a></b>. Dalam Babon Darmaraja yang datang pertama kali ke wilayah yang sekarang dinamai Darmaraja itu adalah kaum awam antara lain pemburu hewan dan pengembara. Mereka hidup disana kemudian datang juga golongna resi yang menyebarkan agama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Salah satu yang datang ke tempat itu Sanghiyang Resi Agung dari Nagri Galuh dan membuat padepokan di Cipeueut (Desa Cipaku Darmaraja, red) pinggir Sungai Cimanuk. Kemudian datang juga Guru Aji Putih ke tempat yang kini bernama Leuwihideung. Saat itulah mulai berdiri kerajaan Tembong Agung.<br />
<a name='more'></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/sasakala-darmaraja-sumedang.html">Guru Aji Putih</a> inilah yang menyebarkan agama Islam di Sumedang dan dia adalah orang pertama yang bergelar haji karena berangkat ke Mekah untuk memperdalam agama Islam. Nama Aji Putih pun berubah menjadi Guru Haji Aji Putih atau Haji Darmaraja. Makam Prabu guru Aji Putih itu kini berada di Pajaratan Landeuh Desa Cipaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumedanglarang sendiri muncul saat Tajimalela berkuasa di wilayah ini.<a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/sejarah-kerajaan-sumedang-larang.html"> Tajimalela</a> saat itu berseru Insun Medal Madangan ketika selesai bertapa brata. Namun tak ada yang pasti apa arti kalimat itu. “Dari cerita-cerita di masyarakat maksudnya kula lahir di tempat ieu (madangan=tempat nyampurnakeun). Nama itu berubah melalui proses nasal (istilah basa) Sumedang Rarang dan menjadi Sumedang Larang,” kata Dharmawan yang lebih dikenal dengan nama Aki Wangsa yang juga pengarang buku Rucatan Budaya Bumi Sumedang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tajimela ini kemudian menyerahkan kekuasan kepada ketiga anaknya Sunan Ulun, Prabu Lembu Agung dan Prabu Gajah Agung yang akan menjadi raja dengan menyebutkan siapa yang membelah dewegan (kelapa muda) dan ada airnya dialah yang nanti menjadi raja setelah mereka sebelumnya bertapa. “Ternyata yang membuka dewegan ada airnya itu Prabu Lembu Agung tetapi ia menolak menjadi raja karena sesuai tradisi yang menjadi raja yang tertua,” katanya dan terjadi perkelahian karena tidak mau menjadi raja itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun akhirnya <b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/sasakala-darmaraja-sumedang.html">Tajimalela</a></b> dan ketiga anaknya bermusyawarah dan memutuskan Prabu Lembu Agung yang menjadi raja. “Dari Prabu Lembu Agung inilah keluar kata lisan Darma Ngarajaan (hanya sekedar menjadi simbol raja saja, red) yang akhirnya menjadi daerah Darmaraja,” katanya. Kini Makam Prabu Lembu Agung berada di Astana Gede Desa Cipaku Kecamatan Darmaraja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara Tajimalela akhirnya bertapa ke<b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/wasiat-prabu-siliwangi.html"> Gunung Lingga</a></b> hingga akhir hayatnya dan makamnya juga berada di puncak Gunung Lingga Desa Cimarga, Kecamatan Cisitu. Kerajaan Sumedang Larang kian maju pesat dan akhirnya memintahkan keraton kerajaanya dari Leuwihideung ke Ciguling Pasanggrahan dan dilanjutkan ke Kutamaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
SUMBER.</div>
<div style="text-align: justify;">
http://teambulls.wordpress.com/2009/08/26/sasakala-darmaraja-sumedang/
</div>
</div>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-76749317651858601742012-09-06T01:52:00.001-07:002012-10-02T07:36:02.854-07:00SEJARAH KERAJAAN SUMEDANG LARANG<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-l6eyrEtq3K8/UEhdNv7LpkI/AAAAAAAABqM/A5QJzUwg9p0/s1600/SEJARAH+KERAJAAN+SUMEDANG+LARANG.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img alt="SEJARAH KERAJAAN SUMEDANG LARANG" border="0" height="200" src="http://1.bp.blogspot.com/-l6eyrEtq3K8/UEhdNv7LpkI/AAAAAAAABqM/A5QJzUwg9p0/s200/SEJARAH+KERAJAAN+SUMEDANG+LARANG.jpg" title="SEJARAH KERAJAAN SUMEDANG LARANG" width="175" /></a><b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/sejarah-kerajaan-sumedang-larang.html">Sejarah Kerajaan Sumedang Larang</a></b>. Salah satu kerajaan Islam yang diperkirakan berdiri sejak abad ke-15Masehi di Jawa Barat, Indonesia. Popularitas kerajaan ini tidak sebesar popularitas kerajaan Demak,Mataram, Banten dan Cirebon dalam literatur sejarah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Tapi, keberadaan kerajaan ini merupakan bukti sejarah yang sangat kuat pengaruhnya dalam penyebaran Islam di Jawa Barat, sebagaimana yang dilakukan olehKerajaan Cirebon dan Kerajaan Banten.</div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<b></b><br />
<div style="text-align: justify;">
<b><b>Sejarah</b></b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b>
</div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/sejarah-kerajaan-sumedang-larang.html">Kerajaan Sumedang Larang</a> (kini Kabupaten Sumedang) adalah salah satu dari berbagai kerajaan Sunda yang ada di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Terdapat kerajaan Sunda lainnya seperti Kerajaan Pajajaran yang juga masih berkaitan erat dengan kerajaan sebelumnya yaitu (Kerajaan Sunda-Galuh), namun keberadaan Kerajaan Pajajaran berakhir di wilayah Pakuan, Bogor, karena serangan aliansi kerajaan-kerajaan Cirebon, Banten dan Demak (Jawa Tengah). Sejak itu, Sumedang Larang dianggap menjadi penerus Pajajaran dan menjadi kerajaan yang memiliki otonomi luas untuk menentukan nasibnya sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Masa Pergantian Kekuasaan</b></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Kerajaan Sumedang Larang 900 – 1601 </li>
<li style="text-align: justify;">Pemerintahan Mataram II 1601 – 1706 </li>
<li style="text-align: justify;">Pemerintahan Vereenigde Oostindische Compagnie(VOC) 1706 – 1811 </li>
<li style="text-align: justify;">Pemerintahan Inggris 1811 – 1816 </li>
<li style="text-align: justify;">Pemerintahan Belanda/Nederland Oost-Indie 1816 – 1942 </li>
<li style="text-align: justify;">Pemerintahan Jepang 1942 – 1945 </li>
<li style="text-align: justify;">Pemerintahan Republik Indonesia 1945 – 1947 </li>
<li style="text-align: justify;">Pemerintahan Republik Indonesia/Belanda 1947 – 1949 </li>
<li style="text-align: justify;">Pemerintahan Negara Pasundan 1949 – 1950 </li>
<li style="text-align: justify;">Pemerintahan Republik Indonesia 1950 – sekarang </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b>Asal-Mula Nama</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/sejarah-kerajaan-sumedang-larang.html">Kerajaan Sumedang Larang</a></b> berasal dari pecahan kerajaan Sunda-Galuh yang beragama Hindu, yang didirikan oleh Prabu Aji Putih atas perintah Prabu Suryadewata sebelum Keraton Galuh dipindahkan ke Pajajaran, Bogor. Seiring dengan perubahan zaman dan kepemimpinan, nama Sumedang mengalami beberapa perubahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang pertama yaitu Kerajaan Tembong Agung (Tembongartinya nampak dan Agung artinya luhur) dipimpin oleh Prabu Guru Aji Putih pada abad ke XII.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian pada masa zaman Prabu Tajimalela, diganti menjadi Himbar Buana, yang berarti menerangi alam, Prabu Tajimalela pernah berkata “Insun medal; Insun madangan”. Artinya Aku dilahirkan; Aku menerangi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kata Sumedang diambil dari kata Insun Madangan yang berubah pengucapannya menjadi Sun Madang yang selanjutnya menjadi Sumedang. Ada juga yang berpendapat berasal dari kata Insun Medal yang berubah pengucapannya menjadi Sumedang dan Larang berarti sesuatu yang tidak ada tandingnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pemerintahan berdaulat</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1 . Nama Raja-raja Kerajaan <a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/">Sumedang Larang</a></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Prabu Guru Aji Putih 900 </li>
<li style="text-align: justify;">Prabu Agung Resi Cakrabuana/Prabu Taji Malela 950 </li>
<li style="text-align: justify;">Prabu Gajah Agung 980 </li>
<li style="text-align: justify;">Sunan Guling 1000 </li>
<li style="text-align: justify;">Sunan Tuakan 1200 </li>
<li style="text-align: justify;">Nyi Mas Ratu Patuakan 1450 </li>
<li style="text-align: justify;">Ratu Pucuk Umun/Nyi Mas Ratu Dewi Inten Dewata 1530-1578 </li>
<li style="text-align: justify;">Prabu Geusan Ulun/Pangeran Angkawijaya 1578-1601 </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Nama Bupati Wedana Masa PemerintahanMataram II</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">R. Suriadiwangsa/Pangeran Rangga Gempol I 1601-1625 </li>
<li style="text-align: justify;">Pangeran Rangga Gede 1625-1633 </li>
<li style="text-align: justify;">Pangeran Rangga Gempol II 1633-1656 </li>
<li style="text-align: justify;">Pangeran Panembahan/Pangeran Rangga Gempol III 1656-1706 </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
3. Nama Bupati Wedana Masa Pemerintahan VOC, Inggris, Belanda dan Jepang</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Dalem Tumenggung Tanumaja 1706- 1709 </li>
<li style="text-align: justify;">Pangeran Karuhun 1709- 1744 </li>
<li style="text-align: justify;">Dalem Istri Rajaningrat 1744- 1759 </li>
<li style="text-align: justify;">Dalem Anom 1759- 1761 </li>
<li style="text-align: justify;">Dalem Adipati Surianagara 1761- 1765 </li>
<li style="text-align: justify;">Dalem Adipati Surialaga 1765- 1773 </li>
<li style="text-align: justify;">Dalem Adipati Tanubaja (Parakan Muncang) 1773- 1775 </li>
<li style="text-align: justify;">Dalem Adipati Patrakusumah (Parakan Muncang) 1775- 1789 </li>
<li style="text-align: justify;">Dalem Aria Sacapati 1789- 1791 </li>
<li style="text-align: justify;">Pangeran Kornel / Pangeran Kusumahdinata 1791- 1800 </li>
<li style="text-align: justify;">Bupati Republik Batavia Nederland 1800- 1810 </li>
<li style="text-align: justify;">Bupati Kerajaan Nederland, dibawah Lodewijk, AdikNapoleon Bonaparte 1805- 1810 </li>
<li style="text-align: justify;">Bupati Kerajaan Nederland, dibawah Kaisar Napoleon Bonaparte 1810- 1811 </li>
<li style="text-align: justify;">Bupati Masa Pemerintahan Inggris 1811- 1815 </li>
<li style="text-align: justify;">Bupati Kerajaan Nederland 1815- 1828 </li>
<li style="text-align: justify;">Dalem Adipati Kusumahyuda / Dalem Ageung 1828- 1833 </li>
<li style="text-align: justify;">Dalem Adipati Kusumahdinata / Dalem Alit 1833- 1834 </li>
<li style="text-align: justify;">Dalem Tumenggung Suriadilaga / Dalem Sindangraja 1834- 1836 </li>
<li style="text-align: justify;">Pangeran Suria Kusumah Adinata / Pangeran Soegih 1836- 1882 </li>
<li style="text-align: justify;">Pangeran Aria Suria Atmaja / Pangeran Mekkah 1882- 1919 </li>
<li style="text-align: justify;">Dalem Adipati Aria Kusumahdilaga / Dalem Bintang 1919- 1937 </li>
<li style="text-align: justify;">Dalem Tumenggung Aria Suria Kusumah Adinata/Dalem Aria S. 1937- 1942 </li>
<li style="text-align: justify;">Bupati Masa Pemerintahan Jepang 1942- 1945 </li>
<li style="text-align: justify;">Bupati Masa Peralihan Republik Indonesia 1945- 1946 </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
4. Bupati Masa Pemerintahan Republik Indonesia</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Raden Hasan Suria Sacakusumah 1946- 1947 </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
5. Bupati Masa Pemerintahan Belanda / Indonesia</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Raden Tumenggung M. Singer 1947- 1949 </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
6. Bupati Masa Pemerintahan Negara Pasundan</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Raden Hasan Suria Sacakusumah 1949- 1950 </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
7. Bupati Masa Pemerintahan Republik Indonesia</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Radi (Sentral Organisasi Buruh Republik Indonesia) 1950 </li>
<li style="text-align: justify;">Raden Abdurachman Kartadipura 1950- 1951 </li>
<li style="text-align: justify;">Sulaeman Suwita Kusumah 1951 – 1958 </li>
<li style="text-align: justify;">Antan Sastradipura 1958- 1960 </li>
<li style="text-align: justify;">Muhammad Hafil 1960- 1966 </li>
<li style="text-align: justify;">Adang Kartaman 1966- 1970 </li>
<li style="text-align: justify;">Drs. Supian Iskandar 1970- 1972 </li>
<li style="text-align: justify;">Drs. Supian Iskandar 1972- 1977 </li>
<li style="text-align: justify;">Drs. Kustandi Abdurahman 1977- 1983 </li>
<li style="text-align: justify;">Drs. Sutarja 1983- 1988 </li>
<li style="text-align: justify;">Drs. Sutarja 1988- 1993 </li>
<li style="text-align: justify;">Drs. H. Moch. Husein Jachja Saputra 1993- 1998 </li>
<li style="text-align: justify;">Drs. H. Misbach 1998- 2003 </li>
<li style="text-align: justify;">H. Don Murdono, SH. Msi 2003- 2008 </li>
<li style="text-align: justify;">H. Don Murdono, SH. Msi 2008- 2013 </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : <a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/wasiat-prabu-siliwangi.html">Pupuhu Sumedang</a></div>
</div>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1828974016773521326.post-48605829592886192952012-09-05T06:44:00.001-07:002012-09-13T08:31:13.005-07:00Wasiat Prabu Siliwangi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/wasiat-prabu-siliwangi.html">Wasiat Prabu Siliwangi</a></b>. Sri Baduga Maharaja (Ratu Jayadewata) mengawali pemerintahan zaman Pajajaran, yang memerintah selama 39 tahun (1482-1521). Pada masa inilah Pakuan mencapai puncak perkembangannya. Di Jawa Barat Sri Baduga ini lebih dikenal dengan nama Prabu Siliwangi. Di akhir masa pemerintahannya, Prabu Siliwangi dikabarkan menghilang, dan sampai sekarang masih merupakan misteri dimanakah beliau berada, sebelum itu beliau meninggalkan pesan-pesan untuk pengikutnya.</div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-J0-ww_9f9VM/UEhtj8ErLLI/AAAAAAAABqs/WNY97OBJbRI/s1600/380474_258096827589734_1571366151_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img alt="Wasiat Prabu Siliwangi" border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-J0-ww_9f9VM/UEhtj8ErLLI/AAAAAAAABqs/WNY97OBJbRI/s320/380474_258096827589734_1571366151_n.jpg" title="Wasiat Prabu Siliwangi" width="240" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pesan-pesan inilah yang dipercaya sebagai ramalan Prabu Siliwangi untuk kejadian yang akan terjadi dimasa yang akan datang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beginilah pesan-pesannya :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pun, sapun kula jurungkeun</div>
<div style="text-align: justify;">
Mukakeun turub mandepun</div>
<div style="text-align: justify;">
Nyampeur nu dihandeuleumkeun</div>
<div style="text-align: justify;">
Teundeun poho nu baréto</div>
<div style="text-align: justify;">
Nu mangkuk di saung butut</div>
<div style="text-align: justify;">
Ukireun dina lalangit</div>
<div style="text-align: justify;">
Tataheun di jero iga!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/">Saur Prabu Siliwang</a></b>i ka balad Pajajaran anu milu mundur dina sateuacana ngahiang : “Lalakon urang ngan nepi ka poé ieu, najan dia kabéhan ka ngaing pada satia! Tapi ngaing henteu meunang mawa dia pipilueun, ngilu hirup jadi balangsak, ngilu rudin bari lapar. Dia mudu marilih, pikeun hirup ka hareupna, supaya engké jagana, jembar senang sugih mukti, bisa ngadegkeun deui Pajajaran! Lain Pajajaran nu kiwari, tapi Pajajaran anu anyar, nu ngadegna digeuingkeun ku obah jaman! Pilih! ngaing moal ngahalang-halang. Sabab pikeun ngaing, hanteu pantes jadi Raja, anu somah sakabéhna, lapar baé jeung balangsak.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Prabu Siliwangi berpesan pada warga Pajajaran yang ikut mundur pada waktu beliau sebelum menghilang :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Perjalanan kita hanya sampai disini hari ini, walaupun kalian semua setia padaku! Tapi aku tidak boleh membawa kalian dalam masalah ini, membuat kalian susah, ikut merasakan miskin dan lapar. Kalian boleh memilih untuk hidup kedepan nanti, agar besok lusa, kalian hidup senang kaya raya dan bisa mendirikan lagi Pajajaran! Bukan Pajajaran saat ini tapi Pajajaran yang baru yang berdiri oleh perjalanan waktu! Pilih! aku tidak akan melarang, sebab untukku, tidak pantas jadi raja yang rakyatnya lapar dan miskin.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Daréngékeun! Nu dék tetep ngilu jeung ngaing, geura misah ka beulah kidul! Anu hayang balik deui ka dayeuh nu ditinggalkeun, geura misah ka beulah kalér! Anu dék kumawula ka nu keur jaya, geura misah ka beulah wétan! Anu moal milu ka saha-saha, geura misah ka beulah kulon!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengarkan! Yang ingin tetap ikut denganku, cepat memisahkan diri ke selatan! Yang ingin kembali lagi ke kota yang ditinggalkan, cepat memisahkan diri ke utara! Yang ingin berbakti kepada raja yang sedang berkuasa, cepat memisahkan diri ke timur! Yang tidak ingin ikut siapa-siapa, cepat memisahkan diri ke barat!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Daréngékeun! Dia nu di beulah wétan, masing nyaraho: Kajayaan milu jeung dia! Nya turunan dia nu engkéna bakal maréntah ka dulur jeung ka batur. Tapi masing nyaraho, arinyana bakal kamalinaan. Engkéna bakal aya babalesna. Jig geura narindak!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengarkan! Kalian yang di timur harus tahu: Kekuasaan akan turut dengan kalian! dan keturunan kalian nanti yang akan memerintah saudara kalian dan orang lain. Tapi kalian harus ingat, nanti mereka akan memerintah dengan semena-mena. Akan ada pembalasan untuk semua itu. Silahkan pergi!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia nu di beulah kulon! Papay ku dia lacak Ki Santang! Sabab engkéna, turunan dia jadi panggeuing ka dulur jeung ka batur. Ka batur urut salembur, ka dulur anu nyorang saayunan ka sakabéh nu rancagé di haténa. Engké jaga, mun tengah peuting, ti gunung Halimun kadéngé sora tutunggulan, tah éta tandana; saturunan dia disambat ku nu dék kawin di Lebak Cawéné. Ulah sina talangké, sabab talaga bakal bedah! Jig geura narindak! Tapi ulah ngalieuk ka tukang!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalian yang di sebelah barat! Carilah oleh kalian<a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/menyelami-jejak-citarum-purba.html"> Ki Santang</a>! Sebab nanti, keturunan kalian yang akan mengingatkan saudara kalian dan orang lain. Ke saudara sedaerah, ke saudara yang datang sependirian dan semua yang baik hatinya. Suatu saat nanti, apabila tengah malam, dari gunung Halimun terdengar suara minta tolong, nah itu adalah tandanya. Semua keturunan kalian dipanggil oleh yang mau menikah di Lebak Cawéné. Jangan sampai berlebihan, sebab nanti telaga akan banjir! Silahkan pergi! Ingat! Jangan menoleh kebelakang!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia nu marisah ka beulah kalér, daréngékeun! Dayeuh ku dia moal kasampak. Nu ka sampak ngan ukur tegal baladaheun. Turunan dia, lolobana bakal jadi somah. Mun aya nu jadi pangkat, tapi moal boga kakawasaan. Arinyana engké jaga, bakal ka seundeuhan batur. Loba batur ti nu anggang, tapi batur anu nyusahkeun. Sing waspada!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalian yang di sebelah utara! Dengarkan! Kota takkan pernah kalian datangi, yang kalian temui hanya padang yang perlu diolah. Keturunan kalian, kebanyakan akan menjadi rakyat biasa. Adapun yang menjadi penguasa tetap tidak mempunyai kekuasaan. Suatu hari nanti akan kedatangan tamu, banyak tamu dari jauh, tapi tamu yang menyusahkan. Waspadalah!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sakabéh turunan dia ku ngaing bakal dilanglang. Tapi, ngan di waktu anu perelu. Ngaing bakal datang deui, nulungan nu barutuh, mantuan anu sarusah, tapi ngan nu hadé laku-lampahna. Mun ngaing datang moal kadeuleu; mun ngaing nyarita moal kadéngé. Mémang ngaing bakal datang. Tapi ngan ka nu rancagé haténa, ka nu weruh di semu anu saéstu, anu ngarti kana wangi anu sajati jeung nu surti lantip pikirna, nu hadé laku lampahna. Mun ngaing datang; teu ngarupa teu nyawara, tapi méré céré ku wawangi. Ti mimiti poé ieu, Pajajaran leungit ti alam hirup. Leungit dayeuhna, leungit nagarana. Pajajaran moal ninggalkeun tapak, jaba ti ngaran pikeun nu mapay. Sabab bukti anu kari, bakal réa nu malungkir! Tapi engké jaga bakal aya nu nyoba-nyoba, supaya anu laleungit kapanggih deui. Nya bisa, ngan mapayna kudu maké amparan. Tapi anu marapayna loba nu arieu-aing pang pinterna. Mudu arédan heula.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua keturunan kalian akan aku kunjungi, tapi hanya pada waktu tertentu dan saat diperlukan. Aku akan datang lagi, menolong yang perlu, membantu yang susah, tapi hanya mereka yang bagus perangainya. Apabila aku datang takkan terlihat; apabila aku berbicara takkan terdengar. Memang aku akan datang tapi hanya untuk mereka yang baik hatinya, mereka yang mengerti dan satu tujuan, yang mengerti tentang harum sejati juga mempunyai jalan pikiran yang lurus dan bagus tingkah lakunya. Ketika aku datang, tidak berupa dan bersuara tapi memberi ciri dengan wewangian. Semenjak hari ini, Pajajaran hilang dari alam nyata. Hilang kotanya, hilang negaranya. Pajajaran tidak akan meninggalkan jejak, selain nama untuk mereka yang berusaha menelusuri. Sebab bukti yang ada akan banyak yang menolak! Tapi suatu saat akan ada yang mencoba, supaya yang hilang bisa diteemukan kembali. Bisa saja, hanya menelusurinya harus memakai dasar. Tapi yang menelusurinya banyak yang sok pintar dan sombong. dan bahkan berlebihan kalau bicara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Engké bakal réa nu kapanggih, sabagian-sabagian. Sabab kaburu dilarang ku nu disebut Raja Panyelang! Aya nu wani ngoréhan terus terus, teu ngahiding ka panglarang; ngoréhan bari ngalawan, ngalawan sabari seuri. Nyaéta budak angon; imahna di birit leuwi, pantona batu satangtungeun, kahieuman ku handeuleum, karimbunan ku hanjuang. Ari ngangonna? Lain kebo lain embé, lain méong lain banténg, tapi kalakay jeung tutunggul. Inyana jongjon ngorehan, ngumpulkeun anu kapanggih. Sabagian disumputkeun, sabab acan wayah ngalalakonkeun. Engke mun geus wayah jeung mangsana, baris loba nu kabuka jeung raréang ménta dilalakonkeun. Tapi, mudu ngalaman loba lalakon, anggeus nyorang: undur jaman datang jaman, saban jaman mawa lalakon. Lilana saban jaman, sarua jeung waktuna nyukma, ngusumah jeung nitis, laju nitis dipinda sukma.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu saat nanti akan banyak hal yang ditemui, sebagian-sebagian. Sebab terlanjur dilarang oleh Pemimpin Antar Waktu! Ada yang berani menelusuri terus menerus, tidak mengindahkan larangan, mencari sambil melawan, melawan sambil tertawa. Dialah Anak Gembala. Rumahnya di belakang sungai, pintunya setinggi batu, tertutupi pohon handeuleum dan hanjuang. Apa yang dia gembalakan? Bukan kerbau bukan domba, bukan pula harimau ataupun banteng. Tetapi ranting daun kering dan sisa potongan pohon. Dia terus mencari, mengumpulkan semua yang dia temui. Tapi akan menemui banyak sejarah/kejadian, selesai jaman yang satu datang lagi satu jaman yang jadi sejarah/kejadian baru, setiap jaman membuat sejarah. setiap waktu akan berulang itu dan itu lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Daréngékeun! Nu kiwari ngamusuhan urang, jaradi rajana ngan bakal nepi mangsa: tanah bugel sisi Cibantaeun dijieun kandang kebo dongkol. Tah di dinya, sanagara bakal jadi sampalan, sampalan kebo barulé, nu diangon ku jalma jangkung nu tutunjuk di alun-alun. Ti harita, raja-raja dibelenggu. Kebo bulé nyekel bubuntut, turunan urang narik waluku, ngan narikna henteu karasa, sabab murah jaman seubeuh hakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengarkan! yang saat ini memusuhi kita, akan berkuasa hanya untuk sementara waktu. Tanahnya kering padahal di pinggir sungai Cibantaeun dijadikan kandang kerbau kosong. Nah di situlah, sebuah nagara akan pecah, pecah oleh kerbau bule, yang digembalakan oleh orang yang tinggi dan memerintah di pusat kota. semenjak itu, raja-raja dibelenggu. Kerbau bule memegang kendali, dan keturunan kita hanya jadi orang suruhan. Tapi kendali itu tak terasa sebab semuanya serba dipenuhi dan murah serta banyak pilihan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ti dinya, waluku ditumpakan kunyuk; laju turunan urang aya nu lilir, tapi lilirna cara nu kara hudang tina ngimpi. Ti nu laleungit, tambah loba nu manggihna. Tapi loba nu pahili, aya kabawa nu lain mudu diala! Turunan urang loba nu hanteu engeuh, yén jaman ganti lalakon ! Ti dinya gehger sanagara. Panto nutup di buburak ku nu ngaranteur pamuka jalan; tapi jalan nu pasingsal!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semenjak itu, pekerjaan dikuasai monyet. Suatu saat nanti keturunan kita akan ada yang sadar, tapi sadar seperti terbangun dari mimpi. Dari yang hilang dulu semakin banyak yang terbongkar. Tapi banyak yang tertukar sejarahnya, banyak yang dicuri bahkan dijual! Keturunan kita banyak yang tidak tahu, bahwa jaman sudah berganti! Pada saat itu geger di seluruh negara. Pintu dihancurkan oleh mereka para pemimpin, tapi pemimpin yang salah arah!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nu tutunjuk nyumput jauh; alun-alun jadi suwung, kebo bulé kalalabur; laju sampalan nu diranjah monyét! Turunan urang ngareunah seuri, tapi seuri teu anggeus, sabab kaburu: warung béak ku monyét, sawah béak ku monyét, leuit béak ku monyét, kebon béak ku monyét, sawah béak ku monyét, cawéné rareuneuh ku monyét. Sagala-gala diranjah ku monyét. Turunan urang sieun ku nu niru-niru monyét. Panarat dicekel ku monyet bari diuk dina bubuntut. Walukuna ditarik ku turunan urang keneh. Loba nu paraeh kalaparan. ti dinya, turunan urang ngarep-ngarep pelak jagong, sabari nyanyahoanan maresék caturangga. Hanteu arengeuh, yén jaman geus ganti deui lalakon.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang memerintah bersembunyi, pusat kota kosong, kerbau bule kabur. Negara pecahan diserbu monyet! Keturunan kita enak tertawa, tapi tertawa yang terpotong, sebab ternyata, pasar habis oleh penyakit, sawah habis oleh penyakit, tempat padi habis oleh penyakit, kebun habis oleh penyakit, perempuan hamil oleh penyakit. Semuanya diserbu oleh penyakit. Keturunan kita takut oleh segala yang berbau penyakit. Semua alat digunakan untuk menyembuhkan penyakit sebab sudah semakin parah. Yang mengerjakannya masih bangsa sendiri. Banyak yang mati kelaparan. Semenjak itu keturunan kita banyak yang berharap bisa bercocok tanam sambil sok tahu membuka lahan. mereka tidak sadar bahwa jaman sudah berganti cerita lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Laju hawar-hawar, ti tungtung sagara kalér ngaguruh ngagulugur, galudra megarkeun endog. Génjlong saamparan jagat! Ari di urang ? Ramé ku nu mangpring. Pangpring sabuluh-buluh gading. Monyét ngumpul ting rumpuyuk. Laju ngamuk turunan urang; ngamukna teu jeung aturan. loba nu paraéh teu boga dosa. Puguh musuh, dijieun batur; puguh batur disebut musuh. Ngadak-ngadak loba nu pangkat nu maréntah cara nu édan, nu bingung tambah baringung; barudak satepak jaradi bapa. nu ngaramuk tambah rosa; ngamukna teu ngilik bulu. Nu barodas dibuburak, nu harideung disieuh-sieuh. Mani sahéng buana urang, sabab nu ngaramuk, henteu beda tina tawon, dipaléngpéng keuna sayangna. Sanusa dijieun jagal. Tapi, kaburu aya nu nyapih; nu nyapihna urang sabrang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu sayup-sayup dari ujung laut utara terdengar gemuruh, burung menetaskan telur. Riuh seluruh bumi! Sementara di sini? Ramai oleh perang, saling menindas antar sesama. Penyakit bermunculan di sana-sini. Lalu keturunan kita mengamuk. Mengamuk tanpa aturan. Banyak yang mati tanpa dosa, jelas-jelas musuh dijadikan teman, yang jelas-jelas teman dijadikan musuh. Mendadak banyak pemimpin dengan caranya sendiri. Yang bingung semakin bingung. Banyak anak kecil sudah menjadi bapa. Yang mengamuk tambah berkuasa, mengamuk tanpa pandang bulu. Yang Putih dihancurkan, yang Hitam diusir. Kepulauan ini semakin kacau, sebab banyak yang mengamuk, tidak beda dengan tawon, hanya karena dirusak sarangnya. seluruh nusa dihancurkan dan dikejar. Tetapi…ada yang menghentikan, yang menghentikan adalah orang sebrang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Laju ngadeg deui raja, asalna jalma biasa. Tapi mémang titisan raja. Titisan raja baheula jeung biangna hiji putri pulo Dewata. da puguh titisan raja; raja anyar hésé apes ku rogahala! Ti harita, ganti deui jaman. Ganti jaman ganti lakon! Iraha? Hanteu lila, anggeus témbong bulan ti beurang, disusul kaliwatan ku béntang caang ngagenclang. Di urut nagara urang, ngadeg deui karajaan. Karajaan di jeroeun karajaan jeung rajana lain teureuh Pajajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu berdiri lagi penguasa yang berasal dari orang biasa. Tapi memang keturunan penguasa dahulu kala dan ibunya adalah seorang putri Pulau Dewata. Karena jelas keturunan penguasa, penguasa baru susah dianiaya! Semenjak itu berganti lagi jaman. Ganti jaman ganti cerita! Kapan? Tidak lama, setelah bulan muncul di siang hari, disusul oleh lewatnya komet yang terang benderang. Di bekas negara kita, berdiri lagi sebuah negara. Negara di dalam negara dan pemimpinnya bukan keturunan Pajajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Laju aya deui raja, tapi raja, raja buta nu ngadegkeun lawang teu beunang dibuka, nangtungkeun panto teu beunang ditutup; nyieun pancuran di tengah jalan, miara heulang dina caringin, da raja buta! Lain buta duruwiksa, tapi buta henteu neuleu, buaya eujeung ajag, ucing garong eujeung monyét ngarowotan somah nu susah. Sakalina aya nu wani ngageuing; nu diporog mah lain satona, tapi jelema anu ngélingan. Mingkin hareup mingkin hareup, loba buta nu baruta, naritah deui nyembah berhala. Laju bubuntut salah nu ngatur, panarat pabeulit dina cacadan; da nu ngawalukuna lain jalma tukang tani. Nya karuhan: taraté hépé sawaréh, kembang kapas hapa buahna; buah paré loba nu teu asup kana aseupan……………………….. Da bonganan, nu ngebonna tukang barohong; nu tanina ngan wungkul jangji; nu palinter loba teuing, ngan pinterna kabalinger.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu akan ada penguasa, tapi penguasa yang mendirikan benteng yang tidak boleh dibuka, yang mendirikan pintu yang tidak boleh ditutup, membuat pancuran ditengah jalan, memelihara elang dipohon beringin. Memang penguasa buta! Bukan buta pemaksa, tetapi buta tidak melihat, segala penyakit dan penderitaan, penjahat juga pencuri menggerogoti rakyat yang sudah susah. Sekalinya ada yang berani mengingatkan, yang diburu bukanlah penderitaan itu semua tetapi orang yang mengingatkannya. Semakin maju semakin banyak penguasa yang buta tuli. memerintah sambil menyembah berhala. Lalu anak-anak muda salah pergaulan, aturan hanya menjadi bahan omongan, karena yang membuatnya bukan orang yang mengerti aturan itu sendiri. Wajar saja bila kolam semuanya mengering, pertanian semuanya puso, bulir padi banyak yang diselewengkan, sebab yang berjanjinya banyak tukang bohong, semua diberangus janji-janji belaka, terlalu banyak orang pintar, tapi pintar kebelinger.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ti dinya datang budak janggotan. Datangna sajamang hideung bari nyorén kanéron butut, ngageuingkeun nu keur sasar, ngélingan nu keur paroho. Tapi henteu diwararo! Da pinterna kabalinger, hayang meunang sorangan. Arinyana teu areungeuh, langit anggeus semu beureum, haseup ngebul tina pirunan. Boro-boro dék ngawaro, malah budak nu janggotan, ku arinyana ditéwak diasupkeun ka pangbérokan. Laju arinyana ngawut-ngawut dapur batur, majarkeun néangan musuh; padahal arinyana nyiar-nyiar pimusuheun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada saat itu datang pemuda berjanggut, datangnya memakai baju serba hitam sambil menyanding sarung/gembolan kain tua. Membangunkan semua yang salah arah, mengingatkan pada yang lupa, tapi tidak dianggap. Karena pintar kebelinger, maunya menang sendiri. Mereka tidak sadar, langit sudah memerah, asap mengepul dari perapian. Alih-alih dianggap, pemuda berjanggut ditangkap dimasukan kepenjara. Lalu mereka mengacak-ngacak tanah orang lain, beralasan mencari musuh tapi sebenarnya mereka sengaja membuat permusuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sing waspada! Sabab engké arinyana, bakal nyaram Pajajaran didongéngkeun. Sabab sarieuneun kanyahoan, saenyana arinyana anu jadi gara-gara sagala jadi dangdarat. Buta-buta nu baruta; mingkin hareup mingkin bedegong, ngaleuwihan kebo bulé. Arinyana teu nyaraho, jaman manusa dikawasaan ku sato!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Waspadalah! sebab mereka nanti akan melarang untuk menceritakan Pajajaran. Sebab takut ketahuan, bahwa mereka yang jadi gara-gara selama ini. Penguasa yang buta, semakin hari semakin berkuasa melebihi kerbau bule, mereka tidak sadar jaman manusia sudah dikuasai oleh kelakuan hewan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jayana buta-buta, hanteu pati lila; tapi, bongan kacarida teuing nyangsara ka somah anu pada ngarep-ngarep caringin reuntas di alun-alun. Buta bakal jaradi wadal, wadal pamolahna sorangan. Iraha mangsana? Engké, mun geus témbong budak angon! Ti dinya loba nu ribut, ti dapur laju salembur, ti lembur jadi sanagara! Nu barodo jaradi gélo marantuan nu garelut, dikokolotan ku budak buncireung! Matakna garelut? Marebutkeun warisan. Nu hawek hayang loba; nu boga hak marénta bagianana. Ngan nu aréling caricing. Arinyana mah ngalalajoan. Tapi kabarérang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kekuasaan penguasa buta tidak berlangsung lama, tapi karena sudah kelewatan menyengsarakan rakyat yang sudah berharap agar ada mukjizat datang untuk mereka. Penguasa itu akan menjadi tumbal, tumbal untuk perbuatannya sendiri, kapan waktunya? Nanti, saat munculnya anak gembala! di situ akan banyak huru-hara, yang bermula di satu daerah semakin lama semakin besar meluas di seluruh negara. yang tidak tahu menjadi gila dan ikut-ikutan menyerobot dan bertengkar. Dipimpin oleh<a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/wasiat-prabu-siliwangi.html"> pemuda gendut!</a> Sebabnya bertengkar? Memperebutkan tanah. Yang sudah punya ingin lebih, yang berhak meminta bagiannya. Hanya yang sadar pada diam, mereka hanya menonton tapi tetap terbawa-bawa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nu garelut laju rareureuh; laju kakara arengeuh; kabéh gé taya nu meunang bagian. Sabab warisan sakabéh béak, béakna ku nu nyarekel gadéan. Buta-buta laju nyarusup, nu garelut jadi kareueung, sarieuneun ditempuhkeun leungitna nagara. Laju naréangan budak angon, nu saungna di birit leuwi nu pantona batu satangtung, nu dihateup ku handeuleum ditihangan ku hanjuang. Naréanganana budak tumbal. sejana dék marénta tumbal. Tapi, budak angon enggeus euweuh, geus narindak babarengan jeung budak anu janggotan; geus mariang pindah ngababakan, parindah ka Lebak Cawéné!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang bertengkar lalu terdiam dan sadar ternyata mereka memperebutkan pepesan kosong, sebab tanah sudah habis oleh mereka yang punya uang. Para penguasa lalu menyusup, yang bertengkar ketakutan, ketakutan kehilangan negara, lalu mereka mencari anak gembala, yang rumahnya di ujung sungai yang pintunya setinggi batu, yang rimbun oleh pohon handeuleum dan hanjuang. Semua mencari tumbal, tapi pemuda gembala sudah tidak ada, sudah pergi bersama pemuda berjanggut, pergi membuka lahan baru di Lebak Cawéné!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nu kasampak ngan kari gagak, keur ngelak dina tutunggul. Daréngékeun! Jaman bakal ganti deui. tapi engké, lamun <b><a href="http://sdnsukamerang2.blogspot.com/2012/09/wasiat-prabu-siliwangi.html">Gunung Gedé </a></b>anggeus bitu, disusul ku tujuh gunung. Génjlong deui sajajagat. Urang Sunda disarambat; urang Sunda ngahampura. Hadé deui sakabéhanana. Sanagara sahiji deui. Nusa Jaya, jaya deui; sabab ngadeg ratu adil; ratu adil nu sajati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang ditemui hanya gagak yang berkoar di dahan mati. Dengarkan! jaman akan berganti lagi, tapi nanti, Setelah Gunung Gede meletus, disusul oleh tujuh gunung. Ribut lagi seluruh bumi. Orang sunda dipanggil-panggil, orang sunda memaafkan. Baik lagi semuanya. Negara bersatu kembali. Nusa jaya lagi, sebab berdiri ratu adil, ratu adil yang sejati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi ratu saha? Ti mana asalna éta ratu? Engké ogé dia nyaraho. Ayeuna mah, siar ku dia éta budak angon!</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi ratu siapa? darimana asalnya sang ratu? Nanti juga kalian akan tahu. Sekarang, cari oleh kalian pemuda gembala.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jig geura narindak! Tapi, ulah ngalieuk ka tukang!</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
Silahkan pergi, ingat jangan menoleh kebelakang!</div>
</div>
den mpuhhttp://www.blogger.com/profile/01733799719066333805noreply@blogger.com0